⚠🎷
This chapter will be using Character's Point Of View.💐
"ASTAGA! GUE DAPET BEASISWA KE OXFORD SARR!!"
"Beneran lo? Jangan boong ya ke gue. Lagi di kampus nih gue. Lagi butuh duit ya? Sorry nih, gue lagi bokek. Uang bulanan aje belom dapet."
"Eh gue beneran ya. Butuh bukti?"
"Yes gue butuh bukti."
"Astaga. Mirip polisi aja lo. Nanti gue kirimin buktinya deh."
"Gue tunggu ya. Awas. Kalo bener, gue traktir ke McDonald's deh di sini."
"Janji ya. Bye"
"Sip."
Percakapan singkatku dengan Sarah itu diakhiri dengan tertawa kecil. Dialah orang ketiga --Ya, tentunya setelah kedua orangtuaku-- yang baru kuberitahu perihal kabar gembira tersebut.
Kadang aku suka ketawa sendiri ngebayangin kejadian pas waktu itu. Aku semangat banget buat masuk ke Universitas Oxford
Ya, bisa dibilang kalau seseorang bersekolah di universitas ini berarti ia punya tingkat kepintaran yang melebihi batas. Soalnya gak sembarang orang bisa masuk. Gak nyangka juga bisa masuk Oxford. Universitas yang terletak di sebuah kota di Kerajaan Inggris ini punya banyak cerita. Dan aku siap untuk masuk menjadi salah satu orang yang ada dalam cerita tersebut.
PING!
"Eh, ada pesan masuk."
*
Adrian
Kay? Kamu beneran masuk Oxford?Kylie
Bener lahhh. Kenapaa?Adrian
Congratulations ya.Kylie
Thanks!Adrian
By the way.
We need to talk right now.Kylie
Talk about what?Adrian
Gimana ya ngomongnya..Gini aja.
Meet me at Starbucks deket SMA kita dulu. Jam 7 malam. See you soon.
Kylie
Okay. See you soon 💕Adrian
Don't be late okay?Kylie
Siap kaptenAdrian
Bye..______________________________________
🕖
Starbucks Indonesia
7.00PM
-Dialogue-Kylie
Kok tadi aku telepon gak diangkat?Adrian
Kan tadi gue nyetir. Mana boleh nyetir sambil main hpKylie
Kok ngomongnya gue-lo?Adrian
I need to tell you thisKylie
Apa?Adrian
Gimana ngomongnya ya. Kayaknya hubungan kita sampai disini aja.Kylie
Jadi, kamu pengen kita putus? For real?Adrian
Bukan gitu. Aku gak yakin bakal bisa ngejalanin hubungan LDR.Kylie
Kita masih bisa LDR-an kok.Adrian
Kita sampe sini aja ya. Maaf banget. Bukan bermaksud pengen mutusin.*
Aku berlari meninggalkan dirinya, masuk ke mobil lalu menyetir secepat yang kubisa menuju rumah."Kylie, kenapa nangis?" tanya ibuku. Aku mulai menitikkan air mata. "Gapapa ma." aku membalasnya lalu masuk ke kamar tidur.
Tanganku mematikan handphone pemberiannya, lengkap dengan casing dan wallpaper couple. Lalu melemparkannya dengan keras ke atas kasur. Seakan-akan ingin membantingnya ke lantai namun tidak bisa. Lebih tepatnya tidak tega.
Mengapa selalu datang kabar buruk disaat kita menerima kabar baik?
🌆
💐
a/n
ssorry for major delay. mudah"an bisa update cerita ini seminggu sekali kyk dulu. makasihh 🎉
IG: juliogiovan
KAMU SEDANG MEMBACA
College Story
Romance[❄️EDITING IN PROCESS ❄️] Apa menurutmu tidak ada cinta di perguruan tinggi? . Berawal dari pertemuan di sebuah halte cerita percintaan mereka dimulai. Di masa adaptasi Kylie terhadap lingkungan baru, ia menemukan seseorang, yang mungkin (atau tidak...