I Hate You But I Love You

749 55 9
                                    

Note : sebenernya ini ff saya bikin buat AKAKUROXYGENCHL02 beberapa tahun yang lalu di ffn. Tapi saya repost di wattpad. Buat isi-isi haha //dikeplak

Source pict : https://www.google.com/search?q=akakuro&prmd=ivn&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjX16Pex7DTAhWJrY8KHRLfAWIQ_AUIBygB&biw=360&bih=567#imgrc=x1pfxt8vOCd-lM:&spf=202

Ok Enjoy~~~

Pucuk-pucuk bunga Sakura mulai bermunculan. Udara pagi yang sejuk meluncur tanpa hambatan menuju paru-paru, burung-burung saling bersahut-sahutan di antara pepohonan. Embun pagi masih setia mencumbu jendela kaca. Dan langit berwarna biru muda dengan gumpalan seperti kapas berwarna putih.

Pagi yang cerah.

Suasana di kamar yang di dominasi oleh warna biru muda dan putih itu masih terlihat tenang dan temaran. Cahaya matahari pagi mulai masuk melalui celah-celah gorden berwarna putih. Pemilik kamar masih asik bergelung dengan selimut bermotif bola basket, padahal jarum jam sudah menunjukan pukul enam lewat duapuluh menit.

Hey? Apakah pemilik kamar tersebut masih hidup?

Atau, apakah pemilik kamar tersebut tidak sekolah?

Surai biru muda muncul dari balik selimut. Matanya masih setengah terpejam. Sosok tersebut masih asik terpekur di atas ranjang. Sesaat kemudian, matanya sudah terbuka sempurna. Memperlihatakan sepasang manik azure yang jernih dan bersinar polos.

Selimut di sibak. Kaki kecilnya mulai menuruni ranjang dan berjalan kearah jendela. Membuka gorden dengan gerakan halus. Sinar hangat matahari langsung menyapa sosok tersebut. Tersenyum kecil ketika melihat pemandangan diluar rumahnya.

"Lebih baik aku mandi sekarang dari pada Okaasan nanti mengomel."

Si surai biru, atau bisa kita panggil dengan sebutan Kuroko-Kuroko Tetsuya-kemudian membuka lemari coklat berdaun pintu dua. Mengambil sepasang baju-seragam-dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Kuroko menyelesaikan ritual mandinya, dirinya kini sudah berjalan kearah meja belajar yang ada disisi kanan ranjang dan membereskan buku-bukunya. Setelah yakin tidak ada yang tertinggal, Kuroko langsung berjalan keluar kamar dan turun menuju lantai satu.

"Ohayou Kaasan."

Yang di panggil 'Kaasan' tersenyum kecil ketika melihat Kuroko.

"Ohayou mo Tet-chan."

Surai biru di usak sayang. Menimbulkan decakan sebal dari bibir tipis Kuroko. Sementara si pelaku hanya terkekeh.

"Hari ini akan berangkat bersama Kagami-kun?" Ibu Kuroko menarik kursi yang bersebrangan dengan kursi Kuroko.

"Iya Kaasan." Kuroko hanya menjawab singkat. Dirinya masih sibuk mengunyah roti dengan selai coklat yang sudah di siapakan oleh Ibunya.

Ngomong-ngomong. Kuroko hanya tinggal berdua dengan Ibunya. Ayahnya sudah meninggal akibat kecelakaan saat akan pulang dari perjalanan bisnisnya. Saat itu Kuroko masih berada dikelas 6 SD. Sedangkan Ibunya saat ini bekerja di toko kue dekat komplek perumahannya.

Setelah menghabiskan rotinya. Kuroko kemudian langsung menenggak habis susu hangat rasa vanilla hingga tandas.

"Kaasan. Aku berangkat dulu. Jya ittekimasu."

"Ha'i. Itterashai. Jangan pulang larut malam ok."

Kuroko tidak menjawab. Dirinya hanya menggangguk singkat dan mulai berjalan menjauhi rumahnya.
.
.
.
.
.

"Yo Kuroko."

Seorang laki-laki berperawakan tinggi dan tegap menepuk punggung Kuroko kencang sehingga si surai biru hampir saja jatuh tersungkur kedepan.

I Hate You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang