Prologue

89 3 0
                                    

"Ingat, tetap bersama..." perintah seorang pemuda dari depan

Lintas hutan memang hal yang tak cukup sulit untuk seorang Scout Boy seperti ku, kuncinya adalah liat petunjuk arah, dan tetap bersama. Tapi terkadang oleh panitia pasti ada rintangannya, gambar hantu lah, suara binatang buas, petunjuk yang gak masuk akal, dan blablabla.

"Seberapa jauh lagi Lex ?" Tanya seorang pemuda lagi dari belakang ku.

Dia adalah wakil pimpinan di regu kami, James Milans. Banyak yang tidak setuju sebenarnya dia menjadi wakil pimpinan, karakternya yang lemah sangat tak cocok dengan karakter kita semua, ya walaupun terkadang aku juga begitu. Tapi memang sudah kotak pemilihan yang memutuskan ya apa daya.

Dan satu lagi, pemuda yang bernama Alex - Alex Mc'ardy, dia adalah pimpinan regu kami. Wajahnya yang tampan, dan fisiknya yang kuat menjadikannya pimpinan regu terbaik musim ini. Buktinya dia kuat tidak minum selama beberapa jam. Bahkan dari awal perjalanan sampai sekarang dia masih belum minum, lah sedangkan aku, botol ku saja sudah sampai setengah, aku masih tidak percaya bahwa dia manusia.

Dan aku sendiri, Dyra Livingpowell, hanya anggota di regu ini. Aku sempat mencalon kan menjadi ketua regu dulu, tapi setelah pembina melihat fisik ku yang kurang meyakinkan, jadi tidak jadi deh. Salah ya orang kurus, berkulit putih, mencoba menjadi pimpinan regu huft...

Dan aku sudah ikut pramuka sejak pertama kali di mid-school, sifat ku yang suka menyatu dengan alam, memperkenalkan aku dengan hal ini.

Aku anak kedua di keluarga Livingpowell, ayahku, Adam Powell, Caucasian asli, dan ibuku, Maria Equwasya (Livingpowell), seorang wanita latina. Dan yang terakhir, kakak ku, James Livingpowell, 18thn.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

"Entahlah, tapi sesuai petunjuk, tinggal 200m lagi, kau yang kuat ya" ucap Alex memberikan semangat.

Perjalanan kami cukup jauh, kami start dari camp awal kami, hingga sekarang total 1km. Ini pertama kalinya aku berjalan jauh, dan jujur ini sangat melelahkan, ditambah lagi situasi yang tidak bersahabat.

"Kau yang benar saja!!" Gerutu James.

*grrrrrrrrr*

"Oh shush!!!!, itu serigala!!"

"Shhh!!"

Aku menutup mulutku, bahkan menggigitnya keras, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

Kaki ku mulai bergetar, hampir hilang keseimbanganya. Suara itu benar benar membuat kita satu regu sukses mati kutu, tak terkecuali Alex.

"Jangan khawatir, aku yakin itu hanya akal akalan panitia saja" ucap Alex menenangkan. Tapi suaranya begitu jelas, mustahil kalau itu akal akalan panita, yang suaranya keluar dari sound system atau apalah. Ini begitu jelas.

"Aku tidak yakin bahwa itu akal akalan saja lex, suaranya begitu je.."

*auuuuuuuu*

Jackpot, kita sudah berakhir, itu serigala...

"Oh F*ck this sh*t im out" James mulai keluar dari regu dan berlari secepatnya, aku yang melihatnya ingin juga berlari, tapi sepertinya itu bukan ide yang baik. Mengingat keadaan yang gelap, yang akan mempersulit untuk ku lari.

"James, apa yang kau lakukan, tetap bersama!!" Teriak Alex.

Suara auman serigalanya semakin mendekat, kurasa Alex teriak terlalu keras, memberikan sinyal kepada serigala dimana tepatnya kita.

"Oh s*it, lari semuanya"...

Regu kita mulai berantakan, tapi masih bersama, hanya James lah yang tidak ada, kurasa dia berlari terlalu cepat.

Kita berlari semakin cepat ketika mendengar suara cakar berdentum dengan tanah semakin dekat dan dekat, ingin menyamai langkah kita.

"Apapun yang dibelakang kita, for f*ck sake keep running" Alex kembali memerintah..

Menit, menit, dan menit sudah berlalu, suara kejaran kawanan itu masih belum hilang, mereka masih setia menginjakan cakarnya untuk dapat mangsa yang segar, langsung disajikan oleh alam.. oh betapa klisenya diriku

Aku mulai kehabisan tenaga, langkahku kian melambat, Phill bersaudara yang dahulu ada di depanku kini sudah menjauh. Kurasa aku sudah tidak kuat lagi.

"Akh-aku perl-perlu istirahat!!!"

Kurasa mereka tidak tau bahwa aku tertinggal. Hua mati lah aku kalau begini..

*auuuuu

"S*it itu mereka" aku mulai khawatir, aku gelisah, aku-aku frustasi, masalahnya aku belum mati, masih banyak impian yang belum ku capai. Seperti bertemu Nicki Minaj..

"Sembunyi, benar.. sembunyi" mataku mulai menyusuri kiri, kanan, depan,bahkan belakang untuk mencari tempat berlindung, setidaknya hingga tenaga dan tekadku pulih kembali.

Nihil.. semua hanya pohon, tak ada tempat untuk bersembunyi...

"Fokus Dyra, lihat baik baik"

Yass jackpot... puja kerang ajaib ululululu

"Kurasa lubang itu cukup besar untuk aku tempati"

Aku berlali perlahan menuju pohon ek besar berlubang untuk- sudah jelas bersembunyi, dan berusaha membuat langkah kaki ku tak terdengar oleh mereka.

"Sedikit lag-"

*grrr

"Auuuuuuuuu"

*mampus lah

*********************

DAN SELESAI
Lol engga juga sih, ini masih prologue...
Btw jelek ya ? Hmzz apalah daya aku hanya mengandalkan pengalaman membaca dan otak anehku ini, aku bahkan gak pernah membuat sesuatu yang bagus :'
Ini cerita pertama ku btw, semoga kalian suka alurnya, kalo absurd ya begimana lagi itu yg ada di otak ku sorry
JAN LUPA VOTE KALAU SUKA
*eh sorry caps lol
Bye yall

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wait, Do i even live in reality?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang