4

41 5 2
                                    

"Memangnya kenapa kau bertanya Hah?!" jawab Hyuna karena terkejut oleh pertanyaan yang di layang kan oleh Bobby secara tiba-tiba.

"Tidak apa-apa kan tadi kau yang tanya!" jawab Bobby sedikit membentak.

'Huft dasar!!' Cibir ku dalam hati bahkan mungkin malaikat di surga juga akan mencibir dengan kata-kata yang aku katakan dalam lubuk hati yang paling dalam dari yang terdalam ini.

Setelah mengantarkan Eunji sampai depan apartemen nya aku kembali melajukan mobil tapi bukan berhenti di depan rumah aku lebih memilih memarkirkan mobil di basemen sebuah mall ternama di cheongdamdong.

"Hei, kenapa kau mengajak ku kesini?" tanya mahluk astral karena kaget menyadari dirinya berada di basemen sedangkan aku sedang mengambil tas di bagasi mobil.

"Aku sudah lama tidak ke mall" jawabku sambil menutup bagasi se keras kerasnya.

"Kau mau ikut atau duduk manis seperti anak kecil yang menunggu ibunya membawa permen dan balon?" sambung ku ke padanya karena dia masih saja duduk manis di kursi depan.

Dia lalu keluar dari mobil dan mengikuti ku ke arah lift. Setelah sampai di lantai 2 aku segera mencari toko pakaian ber merk terkenal.

Hampir sekitar setengah jam aku memilih pakaian dan sepatu di sana, tapi karena memang aku anaknya pemilih aku hanya membeli sebuah sepatu yang harganya bisa di rasa cukup mahal.

"Kenapa kau hanya membeli itu? Bukankah itu cukup mahal?" Tanya mahluk astral yang sedari tadi meng-ekor di belakang ku.

"Berapa ukuran kaki mu dan ayahmu?" Tanyaku sekaligus mengacuhkan pertanyaan nya.

"Memang kenapa? Kau mau membelikan sepatu untukku dan ayahku?" tanya nya dengan nada meremehkan, sambil menatap toko buku yang di dalamnya banyak buku-buku terkenal dan cukup mahal.

"Memang kenapa? Aku mau berbuat baik tidak boleh?" balasku sedikit menyindir.

"Aku 43 ayahku sama" jawabnya tetapi matanya masih tak beralih dari toko buku seperti sedang melihat masa depannya yang begitu cerah bila ada buku di sampingnya.

"Kau mau melihat-lihat buku di dalam? Aku ingin mencari novel" Kataku karena merasa penasaran buku apa yang ingin di carinya. Setelah mengatakan hal itu wajah Bobby mulai sperti memancarkan rasa bahagia dan ia segera membalas dengan anggukan kepalanya dan berjalan ke dalam toko buku tersebut.

Sudah lama aku tidak membeli novel jadi aku menyempatkan untuk membeli novel sekaligus melihat buku apa yang sepertinya Bobby 'dambakan'.

Setelah menemukan novel yang sepertinya tidak akan membosankan di baca, aku mencari Bobby di antara barisan-barisan rak buku.
Akhirnya aku menemukannya ia sedang duduk sambil membaca beberapa buku dari buku motivasi sampai buku pelajaran.

"Apa kau suka semua buku yang kau tumpuk jadi satu itu?" tanyaku membuatnya memalingkan kepala dari buku ke wajah ku.

"Ya, kau tidak apa-apa kan kalau aku akan duduk di sini membaca, sedangkan kau pergi berbelanja?" balasnya dengan nada cukup sopan dan memohon.

"aku tak ingin berbelanja sendiri!" Ucapku sedikit membentak karena memang aku tidak pernah suka berbelanja seorang diri. Aku segera mengambil setumpuk buku yang tadinya berada di kursi ke meja kasir agar segera di hitung berapa jumlahnya agar bisa segera pergi.

"Hei, apa yang kau lakukan? Kau mau membeli semua itu?" Omel nya tapi tak ku tanggapi sedikit pun.

Setelah aku membayar semua buku itu sekaligus novel tadi aku segera menuju ke basemen dan menaruh buku di kursi belakang dan menyalakan mesin mobil, tak lama kemudian si mahluk astral masuk ke dalam mobil belum sepenuhnya pintu mobil di tutup oleh Bobby aku segera melajukan mobil sekencang kencangnya karena aku benar-benar marah dengannya.

Sesampainya di rumah aku segera membanting satu tas penuh buku yang di tanggapi dengan teriakan kaget ibuku.

Bobby POV
'Apa dia marah denganku? ' tanya ku dalam hati.

"Bob, kenapa Hyuna tiba-tiba seperti itu? Kalian ada masalah?" tanya Kang Ye Won selaku ibu Hyuna.
"Eeh saya juga tidak tahu" jawabku sedikit tergagap.

"Lalu ini buku siapa?" Tanya ibu Hyuna sambil mengambil sebuah buku.
"Hyuna tak pernah suka membaca buku motivasi dan pelajaran. Yang dia suka hanya novel dan itu pun kalau menurutnya salah satu novel yang tidak membosankan."

"Eeh, itu milik saya Hyuna membelikannya untuk ku" jawab ku sedikit takut.

"Ooh ya baiklah bawa ini ke kamarmu ya lalu segera ke bawah untuk makan malam" Balas ibu Hyuna sambil tersenyum dan kembali ke dapur.

Hyuna POV
'Dia menyebalkan sekali!!' Cibir ku dalam hati sambil membanting diri ke tempat tidur setelah mandi. Tanpa sengaja aku melihat ada sebuah buku di samping pintu dengan sepucuk surat di atasnya.

Kulihat buku itu ternyata itu novel yang ku beli tadi dan benar ada sepucuk surat yang cukup misterius untukku.

Untuk Hyuna
Apa aku tadi salah?
Maafkan aku, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan.
Apa kau tidak mau bertemu denganku?
Aku takut kau marah padaku.
Maaf, aku tidak dapat memahami perasaan mu.
Kalau kau tidak marah padaku, aku mohon keluar.
Terimalah permintaan maaf ku..
Kim Ji Won

Begitulah isi surat yang ada di atas novel, setelah membaca surat itu Hyuna tidak lagi marah padanya. Kini dia merasa ada yang berbeda dari biasanya, biasanya Bobby cukup cuek tapi ini, dia sangat romantis.

Tak lama kemudian Hyuna keluar kamar dan pergi keluar rumah dia memutuskan untuk duduk di teras sambil membaca novel tadi.
Ia sadar kalau semua sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton televisi, tapi Hyuna tetap tidak peduli bahkan ibunya sepertinya sudah memanggil nama nya jutaan kali.

Tft gaes..
Ini part yang paling sedikit..
Sorry typo bertebaran yaa,
Vote and comment ya gaes!!

this is my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang