黄仁俊
Dua bulan kemudian~
"Wah keren yah Renjun, ini sekarang aja udah dua bulan. Dan sampai hari ini dia juga belum sadar-sadar, keren yah." Ujar Haechan sambil makan nasi goreng nya
Herin pun menggetukan sendok nya ke jidat mulus Haechan, "nama nya juga orang koma, koma sebentar. Tapi apa yang Jaehee Unnie bilang pasti benar kok. Tunggu aja satu atau dua hari ini, Renjun akan sadar kok."Ujar Herin
"Nggak liat apa perkembangan yang Jaehee Unnie bilang? Maka nya kalau ada yang menerangkan di depan di dengar bukan nya hanya nonton Jav!" Lanjut Herin
Haechan berdecih, "emang nya kamu pernah liat aku nonton Jav? Nggak kan" Ledek Haechan, "Heh apa an sih pakai aku-kamu an, geli tau chan. Lo pikir gue nggak pernah liat lo nonton begituan? Tiap-tiap hari lo nonton kayak gitu bareng si Jaemin" ujar Herin Ngegas
"Woy apa an sih bawa-bawa nama gue? Hello Rin, gue nggak pernah nonton yang begituan ya tuhan. Haechan nya yang kadang ajak," Ujar Jaemin
"Tapi lo mau nonton juga kan?!" Tanya Herin sambil ngadahin sendok nya kearah wajah Jaemin
Jaemin nyengir, "Kalau di paksa gue mau lah" Ujar Jaemin dan Sendok Herin melayang tepat di jidat nya " sama aja oon! Tolol lu berdua. Bukan nya belajar malah nonton begituan," Kata Herin sambil ngoceh panjang lebar sama Jaemin dan Haechan
Mark, ChenLe, Jisung, dan Jeno hanya natap mereka bertiga lalu berahli ke Renjun yang masih terbaring di kasur nya.
Orang tua Renjun sudah jarang menjenguk di karena kan panggilan kerja yang mengharuskan mereka bekerja di luar korea yaitu di Kampung halaman Renjun, China.
Oleh karena itu Orang tua Renjun mempercayai Han Jaehee untuk merawat anak mereka itu. Karena bisa dilihat dari sudut pandang apapun, Jaehee adalah perempuan lembut yang sangat cekatan dalam hal medis.
"Eh Rin, Lami mana yah? Tumben nggak kesini lagi. Kenapa?" Tanya Jeno
"Oh Lami, dia ada kok cuman di lagi di lantai tiga lagi bantu-bantu tante nya yang punya debay." Ujar Herin
"Kesana yuk, gue pengin liat adik bayi!! Gemas~" ujar ChenLe sambil mencubit lengan Jisung
"Heh trus gimana coba Renjun nya?" Tanya Herin yang lain udah berkemas-kemas bersih in bekas makan mereka
"Tinggal in aja, kan nggak lama. Jaehee Noona kan akan datang sejam sekali. Nah yuk lah nggak lama lagi Jaehee noona datang memeriksa Renjun" Kata Jaemin
"Tapi-"
"Ayo lah Rin, gue tau lo mau kesana juga kan~" goda Jeno
Herin menghela nafas, "yaudah Kuy lah!" Kata Herin
Dan mereka ber tujuh pun meninggalkan ruangan Renjun dan turun menuju lantai tiga ingin bertemu dengan Lami dan tante nya.
Mereka bertujuh tidak tau kalau Renjun sudah mulai memperlihatkan pergerakan nya walupun hanya jari-jari yang bergerak.
++
"Kemana semua sepatu mereka disini? Jangan bilang-"
Sreet
Dengan cepat Jaehee menggeser pintu kamar Renjun, di dalam tidak ada siapa-siapa kecuali Renjun yang masih di atas tempat tidur nya.
"-tuh kan apa gue bilang, nih anak-anak nggak bisa di percaya satu-satu. Pengin di gibeng kali yah, awas kalian" Monolog Jaehee sambil menuju tempat tidur Renjun
"Hmm semua stabil, Hhhh nggak kerasa udah dua bulan, dan kamu nggak sadar-sadar. Nggak cape bobo mulu?" Monolog Jaehee dan duduk di samping Renjun
Seketika jari Renjun menyentuh tangan Jaehee yang ada di samping nya, Jaehee yang merasakan pun langsung kaget + senang.
Perlahan juga mata Renjun mulai terbuka, agak mencipit gitu. Setelah itu Jaehee berdiri dan mengambil buku yang biasa dia pakai mengecek perkembangan Renjun dua bulan terakhir ini.
Renjun berusaha bangun dari tidur nya, tapi Jaehee menahan nya. "Tidak, kau jangan dulu bangun. Istirahat lah dulu, aku aku akan memanggil teman-teman mu" kata Jaehee
"Eum.. jangan tinggalkan aku" ujar Renjun sambil mencegat pergelangan tangan Jaehee
황런쥔
-To Be Countinued
©2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter +Huang Renjun
Short Story"Pertama kali kubuka mata ku, yang pertama kulihat adalah seorang wanita cantik dengan jas putih nya sedang memeriksa ku. Dan saat bersamaan dan entah karena apa, aku menyukai nya." 黄仁俊 ©2017, Jaehyunjaem_.