RSJ - 7

83 15 7
                                    

Dira sudah selesai mandi dan sudah memakai baju khas rumahan lalu ia langsung turun menuju ruang makan untuk melaksanakan makan malam.

Disana sudah ada bunda, ayah dan abangnya yang sedang menunggunya.
"Malam Ayah.. Bunda dan Abangg" sapa Dira

"Malam juga sayang" jawab Ayah dan Bunda kompak.

"Lama banget sih!! Abis ngapain aja sih... gak tau apa gua udah laper banget!!" omel bang Dio

"Biasalah cewek bang... gua tadi abis luluran makanya lama" jawab Dira santai dan langsung duduk

"Lu mau luluran atau enggak itu gak ada bedanya dek... kagak ada perubahan... masih sama.. masih tetep jelek" ejek bang Dio

"Ayahh... bang Dio nya..." rengek Dira

"Udahlah bang... jangan suka ngeledekin gitu... udah tau adek kamu itu baperan" ucap Ayah

"Ayah mah.... bukannya belain Dira malah ikutan ngejekin Dira"

Bang Dio pun menjulurkan lidahnya bermaksud untuk mengejek Dira karna gak dibela Ayah, sedangkan Dira yang melihat abangnya mengejeknya dia hanya mendelik tajam ke abangnya.

"Udah... udah.. ayo makan nanti keburu dingin makanannya" intrupsi Bunda

Lalu mereka semua langsung memakan makanannya dalam keadaan hening, karna ayah pernah berkata jika lagi makan tidak baik sambil berbicara, hanya ada suara dentingan garpu dan sendok yang menghiasi makan malam.

Setelah makan malam, rutinitas yang biasa dilakukan oleh keluarga Dira adalah berkumpul di ruang keluarga untuk menonton tv atau bercuhat ria.

Ayah, Bunda dan Bang Dio masih fokus dengan televisi yang sedang mereka tonton, sedangkan Dira sedang bergelut dengan pemikirannya, Dira ingin menyampaikan sesuatu kepada Ayah dan Bundanya, tapi Dira bingung harus memulai dari mana...

"Emhhhh... Yah Bun!" pangil Dira

Ayah dan Bunda yang merasa terpanggil namanya langsung menoleh ke arah Dira, Bang Dio yang tidak dipanggil pun ikut menoleh karna penasaran

"Kenapa sayang?" tanya Ayah

"Euhhhh... Emhhhh..."

"Kenapa Dir? Apa ada masalah di sekolah?!" tanya Bunda khawatir

"Enggak kok Bun.. aku gak ada masalah, aku cuman pengen bilang.. Ehem ehem... Bunda sama Ayah inget kan ulang tahun Dira?"

"Ya ingetlah sayang... masa ulang tahun anak sendiri gak inget" jawab Ayah

"Bunda pasti slalu inget lah ulang tahun kamu my princess" jawab Bunda

Bang Dio masih setia menjadi pendengar yang baik, Dia melihat gelagat aneh adiknya yang ingin meminta sesuatu

"Bunda Ayah nanti inget kan aku ulang tahun ke berapa?!" tanya Dira lagi

"Yang ke 17 tahun kan" jawab Ayah Bunda kompak

"Nahhh... Jadiiiii" Dira mengambil nafas panjang untuk melanjutkan kata katanya

"Di ulang tahun Dira yang ke 17 nanti, ulang tahun Dira boleh dirayaain kan?!" Dira memasang mata pyuppy eyesnya agar Bunda dan Ayah luluh hatinya

"Emhhhh...." Ayah menepuk dagunya dengan telunjuk seraya berfikir

"Boleh gak yahhhh...." Bunda juga seolah berfikir keras

Tuh kan!! pasti ada udang dibalik bakwan batin bang Dio berbisik

"Yaelah Bun Yah... gak usah sok mikir gitu kali... kan kali ini aku tuh ultah yang ke 17 tahun... kata orang orang itu namanya SWEET SE-VEN-TEEN dan itu biasanya dirayain Yah... Bun" ucap Dira dengan memohon

Ratapan seorang JONES! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang