Awal

107 3 0
                                    

''Ali lo mau ngapain aaa...'' teriak gadis yang kini tengah berada di punggu, lelaki bernama Ali.

''Udah deh lo diem aja prill, lo itu pasti cape habis lari lari'' ucap Ali.

Prilly tersenyum melihat kelakuan Ali, inilah yang membuat Prilly jatuh hati pada ali oh bukan jatuh cinta lebih tepatnya. Ali selalu punya perhatian lebih ke Prilly, membuat Prilly nyaman berada di dekat Ali. Padahal mereka bersahabat bukan cuma berdua tapi berlima. Namun Ali lebih perhatian kepada 1sahabatnya, yaitu Aprillya atau prilly.

''Li! Lo itu kok care banget sih sama gue?" Tanya Prilly sehabis sedari tadi tertawa karena mendengar cerita lucu Ali, yang menceritakan masa kecilnya dulu bersama dengannya.

"Lo kan sahabat gue prill, gue itu sayang sama lo!gue udah anggap lo itu adik gue!" Ucap Ali membuat tak ada senyum di wajah Prilly.

''Iya li makasih udah care sama gue''

"Gak usah makasih. Kita ini dari kecil udah sama sama prill, emang ydah seharusnya saling menjaga satu sama lain" ucap Ali dengan senyum khasnya.

"Li sampai kapan pun gue akan perjuangin lo, kecuali lo yang nyuruh gue berhenti dan pergi menjauh." batin Prilly lirih.

***Origami Cinta***

Brakkk...

Suarak gebrakan meja pun terdengar jelas di telinga Diza dan Agatha. Mereka berdua mendengus kesal menatap Austin malas.

"Apaan sih lo tis, kalau meja ruang tamu gua rusak, giamana?mau ganti rugi lo?meja loh mahal tis" cerca Diza kepada Austin.

"Gue kesel Za sama Ali, kok dia tega sama Prilly'' ucap Austin masil terselimuti amarah.

"Sabar bae tis, lo bilang Ali tega. Terus apa kabar sama lo, yang tega biarin gue sama Diza di malam minggu sendiri tak ada hiburan dan lo malah asik sama cabe cabean lo'' ucap Agatha.

"Lo berdua selalu panggil gua Autis atau tis. Nama gue itu Austin oke!" Tegas Austin.

"Serah lu ae tis, kita cecakeas mah bisa apa " gerutu Agatha.

Mendengar kata cecakeas membuat tanta tanya besar di otak Austin.

"Apaan tu cecakeas?" Tanya Austin.

"Cewe Cantik Keren Abis" Timpal Diza.

"Gila lo berdua alay bingitsss"

"Usulannya sih Diza" ucap Agatha.

"Caelah lo juga ngapain mau aja tha, kita sama sama sableng ye jadi jangan saling membully, you know?" Sergah Diza

"Hehehe, I know somvlak" ucap Agatha.

"Stop bicarain hal yang gak penting kaya gini, kita harus sadarin Ali" Ucap Austin.

"Bawa ke dukun tus"ceplos Diza.

"Ke pak ustadz tis" ceplos Agatha.Mereka mengucapkan dengan bersamaan.

''Lo berdua yang harusnya di bawa ke dukun and ke ustadz" ucap Austin.

"Eh tis gue punya rencana" ucap Diza semangat.

            ***Origami Cinta***

Sebuah ruangan yang di dindingnya tertempel kertas origami yang telah tertulis dan beberapa foto. Di ruangan itu hanya ada beberapa barang, satu meja dan kursi. Di pojok terdapat lemari berukuran sedang. Entah apa yang ada di dalamnya.

Tiba tiba seorang gadis masuk. Lalu menulis sesuatu di kertas origami.

''Cintaku bermulai dari matamu, matamu menghipnotis ku dalam seketika. Tatapanmu yang membuatku nyaman. Mententram kan hati. Ingin bersamamu dan memilikimu. Namun aku hanya bisa bersamamu,tapi tidak untuk memiliki.''

Setelah menulis itu. Gadis itu menempelkan kertas yang telah ia tulis tadi, ke dinding.

''Gue buat ini semua buat lo, agar lo tahu gue cinta sama lo dengan cara gue sendiri.'' Gumamnya seraya menatap foto yang tertempel di dinding

''I love you, fajar. Senja rindu kamu'' Lirihnya lalu menangis.

Origami CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang