RSJ - 12

48 7 6
                                    

Matahari telah barada diatas seolah seolah ingin memberikan sinar jingga nya yang dapat menghangatkan suasana di pagi hari ini

Tetapi tidak dengan Dira, dia bangun kesiangan karna habis mengerjakan tugas tugas yang sudah melambai lambai untuk segera dikerjakan dan bergadanglah Dira semalaman untuk mengerjakan tugas

Dan sialnya Ayahnya sudah berangkat kerja pagi pagi buta sedangkan Abang tersayangnya sedang meringkuk dengan tenang di atas kasur empuknya

Padahal Dira sudah membangunkan Abangnya dengan berbagai cara, daripada membuang buang waktu Dira langsung pamit kepada Bunda nya untuk bergegas berangkat ke sekolah

Dan sekarang Dira sedang menunggu angkot di pinggir jalan

"Ah elah.. mana sih nih angkot.. tumbenan banget blom dateng, biasanya juga udah ngetem!" gerutu Dira sambil melirik arloji yang betengger manis di tangannya

"Udah nanti pelajaran nya yang ngajar guru killer lagi.. Akhhhh!!!" rutuk Dira kesal sambil menjambak rambutnya frustasi

Orang orang yang melihat Dira bersukap seperti gila pun berbisik bisik

"Cantik cantik kok sedeng!"

"Manis sihh... tapi sayang tingkahnya kurang waras!"

Dira yang mendengarkan bisik bisik itu pun seolah olah tidak peduli, tak lama kemudian angkot yang ditunggu nya datang

"Bang buru ya!! SMA Nusa Bina Karya, kalo bisa abang ngebut aja sekalian!" cerocos Dira

"Kalau kau ingin cepat, ya janganlah naik angkot lahh.. kau mau membuatku ditilang lalu menemui ajalku!" balas sang supir

"Yaudahlah bang buruan jalan! 10 menit lagi sekolah saya udah mau masuk nih!"

Setelah itu, Angkot yang ditumpangi Dira pun mulai melaju pergi. Tapi tidak lama kemudian angkot pun berhenti karena kemacetan yang biasa terjadi di ibu kota

"Bang,  kok berhenti sihh!! Saya lagi buru buru nih.. bentar lagi sekolah saya mau ditutup!" omel Dira kepada supir angkot nya

"Kau tak lihat di depan sedang macet apa hah!! Kalau kau mengeluh terus, mending kau turun sajalah.. pening palaku jadinya" balas sang supir tak kalah kesal

Karena kesal akhirnya Dira pun memutuskan untuk turun dari angkot, dan membayar ongkos angkotnya

"Nih bang ongkosnya, ambil aja kembaliannya" ketus Dira saat membayar ongkos angkot, lalu berlalu pergi begitu saja

"Dasar anak jaman now, kembalian dari mana! ini mah cuman bisa beli basreng 2 biji" omel supir angkot sambil melihat uang bergambar Pattimura yang baru saja dikasih penumpangnya

Disisi lain Dira pun terpaksa berjalan kaki sambil sesekali memaki maki entah ditujukan untuk siapa, padahal jarak sekolah Dira masih cukup jauh, kurang lebih 1 km yang harus ditempuh selama 10 menit dengan berlari dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.45 yang mengharuskan Dira menjadi atlet lari dadakan

"Sial.. kalo kayak gini gua harus lari biar gua gak telat" monolog Dira

Maka dari itu Dira mengambil ancang ancang seperti atlet lari yang ingin berlomba mendapatkan medali, lalu Dira berhitung dalam hati

1

2

3

dan












Wussssss..........










Dira pun langsung melesat lari dengan sekencang mungkin, hingga menabrak beberapa pejalan kaki bahkan sampai ada menyupah serapahi, tetapi Dira tidak peduli, karna tujuan Dira hanya satu yaitu dia hanya ingin cepat sampai di sekolah sebelum gerbang ditutup

Ratapan seorang JONES! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang