1

125 8 10
                                    

Namaku hyuna aku bisa dibilang seorang bad girl sekaligus diva di sekolah ku. Tidak ada yang sadar kalau aku seorang agen fbi yang sudah sangat berpengalaman. Orangtua ku yang sekarang bukanlah orang tua ku yang asli, aku diadopsi oleh mereka setelah aku melihat kedua orang tuaku di bunuh di depan mataku saat umurku masih 7 tahun. Kedua orangtua ku bekerja sebagai agen rahasia di FBI. Karena pekerjaan mereka aku jadi ingin seperti mereka agar aku dapat mencari keberadaan pembunuh orangtua ku yang asli.
Sekarang aku terpaksa pindah sekolah yang dulu aku bersekolah di Los Angeles sekarang berpindah ke seoul karena kedua orangtua ku dipindah kerjakan. Aku masih SMA tapi aku adalah jenis anak yang tidak terlalu suka bersekolah jadi aku sering dibilang bad, tapi jangan salah sangka aku memiliki IQ yang cukup tinggi namun aku lebih suka menutupi hal itu dengan berpura-pura menjadi anak bodoh.
"pagi ayah.. Pagi mama.."sapaku saat melihat ayah dan ibu di ruang makan hendak sarapan.
"pagi juga sayang " jawab mama sambil memberiku semangkok cream soup jamur kesukaanku.
"hari pertama sekolah, jangan sampai kau berbuat masalah ya sayang " kata ayah sambil menikmati soup nya yang masih hangat.
"akan kuusahakan yah " jawabku sambil mengaduk aduk soup ku supaya tercampur

Setelah selesai makan aku langsung pergi dengan mobil sportku . Sampai di sekolah banyak murid yang menatapku dengan pandangan sinis. Setelah menemukan ruang guru aku menuju ke meja wali kelas ku.
"permisi bu, saya hyuna saya anak baru " ucapku kepada guru perempuan yang menggunakan kacamata dan bertubuh kurus dan sedikit lebih pendek di banding denganku.
"Oh, baik ayo ikut saya" balasnya ramah.
Tak lama kami berjalan di lorong sekolah yang sudah masuk sekitar 15 menit yang lalu kami memasuki kelas yang bertuliskan kelas  11b saat memasuki ruangan itu yang awalnya begitu ribut dengan anak anak yang duduk di meja, melempar kertas ke temannya yang lain dan pakaian mereka yang dikeluarkan (walau aku juga) mereka langsung terdiam setelah kami masuk. Ada seorang anak laki laki dengan gaya rambut yang cukup jadul memberi salam jadi ku simpulkan kalau ia adalah ketua kelas di situ.
"anak-anak ini teman baru kalian, silakan perkenalkan dirimu" kata guru itu sambil tersenyum padaku.
"hai, aku kim hyuna aku lahir di Los Angeles 6 juni 2000 senang berkenalan dengan kalian" sapaku pada seluruh siswa di kelas.
"saya mau tanya bu!" teriak anak di sudut kelas. "silahkan moon byul" kata bu guru mempersilakan. "kenapa kamu gak sekolah di LA aja?" tanya anak yang di panggil moon byul itu, secara tiba tiba. "E..eh aku kan memang pindah dari sana. Orangtua ku kerja di korea jadi aku terpaksa pindah " jawabku tergagap karena kaget. "Lalu kenapa kau tidak masuk ke kelas spesial?? " tanya seorang anak laki-laki nyrocos begitu saja. Jujur aku gak tau kalau memang ada kelas spesial di sekolah ini.
"A..aku tidak tahu kalau ada kelas spesial tapi aku yakin kalau aku lebih suka di kelas ini" balasku sedikit membanggakan kelas aneh ini.
"hyuna kau boleh duduk di belakang ya" suruh guru itu sambil menunjuk tempat duduknya
"hai aku Nam Jihyun " sapa anak di sebelah ku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"anak anak ayo buka buku matematika halaman 217" pinta guruku.
"maaf bu, saya belum punya bukunya " kataku sambil mengangkat tangan.
"Hmmm, baiklah sekarang kamu ke perpustakaan minta buku ya, perpustakaan ada di lantai bawah pojok kanan " jelas guru itu supaya aku mengerti.
Lalu aku melangkahkan kakiku keluar kelas hendak menuju perpustakaan, saat hendak berbelok aku tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki laki
"Aaahh, dasar!" secara reflek aku mengatakan hal itu tanpa ku sadari karena itu memang sakit .
"Maaf" kata laki laki itu dingin bahkan tanpa mengulurkan tangannya ke padaku.
"Ya, tidak apa" jawabku sambil membersihkan rokku yang sedikit kotor. Lalu lelaki itu berjalan melewati ku tanpa melirikku sedikit pun.
apa anak itu di ajari etika oleh orangtua nya?! Cibir ku dalam hati kesal.

Kriing
Akhirnya bel istirahat berbunyi,  aku hanya duduk di kelas sambil mendengarkan musik.
"Mau ke kantin?" tanya Jihyun sontak membuatku kaget.
"Eeh baiklah, sekalian berkeliling ya.." ajak ku dan dia mengangguk menandakan kalau dia setuju.
Setelah dari kantin Jihyun dan aku berkeliling sekolah dan aku tertarik dengan sebuah ruangan yang mirip seperti kelas namun lebih luas dan memiliki AC di dalamnya.
"ruangan apa itu?" tanyaku begitu antusias.
"Ooh itu, itulah kelas anak-anak spesial" jelas Jihyun sambil memperlihatkan wajah tidak suka.
"Hah? Kenapa bisa di.bilang spesial?" tanyaku penasaran bercampur bingung.
"Eem mereka itu pintar dan sebagian anak di sana adalah anak yang berasal dari keluarga besar dalam arti pangkat, tapi ada yang tampan di sana namanya Bobby! " jawabnya dengan reflek bahagia setelah mengucapkan kata Bobby di kalimat akhirnya(?).

Kriing
Akhirnya bel pulang berbunyi setelah sekian lama mempelajari materi materi yang sangat mudah.
"Eekheem.." aku dibuat kaget oleh suara batuk yang sepertinya untuk mencari perhatian ku. Mau tak mau aku harus menanggapi suara itu dengan menoleh sambil menyunggingkan senyum tak ikhlas, ternyata itu adalah laki-laki yang berambut jadul.
"Hai.." ucapnya memecah ketegangan yang terjadi diantara kami. Dengan gaya ala 90an (salah satu jari bermain-main di rambutnya seperti mengeriting)
"Eh hai(?)" jawabku sambil merasa kalau orang di depanku sangat tidak waras.
"Mau pulang? " tanyanya sangat basa basi, semua orang juga tau kalau sudah bel pulang ya berarti akan pulang!
"Iya" jawabku makin tegang, aku yakin sekarang mukaku sangat aneh.
"Mau Kuantar?! " ajak nya sambil menaik turunkan alis nya (mungkin dia menganggap kalau itu akan menggoda ku)
"Tidak terimakasih, aku bawa mobil sendiri " tolakku sesopan mungkin.
Saat kulihat wajahnya aku hampir tertawa lepas karena reflek mukanya yang kaget akan jawabanku.
Lalu aku berdiri dan ingin pergi ke parkiran di depan sekolah, dan laki-laki itu masih saja mengikuti ku sampai di depan mobil ku
Setelah masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilku aku sempat melihat ke arahnya ternyata dia tercengang sambil melihat mobilku. Tanpa menunggu lama aku segera pergi dari mereka.
Dasar Aneh! Batinku sampai sampai tidak melihat ada laki-laki bertubuh tegap dan nampaknya dia cukup tampan dan terkenal karena di belakangnya ada banyak wanita yang melihatnya pergi..

Tiin
Suara klakson mobilku yang cukup jelas membuat banyak wanita yang tadinya tercengang menjadi cukup kesal karena aku membuat si laki-laki itu meminta maaf padaku. Ternyata dia adalah laki-laki yang tadi menabrak ky saat aku ingin ke perpustakaan..
Tak sengaja aku melihat tasnya yang bermodel sebuah gambar restoran cina yang sangat familiar untukku.
"Hey, kau dapat tas itu dari mana??" tanyaku dengan sedikit sopan.
"Ini milik ayahku " jawabnya dingin.
" Ooh kau anaknya tuan kim?" tanyaku karena ayahku memiliki teman yang nama depannya sama dengannya dan kebetulan memiliki usaha kuliner kecil kecilan dengan meminjam uang ayahku.
"Bagaimana kau tahu?" jawabnya bingung mungkin karena bagaimana aku bisa kenal dengan ayahnya mungkin. Karena kebetulan aku sedang lapar memang awalnya aku hendak ke restoran cina paman kim Eeh malah kebetulan ketemu dengan anaknya. Memang ayah sudah pernah bercerita kepadaku pasal anaknya paman kim dan juga bertemu dengannya taoi karena saat itu aku sedang malas keluar aku tidak bertemu dengannya. Aku dan paman kim sudah sangat akrab karena aku memiliki hobi makan dan masakan buatan paman kim dan ibuku yang menjadi makanan favorit ku.

"itu rumahmu?" tanyaku karena kalau mungkin memang rumahnya akan aku antar saja dia sekalian makan.
"kalau iya kenapa?" jawabnya jutek.
"Mau ku antar? Aku mau makan di sana kalau mau sekalian aja." jawabku ramah sambil menyunggingkan senyum yang bisa membuat hati lelaki luluh.
"baik lah" ucapnya sekalian masuk ke dalam mobilku. Setelah percakapan yang tidak di sengaja sekaligus tatapan siswi siswi lain yang cukup mengidolakan anak yang sekarang duduk di sebelahku ini dan cacing di perut yang sudah meminta jatah makan,aku segera melajukan mobilku hingga akhirnya sampai tepat di depan restoran cina milik paman kim.

"paman, aku mau makanan yang biasanya ya paman!! " pinta ku kepada paman kim yang ada di dapur yang tempatnya terlihat saat masuk ke dalam restoran tersebut.

"Hei, Hyuna apa kabar kamu dan keluarga mu?!" tanya paman setelah melihatku sambil sedikit berteriak karena suara bising dapur.
"baik paman, tolong cepat perutku sudah sangat kelaparan!! " pintaku sekali lagi karena memang aku sudah sangat lapar, setelah meminta sekali lagi ke paman, paman langsung mengedipkan sebelah matanya tanda setuju. Setelah membuatkan makanan yang aku pesan dan duduk persis di sebelahku paman baru tersadar kalau tadi aku pulang bersama si Bobby itu.

"Hyuna, kamu kapan pulang dari LA?? " tanya paman selagi aku meneguk sup yang sangat enak itu.
"2hari yang lalu, kenapa? Paman ingin bertemu dengan ayah??" jawabku sekaligus memberikan pertanyaan ke pada paman.
"Tidak, terimakasih sudah mengantar anakku sampai di sini. Kau sudah kenalan kan?" tanya paman sampai sampai membuat aku hampir tersedak udang kesukaanku.

"Tidak, aku hanya tahu kalau dia namanya Bobby dan anak paman" timpal ku.
"Nama aslinya kim ji won, dia cukup pintar. Untuk kuliah paman sudah tidak memikirkan nya lagi karena dia dapat beasiswa dari Amerika Serikat, dan aku berpikir bagaimana kalau dia satu kuliah besok tinggal di rumahmu yang di LA?" tanya paman yang sebenarnya tidak aku gubris tapi aku tidak tega.

Gantung aja ya..
Maaf cerita yang lain itu gak ada yang serius jadi kemungkinan gak bakal update lagi.. Apalagi yang nge Vote dikit, semoga cerita yang ini yang lumayan serius ini bakal di sukai sama kalian makasih jangan lupa votee and comment

this is my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang