Chapter 6

350 39 0
                                    

Momo Pov

'Maaf aku berbohong, karna ku lihat kamu ingin pergi tapi tidak kunjung padahal aku tau kamu ada masalah' batin ku sambil menghadap jendela.

"Annyeong Momo" ucap seseorang.
"Ah annyeong Taehyung" ucapku kaget.
"Bagaimana apakah kamu sudah lebih baik ?" tanya Taehyung.
"Lumayan kok" ucapku.
"Bolehkan aku menemanimu" tanyanya.
"Boleh saja tapi apakah kamu tidak sekolah ?" tanyaku.
"Tidak aku kena skors" ucapnya.
"Oh" ucapku biasa.
"Apakah kamu sudah makan ?" tanyanya.
"Belum" jawabku.
"Akan ku panggilkan suster untuk membawakanmu makanan" ucapnya.
"Ah ne" ucapku.

Taehyung pun keluar dan aku sendiri lagi disini. Ini lebih baik, semuanya jadi tenang. Entah apa yang mendorong ku tiba - tiba aku merasa ngantuk lagi. Aku langsung tertidur tanpa sadar karna mataku sudah berat.

Taehyung Pov

Aku segera mengambil makanan untuknya. Saat aku masuk ku dapati Momo sedang tertidur. Sungguh cantik, dia terlihat lebih mirip seperti anak kecil yang dulu sering bermain dengan JB. Ku pandang terus dia.

"Taehyung ada apa mengapa kamu melamun" ucapnya tiba-tiba.
"Ah kamu sudah bangun, ayo cepat makan, nanti keburu dingin ini" ucapku.
"Ahh geurae" ucapnya.
"Oh ya Mo apakah kemaren ada yang menemanimu disini ?" tanyaku. Memang ini tiba-tiba tapi aku sudah penasaran.
"JB yang menemaniku dari kemaren" ucapnya.
"Mwo?!, JB untuk apa dia menemanimu disini ?" tanyaku kaget.
"Oppa ku ternyata mengenalnya jadi oppa menyuruh dia menemaniku" jawabnya.
"Dia tidak melakukan hal aneh kan" tanyaku.
"Tidak jika dia berani akan ku laporkan pada oppa ku" ucapnya sembari tertawa.
"Ahh baiklah, ayo ini makan lagi" ucapku.
"Tidak aku sudah kenyang" ucapnya.
"Sudah kenyang dari mana ini baru 6 sendok, cepat makan lagi, jika tidak aku suapi nih" ucapku.
"Kenyang ok" ucapnya segera menutup mulutnya karna aku sudah mengarahkan sendok padanya.
"Sini aku suapi jika tidak ku cium nanti" ucapku tertawa.
"Aishh baiklah" ucapnya kesal.
"Ini" ucapku sambil menyodorkan sendok ke depan mulutnya.
Dia pun segera memakannya.

Tidak terasa sekarang dia sudah makan banyak buktinya buburnya sudah tinggal sedikit.

"Sudah ya, aku sudah kenyang " ucapnya memohon.
"Ne ne.. Ini minum obatnya" ucapku mengambilkan dia air dan obatnya.
"Gomawo" ucapnya segera meminum obat.
"Ne" ucapku.

Keheningan pun muncul.

"Ahhhhh bosan" ucapnya tiba memecah keheningan.
"Mau keluar dulu" tanyaku.
"Mau banget" ucapnya.
"Tunggu disini aku akan ambil kan kursi roda, ne ?" ucapku.
"Ne sajangnim" ucapnya sambil tertawa.
"Hya.. Who say that I'm sajangnim" ucapku kesal.
"Ne Taehyung-ah" ucapnya.

Aku pun segera keluar untuk mengambil kursi roda.

Momo Pov

Akhirnya aku bisa keluar dari ruangan ini. Aku sudah tidak sabar.

"Momo-ah kajja" ucap seseorang.
"Ah Taehyung-ah kajja" ucapku segera bangun dari ranjang ini.
"Mari kubantu" ucapnya.
"Ah ne" ucapku.

Aku pun dibantu Taehyung untuk duduk di kursi roda.

"Gomawo" ucapku.
"Ani gomawo" ucapnya.
"Untuk ?" tanyaku.
"Kamu tidak marah padaku" ucapnya.
"Memang kamu salah apa sampe aku marah ?" tanyaku.
"Ani gwencana" ucapnya.
"Hmmm" ucapku.
"Ah Mo aku mau bertanya" ucapnya.
"Tanya saja" ucapku.
"Kalau misalnya ada perempuan dia punya teman waktu kecil dan dia bersahabat banget dengan mu, tapi kamu itu lebih deket ke saudaranya sahabatmu. Temen perempuan itu iri dan dia mencoba untuk memisahkan mrreka berdua bahkan sampai merencanakan hal yang aneh. Dan itu beneran terjadi bahkan perempuan itu kecelakaan dan hilang ingatan. Awalnya dia seneng rencananya berhasil tapi dia tau dia juga tidak akan bisa dekat dengan perempuan itu. Sampai akhirnya perempuan itu kembali ke negara tempat dia lahir" itu ceritanya.
"Hmm terus ?" tanyaku bingung.
"Nah kalau kamu jadi perempuan itu kamu bakal maafin dia ngga ?" tanyanya.
"Ntah karna bukan aku yang merasakannya tapi kalau itu sih mungkin bakalan susah buat di maafin. Tapi Tuhan aja mau maafin kita masa kita ngga mau maafin dia. Mungkin itu butuh proses sih, tapi entah" jawabku.
"Ahh ne, gomawo" ucapnya.
"Ne" jawabku.
"Oh ya emang kenapa kamu tanya gitu ?" tanyaku.
"Ngga tanya doank kok temenku mau bikin cerita, nah ceritanya kayak gitu" ucapnya.
"Oooo ok" ucapku.
"Welcome to the park" ucapnya.
"Wah keren banget tamannya" ucapku.
"Iya donk, emang ngga pernah kerumah sakit sini" serunya.
"Ngga pernah biasanya manggil dokter pribadi kalau sakit" ucapku.
"Orang kaya mah beda" ucapnya sambil tertawa
"Ihh apaan sih" ucapku.
"Becanda cantik" ucapnya.
"Tapi ngga lucu" ucapku.
"Lucu kok orang aku ketawa" ucapnya sambil menghapus air matanya.
"Iya aja deh, balik yuk dingin" ucapku.
"Ah iya anginnya kenceng amat" ucapnya sambil mendorong kursi rodaku masuk ke kedung.

Saat di perjalanan ke kamar, aku banyak tertawa karena Taehyung membuat lelucon aneh. Dengan cepat kami pun sampai di kamar.

Srett..

"J..JB" ucapku kaget.
"Mo kenapa ?" ucap Taehyung.
"Itu ada JB" ucapku.
"Hya apa yang kau lakukan" ucap JB menunjuk Taehyung.
"Menemani Momo, kenapa" ucap Taehyung ketus.

JB Pov

"Menemani Momo, kenapa" ucap Taehyung ketus.

Untuk apa Taehyung menemani Momo. Kemarin saja dia tidak datang.

"Urusan mu sudah selesai kan silahkan keluar" ucapku padanya.
"Dih kan aku duluan disini, terserah aku donk mau keluar kapan" ucap Taehyung.
"Udah lah berisik banget tau" ucap Momo tiba-tiba.

Kami pun diam tidak ada yang membuka suara. Ku lihat Momo menjalankan kursi rodanya sendiri. Ya ku bantu lah.

"Ahh gomawo" ucap Momo.
"Hmm" jawabku.

Kulihat Taehyung menatap ku kesal.

"Kalau ngga niat bantu keluar aja" ucapku.
"Apaan sih ya udah sana minggir biar aku yang dorong" ucapnya.
"Telat, kalau mau tutup pintunya aja" ucapku.

Dengan kesal dia menutup pintunya.
Saat sampai disisi ranjang, aku langsung mengangkatnya dengan bridal style dan jarak di antara kami sangat dekat. Ku lihat pipinya memerah.

"Ekhem.., sengaja tuh Jae" ucap Taehyung tiba-tiba.
"Apaan sih Tae, diem aja deh" ucapku.
"Makanya ngga usah sengaja" ucapnya.
"Diem aja deh, orang mau angkat Momo juga, kan kasian dia kalau naik sendiri" ucapku kesal.
"Masa atau memang sengaja" ucapnya lagi.
"Haish kalian brisik amat sih, mending sekarang kalian keluar ngomong diluar ok" ucap Momo tiba-tiba dengan wajah kesal. 

Lah kita malah disuruh keluar sama Momo.

"Yah Mo jangan gitu donk masa aku disuruh keluar kan aku udah temenin kamu dari pagi" ucap Taehyung. "Salah sendiri berisik lagian nanti kamu ditemenin JB kok" ucap Momo. "Aku juga Mo ? Masa aku juga sih" ucapku.
"Iya kalian berdua, udah keluar sana sebelum kalian bener-bener ngga boleh ada disini" ucap Momo dengan wajah yang menyeramkan. 
"Ah oke oke kita keluar" ucapku. 
"Nanti kalau kalian mau masuk, masuk 1 jam lagi aja tapi jangan berisik" ucap Momo tiba-tiba.
"OK..." ucap Taehyung sambil cemberut.

Kami pun berjalan keluar dan duduk di bangku yang ada.

"Dih kamu sih Momo jadi suruh aku keluar" ucap Taehyung.
"Lah yang berisik siapa ya, yang mulai siapa" ucapku kesal.
"Iya deh aku salah" ucapnya.

Kami pun diam dan memilih sibuk sendiri.

"Lah Jae ngapain diluar" ucap seseorang.
"Ah hyung, itu karna tadi aku dan Taehyung brisik jadi di suruh Momo diluar selama satu jam dan ini baru 20 menit" jelasku.
"Oooo" ucap Suga hyung.
"Ah annyeong haseyo, Kim Taehyung imnida" ucap Taehyung.
"Annyeong Tae, remember me ?" ucap Suga hyung.
"Mian, nuggu" ucapnya.
"Suga hyung" ucap Suga hyung.
"Ahh Suga hyung, apa kabar" ucap Taehyung memeluk Suga hyung.
"Baik kok, kalau kamu" ucap Suga hyung.
"Baik hyung, hyung kenapa Momo tidak ingat dengan ku ya" ucapnya.
"Itu karna...." ucap Suga hyung.

Taehyung Pov

"Itu karna...." ucap Suga hyung.

Ya Suga hyung yang menceritakannya. Aku memang sudah tau tapi aku masih tidak yakin kalau Momo gadis itu. Tapi setelah Suga hyung tau aku jadi tau gadis itu Momo. Jaebum sudah tau ceritanya kemaren.

"Sudahlah kajja kita masuk" ucap Suga hyung.
"Ah ne" ucapku.

Kami pun masuk diikuti JB dibelakang.

"Lah kok kalian masuk sih belum 1 jam ya" ucap Momo.
"Oppa yang suruh masuk" ucap Suga hyung.
"Kapan oppa datang" tanya Momo.
"Belum lama kok" ucap Suga hyung.
"Ooooo" ucap Momo.
"Mo bisa ngga kamu panggil JB dengan sebutan Jae dan Taehyung dengan sebutan Tae" ucap Suga hyung tiba-tiba.
"Kenapa emangnya ? Terus kenapa oppa kayaknya akrab banget sama mereka ? Oppa udah janji ngga bakal sembunyiin sesuatu ya" tanya Momo tiba-tiba.

Kulihat muka Suga hyung berubah panik dan pucat. Sepertinya Momo mulai mengetahui ada yang tidak beres.

"Itu karena.................

Karena apa ya ?
Suga bakal jelasin ga ya ?
Momo juga belum bertanya kenapa JB tampak panik ?

Sorry..Sorry baru update aku lagi sibuk banget.
Tapi aku kasih bonus loh lebih banyak.
Sorry kalau banyak typo.
Sorry kalau ngga jelas parah bingit.

Love Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang