W A V E T W O

5K 815 75
                                    



Gue kebingungan sekarang. Udah berkali kali gue minta manusia setengah ikan ini buat berenti ngikutin gue, tetep aja gak ada hasilnya. Gue nyesel dikit deh, gue yang secara nggak langsung ngajarin dia jalan, tapi sebenernya gua gak ngelakuin apapun dengan sengaja, kecuali nolongin dia dari jepitan batu sialan itu.

Gue udah ngomong baik baik, udah pake nada tinggi, dan udah juga gue bentak biar dia berenti ngikutin gue. Tapi ya disini lah gue sekarang, di rumah gue sendiri sama seekor – apa seorang ya? Pokoknya sama Putri Duyung yang nggak pake apapun tapi kaos butut gue.

Tuhan, tolong kutuk gue sekarang juga.

"Kenapa sih susah banget disuruh pulang?" Rasanya gue kayak orang bego, udah berkali kali gue nanya, padahal gue tau nih cewek nggak akan jawab. Udah gue tanya berkali kali, nggak ada suara yang keluar dari bibirnya. Dia ngerti sih gue ngomong apa, tapi dia gak bales omongan gue sama sekali, dia bisu? Apa gimana?

Kayaknya dia mulai bete gue bentak bentak, dan gue ngikutin arah tangannya yang sekarang nunjuk kakinya sendiri. Daritadi gue nggak bener bener merhatiin kaki palsunya, gue juga gak sadar kalo kakinya luka. Mungkin itu luka sobekan yang gue liat di siripnya tadi, sekarang udah ketutup tipis sama pasir, yang lagi lagi itu bikin gue sadar kalo dia nggak pake alas kaki selama ngikutin gue ke sini.

Oh, mungkin dia nggak bisa berenang karena siripnya sobek.

🐟 ♥️ 🐡

Terkutuk.

Itulah yang dirasakannya sekarang ini.

Duyung muda itu mengingat apa yang dikatakan oleh teman-teman lautnya, jatuh cinta itu hal yang biasa dan terjadi tanpa kau sadari. Kau bisa jatuh cinta dengan siapapun tanpa kau duga, kau juga tidak tahu kapan itu terjadi. Natural.

Ia ingat Bibi Gembul, satu satunya duyung yang berbadan besar dan berteman dengan Ikan Paus. Bibi gembul jatuh cinta pada seekor gurita merah yang tinggal dibawah guanya. Seekor gurita, membayangkannya saja sudah membuatnya bergidik ngeri.

Oh, atau cerita dari Duyung Pantai Yeouido yang jatuh cinta pada manusia dengan tubuh penuh gambar gambar hitam yang aneh. Ia tidak mengerti teorinya, dan gadis setengah ikan itu juga tidak percaya kalau proses jatuh cinta sesederhana itu. Kenapa kau harus jatuh cinta jika kau tidak bisa bersama dengan orang yang kau cintai? Apa gunanya jatuh cinta jika kau akan dipisahkan atau ditinggalkan?

Walau begitu, teman teman sang duyung tidak sependapat dengannya. Mereka tidak pernah sependapat dengannya. Teman temannya sering berenang ke tepian, menyembulkan kepala mereka sampai separuh hidung dan memandangi manusia yang berjalan menggerombol seperti Ikan Tuna.

Mereka menunggu nunggu sang pria pujaan berenang ke tengah lautan, terbawa arus ombak sampai akhirnya merekalah yang harus menyelamatkan. Atau ketika sebuah kapal tenggelam, justru disitulah mereka bertemu dengan cinta sejati mereka, blah, blah, blah. Mereka begitu bersemangat, berpetualang demi seseorang yang mereka sukai, yang bahkan belum tentu menyukai mereka, yang bahkan tidak tahu mereka ada di tiap belahan lautan bumi, yang bahkan tidak percaya kalau manusia setengah ikan itu ada. Seperti, mereka jatuh cinta dengan cinta itu sendiri.

Mengapa mereka semua nampak bersemangat untuk menghancurkan hati mereka sendiri?

Mengingat itu semua, ia rela bertukar dengan duyung manapun sekarang ini. Mungkin inilah situasi yang diharapkan teman-temannya, tapi jelas bukan sesuatu yang ia inginkan. Ia tak mau berurusan dengan manusia, terlebih lagi berkelamin laki-laki. Ia bahkan tidak mau berurusan dengan duyung-duyung tampan, apa yang diharapkan?

Splash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang