Chapter 7

208 25 4
                                    

Suga Pov

"Itu karena........" ucapku terputus oleh Jae.
"Karna bisa dibilang dulu kita teman sebelum Suga hyung pindah ke Jepang" ucap Jae.
"Ah bilang donk oppa, kenapa sampe panik gitu" ucap Momo.

Fyuhh untung saja. Sejak kejadian itu Momo menjadi anak yang mudah blank tapi pintar.

"Oppa tidak panik ya" ucapku.
"Masa buktinya keringetan" ucap Momo.
"Iya deh oppa kalah" ucapku pura-pura.
"Yeyy oppa kalah lagi" ucap Momo senang
Srett....

"Permisi" ucap seseorang.
"Ah Jinyoung hyung apa kabar ?" ucap Jae.
"Baik kok kamu kenapa ada disini ?" ucap orang itu.
"Ah aku temannya Momo, kalau hyung sendiri sedang apa disini" ucap Jae.
"Aku dokter yang menangani pasien ini" ucapnya.
"Permisi apakah anda keluarga pasien saya" ucap orang itu padaku.
"Ah benar saya oppanya" ucapku.
"Saya dokter Jinyoung, bisa kita berbicara diruangan saya" ucapnya.
"Tentu, sebentar ya" ucapku.
"Tentu" ucapnya.
"Jae, Tae oppa titip Momo ya, Momo jangan minta yang aneh-aneh pada mereka" ucapku.
"Ne hyung" ucap Tae dan diangguki Jae.
"Hmm" ucap Momo.
"Mari dokter" ucapku.

Kami pun berjalan ke ruangannya yang tidak jauh dari kamar Momo. Aku memasuki ruangannya.

"Silahkan duduk" ucapnya.
"Ah ne ada apa ya dok" tanyaku penasaran.
"Begini......"

---------

Taehyung Pov

"Mo ini sudah masuk makan siang kamu mau makan apa ?" tanyaku.
"Hmmmm...... Ramyun boleh tidak" ucap sambil baca buku.
"Tentu tidak" ucapku.
"Yah.. yasudah gimbap sayur saja" ucapnya.
"Oke, kamu jae" ucapku walau kesal, tapi mau bagaimana dia tetap saudaraku.
"Triangle gimbap" ucapnya.
"Baiklah, jaga Momo ya" ucapku.
"Udah tau" ucapnya.
"Cihh menyebalkan" gumamku kesal.
"Apa" ucapnya tiba-tiba.
"Tidak-tidak" ucapku langsung keluar.

Aku segera keluar menuju cafeteria rumah sakit ini. Yah untung aku hanya perlu menunggu sebentar. Aku segera kembali ke kamar.

"Hya ini makanan mu Jae" ucapku ketus.
"Oh taruh saja" ucapnya.
"Mending di beliin, ngga bilang terima kasih lagi" ucapku kesal.
"Ya ampun Tae, masa gitu doank marah, kalian tuh udah kayak kakak-adik yang lagi berebutan permen, berantem mulu" ucap Momo.
"Hya Momo lancar banget ngomongnya biasanya rada aneh" ucapku ketawa.
"Mworago!?" ucapnya.
"Ani tidak ada" jawabku.
"Katakan cepat" ucapnya.
"Shireo aku tidak mengatakan apa-apa" ucapku.
"Ppali katakan" ucap Momo kesal.

Aku hanya tertawa.

"Hya Mo,kamu yang ngomong kalau kita bertengkar mulu, tapi kamu dan Taehyung yang bertengkar sekarang" ucap Jaebum tiba-tiba dengan wajah kesal.

Dan kami, kami tertawa kencang sekali. Sampai Momo sesekali mengusap air matanya.

"Ahh.. dia marah Tae" ucap Momo.
"Benar dia marah liat saja wajahnya itu" ucapku.
"Hahahahaha" Momo tertawa lagi.
"Ya ampun aku tidak bisa berhenti tertawa" ucapku lagi.
"Nante Koto perutku akan meledak, hahaha" Momo tertawa lagi.
"Geumanhae" ucap Jaebum.
"Ahahaahaha" Momo malah making ketawa.
"Aishhh terserah kalian" ucap Jaebum.
"Yah ngambek padahal yang paling tua" ucapku.
"Jinjja, disini siapa yang paling muda" tanya Momo.
"Kamu" ucap Jaebum.
"Kalian lebih tua setahun dari ku ?" tanya Momo iya.
"Iya. Aku 6 Januari, kamu 9 November, dan Taehyung 30 Desember. Tapi kamu lebih muda setahun dari kami" ucap Jaebum.
"Ahh iya ya aku kan masuk sekolah kecepetan" ucapnya.
"Gimana sih masa lupa" ucapku.
"Hehehe, ahh aku lapar sampai lupa makan coba gara-gara ketawa mulu haha" ucapnya lagi sambil mengambil makanannya.                                            "Gimana sih masa mau makan aja sampai lupa, kajja kita makan" ucap Jaebum sambil membuka penutup makanan Momo.                                       "Ahh gomawo" ucap Momo sambil mengambil makanannya.        

"Hmm cepat lah makan setelah itu minum obatmu" ucap Jaebum.             "Hya dia juga tau kali, emangnya dia anak kecil yang mesti di beri tau berkali-kali" ucapku ketus.
"Ya biasa aja kali aku juga kan hanya memberi taunya" ucapnya.

--------

Suga Pov

"Apa benar sebelumnya kalau Momo itu pernah lupa ingatan ?" tanya dokter Jinyoung.
"Benar dok" jawabku.
"Seharusnya Momo tidak di perbolehkan mengomsumsi obat terlalu sering jika terlalu sering maka akan muncul penyakit baru dan juga efek samping dari obat itu adalah kerusakan otak" jelasnya panjang lebar.
"Apa tidak ada cara lain selain meminum obat ?" tanyaku.
"Ada jika dia mengalami sakit karna ingatannya jangan berikan obat tapi tenangkan dia, selama tidak ada yang memaksa dia untuk mengingatnya semua akan baik-baik saja dan dalam keadaan darurat saja baru berikan obatnya karena jika Momo terlalu sering mengonsumsi obat itu akan memicu kerusakan pada otaknya, tapi sebelumnya boleh saya cek dosis obatnya" ucapnya panjang.
"Ah saya ada obatnya" ucapku mengeluarkan obat Momo.
"Ini dok" ucapku sambil meberikan obatnya.
"Baiklah, hmm saya pinjam dulu untuk mengetes obatnya dan mengecek efek sampingnya" ucap dokter Jinyoung.
"Ahh baik" ucapku.
"Baiklah anda bisa mengambilnya lusa" ucap dokter Jinyoung.
"Ah kalau begitu saya permisi dok" ucapku.
"Ne" jawabnya.

Saat sampai di depan dan aku belum memutuskan untuk masuk.

"Jika di lihat-lihat kondisinya membaik mungkin besok siang sudah dapat pulang" ucap dokter Jinyoung tiba-tiba.
"Ah seperti itu" ucapku dan membuka pintunya.
"Saya pergi terlebih dahulu" ucap dokter Jinyoung.
"Gamsa Hamnida, ah tapi dok anda kenal dengan Jaebum" ucapku.
"Iya benar" jawabnya.
"Tolong jangan beri tahu dia mengenai lupa ingatan yang dialami Momo" ucapku.
"Baiklah, saya permisi" ucapnya sambil membungkuk dan pergi.

Continuee

Maaf jika sedikit tapi aku lagi di sibukkin sama T.O
Sekali lagi maaf ya cuman sedikit
Semoga kalian suka kalau ngga, ngga napa kok
Semoga aku cepet update ya.
Maaf kalau ngga jelas.

Love Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang