Don't Ignore me

183 14 2
                                    


"Kali ini aku benar-benar serius bertanya padamu MIN YOONGI. Apa yang kau lakukan sampai pulang selarut ini? Urusan apa yang kau maksud kumohon jelaskan padaku saat ini juga." Jiseon bertanya dengan nada penuh penekanan.

Matanya tampak agak memerah. Ia memang masih berusia 17 tahun, tapi dia tidak sepolos yang orang fikirkan.

Dia tahu dengan persis tanda apa yang ada dileher kekasihnya dan ia yakin ia tidak mungkin salah tebak.

"Aisshh... gatal.. aghh" Yoongi menggaruk-garuk lehernya yang sama sekali tidak gatal.
"Kurasa leherku memerah, serangga nakal.. berani-beraninya dia menggigitku" Yoongi masih terus menggaruk lehernya, terutama dibagian kemerahan yang dibuat oleh Eunbi.

Jiseon menarik kembali tangannya, terdengar suara ludah yang tertelan dari tenggorokannya.

"Yaak...!!harusnya kau membawa lotion anti nyamuk jika keluar malam-malam, huh, Dia mendahului jatahku."

Jiseon mengeluarkan salep dari tasnya lalu mengoleskannya di leher Yoongi. Yoongi bernafas lega.

Yoongi POV.

"Terimakasih neptunus, aku benar-benar selamat. Aku harus lebih hati -hati lagi, jangan sampai hal ceroboh seperti ini terulang" Bantin ku.

Kulihat Jiseon mengoleskan salep dileherku dengan telaten.

Ku kecup keningnya, dia pun terkejut dengan hal itu

"Yoongi ah!!!" Dia menaruh salep itu meja lalu menatapku kesal. Apa aku salah?? Apa dia tidak suka kuperlakukan seperti itu?

"Mwo?" Tanyaku ragu.

"Kecup aku di sini..Jebal."

Telunjuknya mengarah ke bibir. Aku sedikit shock, kufikir dia marah.

Author POV .

"Kecup aku di sini..Jebal."

"Aigoo..aigoo.. sudah jam berapa ini, aishh..  pukul 1 pagi.. kau harus pulang, aku tidak mau kau terlambat kesekolah karena bangun kesiangan." Yoongi mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Sirreo..!!aku tidak mau pulang sebelum kau menciumku." Jiseon melepas alas kakinya lalu merangkak ke tengah ranjang, duduk bersila dengan lipatan tangan di dadanya.

"Jiseon ah, jangan kekanakan seperti itu." Yoongi mulai kesal, kekasihnya benar-benar seperti balita yang merengek minta permen kapas ke ibunya.

Jiseon tak menjawab,namun jari telunjuk nya mengetuk-ngetuk bibirnya sendiri mengisyaratkan Yoongi untuk menciumnya.

"Hassh...baiklah jika kau tidak mau pulang tetaplah disitu sampai pagi " Yoongi tak mau berdebat dan memilih untuk membaringkan tubuh lelahnya, kedua tangannya ia jadikan bantal dibawah kepala lonjongnya.

Kurva dibibir Jiseon sedikit melengkung,Smirk.

"Kalau begitu aku akan tidur disini denganmu" Ucap Jiseon dengan senangnya, kemudian ikut membaringkan diri lalu memeluk Yoongi dari samping.

Yoongi hanya diam, mungkin karna dia merasa nyaman dengan posisinya sekarang.

"Aku suka saat-saat seperti ini" Jiseon mengeratkan lagi pelukannya sampai tak ada celah diantara tubuh mereka.

"Jiseon ah" Yoongi memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan Jiseon.

"Jiseon ah!" Jiseon mendongakan wajahnya saat namanya dipanggil untuk kedua kalinya.

Chup~

Sebuah ciuman 3 detik pun berlalu,  terlalu singkat untuk disebut ciuman, namun terlalu lama untuk disebut kecupan.

KISS ADDICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang