Run rUN

270 9 8
                                    

Namaku Corrie, Corrie Naswenner. anak ke 2 dari 2 bersaudara, Aku lahir di keluarga miskin,ayahku lumpuh karena penyakitnya yang parah, dia tak bisa berdiri dari tempat tidurnya, dan ibuku dia berdagang roti di pasar, tapi tidak pernah laku terjual, mungkin hanya 1 sampai 2 orang saja yang membeli roti ibu. Kakak laki - lakiku, Casey Naswenner. Aku tidak tahu lagi kemana orang itu pergi, setahuku dia kabur dari rumah saat aku umur 10 tahun dan tak pernah terdengar kabarnya. dan yang setiap harinya aku lakukan adalah mencuri di kota. Aku mencuri dari orang - orang yang lebih "mampu" menjalani hidup di kota sekarat ini. Aku mencuri untuk menghidupi keluargaku, untuk membeli sebungkus nasi dan lauk, sudah cukup untuk 1 keluargaku. Aku sudah terbiasa berlari atau kabur dari orang - orang yang mengetahui kalau aku mencuri. Aku memang sangat cepat, bahkan aku lebih cepat dari Casey, mungkin karena Casey berbadan besar dan tegap. sedangkan aku kecil dan kurus. Tapi aku tak bisa selamanya mencari uang dengan cara mencuri..

Tahun 3014. Kota Hardloop, kota dimana aku tinggal. Kota yang sangat kacau, populasi yang sangat banyak membuat kota ini penuh dengan permasalahan sosial dan ekonomi, banyaknya penggangguran dan sedikitnya kemauan untuk bekerja mencari nafkah.

Sampai beberapa orang dari luar kota datang untuk mengadakan sebuah perlombaan, perlombaan lari dan bukan perlombaan lari biasa. nama dari lomba itu adalah Run rUN ,sebuah nama yang aneh untuk sebuah perlombaan pikirku, itu yang aku dengar dari beberapa tetanggaku, mereka bilang kalau seseorang memenangkan lomba, dia akan mendapatkan banyak uang, yang cukup untuk memberi makan semua warga Hardloop. Aku sangat tertarik dan bersemangat untuk mengikuti perlombaan itu, jika dipikir - pikir aku mungkin bisa menggunakan keahlian berlariku.

Keesokan harinya aku berlari dengan penuh semangat ke tempat pendaftaran para pelari untuk mengikuti lomba itu, setengah jalan ke balai kota aku sampai di pasar Perro, tanpa sengaja aku bertemu teman masa kecilku. Anna, Anna Schonheit. sebenarnya rumah Anna persis tepat di depan rumahku dulu sebelum Casey pergi aku dan Anna senang sekali bermain bersama, apalagi jika itu lomba lari aku selalu menang darinya, tapi karena orang tua Anna termasuk anak orang kaya, dia ikut pindah rumah bersama keluarganya di perumahan elit di tengah kota. aku dan Anna saling bertatap mata sambil berlari dan mulai berlomba sampai ke balai kota.

Aku mulai mencari rute tercepat untuk sampai balai kota terlebih dahulu sebelum Anna, tiba - tiba semua menjadi lambat dan sebuah panah rute muncul di pengelihatanku, ini adalah sesuatu yang tak bisa aku jelaskan. Tapi ini lah yang membantuku berlari di antara kepadatan pasar paling padat di Hardloop. aku melihat tanda panah itu menunjukan jalan ke atas rumah seseorang, tak pikir panjang aku langsung memanjat ke atas rumah itu dan mulai berlari di atas keramaian Perro. Aku tak melihat Anna dari ketinggian mungkin dia masih belum menang sampai hari ini.

Aku sampai di depan balai kota, aku terkejut Anna ternyata sudah menungguku di depan pagar, dia tertawa ketika melihatku kaget, "Aku tak akan selalu kalah dari mu, teman lama" ucapnya. "Ayo kita daftarkan diri kita untuk lomba itu Corrie!"  tambahnya. aku hanya mengangguk dan mengikutinya masuk ke dalam gedung balai kota. Dan ternyata tak sedikit juga orang - orang yang ingin ikut lomba ini, mungkin karena hadiahnya yang menggiurkan warga Hardloop.

Aku dan Anna memasuki pintu besar yang terbuka, aku melihat banyak pelari yang berdiri menghadap panggung, tiba - tiba lampu sorot menyala dan menyorot ke tepi panggung, seseorang keluar dari sana, dia orang yang gendut dan botak. itu adalah walikota Hardloop, Pak Kaal Tubby. dan seorang yang berbadan besar dan tegap muncul arah dari tepi panggung sebaliknya dia orang yang dibicarakan tetanggaku, dia berasal dari kota lain. dia Dumm Leck, orang yang mengadakan perlombaan ini.

Pak Kaal menyambut semua pelari dengan sangat senang seperti baru saja mendapat seorang anak, aku merasa ada sesuatu yang salah di balik perlombaan ini. Pak Kaal memberitahukan kalau tempat pendaftaran nya tidak ada, jika ingin mengikuti perlombaan ini para pelari harus siap. itu saja? pikirku aku dan harus menandai pakaiannya dengan sebuah spidol bertinta yang bisa dilacak dengan komputer panitia, aku heran, kenapa di sebuah perlombaan lari ada alat pelacak yang di tanam di baju pelari? perasaan tak enak ku mulai memberikan nomor 13 di lengan kanan hoody ku, anna mendapat nomor 10, sebenarnya aku bisa mendapat nomer 12 tapi karena ada seseorang yang menyerobot antrianku, orang itu besar dan tinggi. aku tidak tahu siapa dia. aku semakin terkejut ketika melihat arena perlombaan itu. ternyata arena itu tidak seperti yang aku bayangkan.

Arenanya adalah bagian utara kota yang dikenal sangat berbahaya, karena penuh dengan gas beracun yag berasal dari limbah pabrik sepatu Hardloop. sebelum memasuki arena para pelari diberikan sebuah topeng gas dan sebuah senjata dan semua orang berbeda senjatanya, aku diberikan pisau tentara. aku tak tahu apa yang bisa dilakukan pisau tentara dalam perlombaan ini? kami para pelari dijelaskan aturan berlomba oleh pak Dumm, "perhatian! para pelari, aku akan memberitahu aturan Run rUN. Yang pertama! Kalian boleh melewati jalur kalian sendiri!, yang kedua! kalian mempunyai waktu 2 hari. finishnya ada di ujung utara!, yang ketiga! kalian bisa menemukan kotak - kotak "Regal", kotak ini berisikan barang - barang yang berguna jika kalian gunakannya, dan yang terakhir! kalian diperbolehkan membunuh satu sama lain!.

Sepertinya aku sudah tau apa kegunaan pisau ini. dan aku sudah tahu apa yang aneh dari perlombaan ini.

Para pelari bersiap untuk berlari sampai ke ujung utara Hardloop sekitar 40 orang yang mengikuti lomba ini. Kita berdiri di belakang garis Start. dan DOR! suara tembakan revolver Dumm, terdengar keras di langit. serentak para pelari melesat dari tempatnya berpijak secepat mungkin. sudah 30 menit berlari, tiba - tiba aku mendengar teriakan kesakitan orang di belakangku, aku menoleh kebelakang ternyata nomer 20 dia ditusuk dari belakang oleh nomer 23. aku mulai ketakutan. aku kembali menoleh ke depan dan menarik tangan Anna dan mulai berlari ke arah sebuah rumah kosong. Aku meminta Anna untuk bekerja sama denganku untuk tetap hidup di perlombaan gila ini.

aku tak tahu lagi apa yang akan terjadi selama 2 hari kedepan.

-fin

halo semua, maaf kalo ceritanya berhenti disini. tapi kapan-kapan aku lanjutin ke buku ke 2 kok. Tolong di vote, share. jangan lupa komen apa pendapat kalian tentang cerita ini. sebenarnya cerita ini aku dapet dari mimpiku hari rabu 26 02 14. cerita ini akan diwarnai dengan pertarungan juga.

terimakasih.  

- ALWAN_D

Run rUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang