Queen And Prince - 1A

49 6 0
                                    

Anganku Anganmu - Raisa ft Isyana.

Happy Reading, guys!


***

Di pagi hari yang terik seorang siswi berambut sebahu yang sedang diikat satu itu berdiri di tengah jalanan yang sepi bersama dengan teman-teman seperjuangannya.

Diantara kerumunan teman laki-lakinya gadis itu mengepalkan tangannya kuat-kuat sambil menatap 3 orang temannya yang sedang di hajar habis-habisan oleh kumpulan siswa-siswa seberang sekolahnya yang berjumlah 10 orang itu.

Wajah gadis itu memerah, nafasnya tak beraturan dan rahangnya bergemeletuk menahan emosi.

Ia mendekati ketiga temannya itu dengan sedikit berlari dengan diikuti teman-temannya.

Semakin mendekat jarak gadis itu ia berteriak lantang "Bangsat, beraninya keroyokan. Ganti kelamin sana, pengecut!" Ucap gadis itu diakhiri senyuman mengejek dan mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

Sontak mendengar teriakan itu mereka langsung berhenti melakukan kegiatannya dan langsung berbalik.

Dilihatnya seorang gadis menggunakan seragam putih abu-abu sedang berdiri dengan beraninya yang dapat mereka tebak sebagai leadernya.

"Wah-wah ternyata jagoannya udah dateng." Ucap laki-laki yg memakai kaos hitam dengan celana abu-abu sambil bertepuk tangan bergaya sok kagum.

"Aduh, cewek, men. Gk tega gue buat-"

Ucapan lelaki berambut sedikit gondrong itu tiba-tiba berhenti bersamaan dengan mendekatnya gadis itu sambil berkata "Banyak omong lo, brengsek."
dan

BUKK!

Gadis itu meninju laki-laki itu di bagian hidungnya dan terdengar suara Kreek. Hidung lelaki itu patah dan mengeluarkan darah.

Teman cowok itu tak tinggal diam ia membantu temannya itu berdiri lalu berkata "Bangsat!"

Setelahnya, remaja-remaja yang masih menggunakan seragam sekolah itu saling menggunakan kekuatannya untuk melumpuhkan sang lawan.

Tak di pungkiri gadis itu juga turun tangan dalam perkelahian itu.

Setelah melumpuhkan lawannya dengan sebuah tendangan mautnya di area perut, gadis itu sekarang berhadapan dengan rivalnya.

Gadis itu menatap seorang lelaki yang menggunakan kaos berwarna hitam yang akan menjadi lawannya.

" Gk capek jadi jagoan terus?" Tanya lelaki itu dengan nada mengejek.

Lelaki itu merupakan 'leader' dari sekolah Merpati Putih yang berseberangan dengan letak sekolah gadis itu.

"Gk capek jadi pentolan terus?" Balas gadis itu dengan menyamakan nada suaranya.

"Pliss, gue gamau nyakitin-"

BUKK!

Gadis itu memberikan bogem mentah di area sudut bibir lelaki tampan itu.

"Gausah banyak bacot, Kean!"

Kean. Lelaki itu terhuyung ke belakang karena kepalan gadis itu yang kuat dan menciptakan noda merah di sudut bibir lelaki itu.

Lelaki itu berdiri sambil mengusap darah yang mengalir di ujung bibirnya.

Ditatapnya gadis yang sedang dikuncir kuda itu dengan pandangan lirih.

Lelaki itu tak akan mungkin melukai wajah gadisnya yang sering datang ke dalam fikirannya itu.

Gadis itu masih terlihat menahan amarahnya dan ia berkata "Cepet, pukul gue!"

Kean menghembuskan nafasnya pelan, ia mulai mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul gadis itu.

Namun lagi-lagi otaknya tak sinkron dengan hatinya. Dan bukannya memukul gadis dihadapannya, Kean justru malah mengusapkan tangannya pada noda merah di sudut bibir gadis itu.

Kean menatap mata gadis itu nanar, diam tanpa suara, bagi Kean biarlah matanya yang bekerja sekarang.

Gadis itu juga terdiam, menatap mata coklat milik Kean dengan alis yang menyatu.

"Sya, cepetan lari. Ada polisi!"

Suara yang berasal dari teman gadis itu menginterupsi kegiatan tatap-menatap mereka.

Setelah sadar, gadis itu mendorong Kean kencang membuat lelaki itu mundur beberapa langkah.

Dan benar saja sirine mobil polisi mulai terdengar, dan semakin lama semakin mendekat.

Tanpa membuang waktu, gadis itu berlari kencang. Namun sebelum berlari, gadis itu berbalik dan menatap Kean sekali lagi dan ternyata laki-laki itu juga sedang menatapnya.

***


556 Words.

Queen And Prince.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang