Chapter 9

476 60 16
                                    

"Masa sih? Kayaknya kok dia masih muda ya?" Amber memandang Irene dan Joy, meminta dukungan.

"Iya, masih muda kok! Yakin kamu nggak salah orang Jung?" Joy jelas jelas tidak yakin dengan kata kata yang disampaikan Soojung.

"Salah orang? Mana mungkin! Aku udah kenal sama dia lama banget." Soojung tampak berpikir sejenak.

"Sehun itu beda setahun sama kakaku. Aku juga heran mereka bisa akrab gitu."

Amber menyela. "Berarti umurnya ga beda jauh sama kita. Dan apa menurutmu gak terlalu barbar kalau kamu tetep manggil namanya aja? Nggak sopan."

Soojung menggeleng, melirik sahabatnya sinis. "Aku kan tadi udah bilang, Sehun memang nggak mau dipanggil pake embel embel 'bang' atau 'kak' , atau apalah. Ya udah aku nurut aja."

"Dia udah nikah ya?" desak Irene ingin tahu. Soojung terkejut dan langsung menggeleng.

"Belum?" mata Amber berbinar. 

Mendadak Soojung sendiri merasa jengkel.

"Kenapa memangnya?" tanyaku ingin tahu meski aku sudah bisa menebak apa makna ekspresinya

"Belum nikah, dan semoga belum punya pacar juga. Bukannya terlalu sayang untuk dilewatkan? Sekeren itu, apalagi..."

"Ah, kalian kira ada orang yang sesempurna itu? Lajang, ganteng nya pol, masih sendiri pula? Itu cuma ada di dalam sinetron,  wattpad, dan novel novel yang sering kalian baca! Sehun tentu sah punya kekurangan." sengaja menggantungkan kata katanya. Diam diam Soojung merasa geli saat membayangkan reaksi Sehun jika mendengar apa yang dirinya katakan.

"Dia....entahlah. Dia kayaknya kurang tertarik untuk pacaran. Aku belum pernah liat dia bawa cewek. Hmmm...alasannya pastinya sih aku nggak tau." kata Soojung dengan halus.

Soojung benar benar nyaris lepas tawa maksimal saat melihat ketiga wajah sahabatnya dipenuhi ekspresi kaget yang natural. Mereka bertiga saling berpandangan. Sementara dirinya diam diam melafalkan permohonan ampun kepada Tuhan karena sudah membuat cerita bohong.

"Maksudmu...." Amber tidak sanggup melanjutkan kalimatnya dan hanya terdiam dengan tatapan ngeri.

>>>>

Seusai bertemu dengan sahabatnya, Soojung terkejut mendapati Sehun ada di rumah saat dia pulang sore itu. Dia juga kaget karena merasa senang hanya dengan melihat pria itu. Seperti yang biasa dilakukannya, pria itu sedang serius memainkan ponsel sambil duduk di teras. Kaki kanannya disilangkan di atas kaki kirinya. Pria itu tampak jelas baru saja mandi. Senyuman di bibir Soojung merekah tanpa bisa ku cegah.

Sehun, pria cenderung irit bicara yang belakangan jauh lebih cerewet itu sudah menjadi teman atau lebih ke sahabatnya setahun terakhir ini. Di detik ini, dirinya baru menyadari kalau dia lebih sering berbicara berdua dengan Sehun ketimbang dengan Suho atau Chanyeol, misalnya. 

Apalagi Kai.

"Halo Om Pedo!"  sapa gadis itu  jahil. Mendadak keinginan untuk menggoda pria itu muncul begitu saja. "Nggak kerja ya? Kok jam segini udah ada disini? Kalian benar benar nggak punya kegiatan kreatif selain nongkrong di rumahku?" cetus Soojung dengan seringai lebar.

Sehun mengangkat wajah, mengabaikan nama panggilan mengerikan yang diberikannya belakangan ini. Mungkin dia sudah terbiasa mendengar sapaan menjengkelkan yang sama sekali tidak nyaman di telinga itu.

"Kok baru pulang sekarang? Libur sih libur tapi lain kali harus cek waktu untuk pulang ke rumah." jawab pria itu santai sambil menunjuk ke arah jam tangannya. "Kalau satu jam lagi kamu belum pulang, aku pasti bakal lapor ke polisi." imbuhnya.

STAND BY ME Where stories live. Discover now