PROLOG

2.1K 153 4
                                    

BEGITU meninggalkan 100% Dimsum, Soojung disambut dengan hujan yang cukup deras. Matanya mencari - cari angkutan umum atau taxi yang ada di sekitar situ. Sayang, Soojung tidak beruntung. Jalanan lengang dan hanya dilewati oleh kendaraan pribadi. Saat hujan adalah saat yang paling sulit menemukan modal transportasi apalagi pada malam hari.

Nekat, akhirnya dia memilih untuk menembus hujan. Saat kepalanya diguyur air hujan itulah, Soojung baru sadar kebodohan apa yang sudah dilakukannya. Dia baru saja mempermalukan diri sendiri di depan seluruh pengunjung restoran. Di depan Yoona. Dan di depan pria yang dicintainya mati - matian.

Dan dia sudah mematahkan janji yang dibuatnya sendiri kepada Chanyeol. Dengan sadar.

"Soojung!" seseorang memanggilnya. Di tengah deru hujan yang berisik, Soojung mengenal suara itu. Tidak ingin mendapat kemarahan baru dari Sehun di tempat umum, gadis itu mempercepat langkah nya.

"Hey Soojung!"

Gadis itu berakting tuli. Soojung sudah basah kuyup karena hujan yang menggila. Langkahnya kian cepat, namun seseorang menarik tangannya dan memaksanya berbalik.

Kalau dia mengira akan berhadapan dengan Sehun yang sedang murka, Soojung harus kecewa. Di depannya, Sehun lebih pantas disebut heran ketimbang marah. Selain itu, dia juga ikut - ikutan bertingkah bodoh dengan menerobos hujan. Sama basah nya dengan Soojung.

Gadis itu berusaha melepaskan cekatan tangan Sehun di lengan kanan nya yang berakhir dengan kesia - siaan. Menolak mati - matian untuk memandang wajah Sehun. Pria itu menyentak tangannya, meminta perhatian dari Soojung. Gadis yang ditakdirkan memiliki kekeraskepalaan yang luar biasa itu enggan memuaskan pria di hadapannya

"Lepaskan tanganku! Kalau kamu ngira aku bakal nyesal dan mau minta maaf, lupakan saja!" katanya ketus.

"Soojung!" nada suara Sehun naik setengah oktaf. Itu membuat Soojung berhenti memberontak. Dengan bibir terbuka, dia menatap Sehun. Meski sudah mengira kalau Sehun akan marah. Soojung mundur, tiba tiba dipenuhi rasa ngeri.

"Aku mau... pulang. Lepaskan tanganku..." suaranya melemah.

"Hah! Baru sekarang kamu takut, ya? Baguslah kalau gitu." Sehun maju hingga hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Udah saatnya kamu takut, Soojung. Memang udah saatnya."

Bergidik dengan nada suara Sehun yang dingin, gadis itu melihat ke segala penjuru berharap ada yang bisa dimintai tolong agar Sehun gentar dan bersedia melepaskan tangannya. Tapi, tidak ada siapa pun di dekat nya. Jalan itu sudah sepi. Tampak nya orang lebih memilih berada di dalam rumah atau di bawah selimut hangat ketimbang berkeliaran di jalan seperti Soojung.

Soojung mengutuki dirinya karena memiliki gen manusia nekat lebih menjurus gila.

STAND BY ME Where stories live. Discover now