prolog

1.3K 24 0
                                    

" kita putus " deg! dunia seakan runtuh saat dua kalimat itu terlontar dari bibir adit, waktu seakan berhenti hingga aku bisa merasakan daun-daun kering sekitar taman berlari-lari menjauh ditiup angin.

"a...apa!" aku membeku dan shock dengan apa yang barusan aku dengar

"maafkan aku shil, aku tidak bermaksud menyakitimu , kamu tau sendirikan seperti apa mamaku?" mama! oh... jadi penolakan itu belum juga berakhir... teringat kembali kenangan saat aku diperkenalkan kepada mamanya adit tante regina.

"ma ... kenalkan ini shilla" ku sodorkan tanganku untuk memnjabat tangannya

"ayahmu bekerja diperusahaan mana?" ku tarik tanganku dan menunduk sambil menjawab pertanyaan tante regina "aku tumbuh besar dipanti asuhan tante.."

"what!" dengan berlagak kaget tante regina berdiri

"ma......" adit berusaha menenangkan mamanya

"adit mama pusing,, ajak temanmu ini pergi".

***

"shil.... kamu kenapa? maafkan aku, aku harus pergi dan aku ingin menyerahkan ini?" adit membuka retsreting tas yang dipegangnya dan mengeluarkan kartu undangan yang dicetak berwarna biru bergambar sepasang merpati kulirik sekilas cetakan itu dan tepat lirikan mataku membaca sebuah nama aditya rahmadi bertunangan. sebuah pukulan menyakitkan yang aku rasakan dihatiku..aku semakin bingung dengan semua ini kenapa harus hari ini, kanapa..... harusnya hari ini hari kebahagiaanku karena aku baru saja menerima hasil pengumuman lulus kuliah lebih awal, tadinya aku ingin membagi kebahagiaanku kapada adit tapi justru kebahagiaan itu berubah menjadi kebingungan dan kesedihan... oh ya tuhan ........... dengan cepat aku mengangkat wajahku dan memandang adit mencari-cari raut wajahnya berharap dia sedang bercanda.

"aku tidak suka bercanda adit.... "

"aku tidak bercanda shilla.."

"aku yakin tante regina akan menyukaiku, kalau aku bersikap lebih baik lagi tante regina pasti akan....." aku ingin mempertahankan hubungan ini ,hubungan yang sudah berjalan hampir 5 tahun, adit cinta pertamaku, akan kulakukan apapun demi hubungan ini.

" menyukaiku... setiap hari aku akan kerumahmu menemaninya, melakukan apapun yang dia mau... mungkin kemaren aku terlalu kasar, terlalu manja didepanmu. terlalu........."

"shilla stop!! " tiba-tiba omonganku dipotong adit dengan sengaja bahkan terdengar sedikit melengking membuat beberapa orang yang berada disekitar taman menoleh kearah kami,,

"aku tidak bisa mempertahankan hubungan ini shilla... aku lelah denganmu,,, kamu terlalu sibuk dengan kegiatan kampus, lagian kamu tau sendirikan mama..?" deg! kata-kata yang langsung menusuk hatiku lagi dan kali ini bisa membuatku sedikit gemetar

"aku mencintaimu adit, aku sibuk karena aku ingin lulus lebih awal.. dan taukah kamu "

"ku mohon shilla stop!!" ekspesinya benar-benar marah kali ini, aku semakin gemetaran dan aku berusaha membendung air mata yang hampir tumpah. orang-orang disekeliling kami berbisik-bisik tidak jelas tentang kami tetapi aku berusaha tidak mempedulikannya. karna saat ini aku hanya ingin mempertahankan cinta pertamaku, aku tidak punya siapa-siapa lagi selain adit sejak aku memutuskan keluar dari panti asuhan dan berusaha mencari beasiswa pendidikan dikota ini.

"adit??"

"aku mencintai orang lain shilla!!" kali ini kata-kata adit benar-benar menusuk hatiku hingga sakit yang kurasakan menumpahkan air mata. adit yang mengetahui reaksiku beranjak pergi meninggalkanku kau boleh datang kepesta pertunanganku jika kau mau.....?" aku tetap membatu, gemetar, air mataku semakin deras mengalir dipipiku ...... sial.. sial... kenapa air mataku ini tidak mau berhenti, aku benci menangis.

aku berusaha mengejar adit dan memanggil -mangil namanya benar-benar tidak peduli pandangan orang-orang disekitar taman.

"adit.............. jangan tinggalkan aku.... adit.... adit kumohon....!"kalimat itu selalu keluar dari bibirku sedangkan aku berusaha mengejar langkahnya. berkali-kali tangannya aku pegang berusaha menahannya pergi dariku dan berkali-kali juga ia menepisnya,, adit semakin dingin dan melemparkan tatapan yang tidak suka dengan apa yang aku perbuat, ia tampak malu dengan orang-orang disekeliling kami

"jangan seperti ini shilla... hubungan ini sudah selesai sampai disini " bentakan adit membuatku sadar bahwa dia sudah tidak mencintaiku lagi karena selama berpacaran dengannya adit tidak pernah semarah itu padaku.

bibirku gemetar, tubuhku kaku, napasku seakan-akan berhenti ditenggorokanku, tetesan air mata ini semakin deras dipipiku. adit hanya menoleh padaku sesaat sebelum memasuki mabil sedannya dan melajukan mobilnya dengan tergesa-gesa seakan takut aku akan mengejarnya lagi. akhirnya aku bersimpuh dan memegangi wajahku dan menangis sekeras-kerasnya.

******

LOVE STORY SHILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang