Friends Become Love 2

51 7 9
                                    

I started being a stalker because I was curious and wanted to know a lot about you-Unknown.

Sesampainya Deandra di rumah, dia mulai memiliki perasaan heran dan penasaran terhadap Revan. Perasaan itu muncul seketika saat ia sedang membayangkan muka Revan, ia mulai membuka handphone-nya  yang sejak pagi tadi ia cas, perempuan itu segara log-in ke akun Facebook nya, dan mencari nama Revandra Putra disana. Tanpa harus menscroll lebih lama ia sudah dapat menemukan profil cowok tersebut. Tidak puas dengan akun Facebook dia mulai mengestalk akun sosial media cowok itu yang lainnya.

"Ini Revan? Lumayan gans juga itu orang kalo di photo, kiwww." Ucap Deandra "Wuih, dia cantumin akun Ig-nya juga nih disini gue stalk aja apa ya? Mmmm coba aja dehh."

Saat ia sedang mengestalk akun Revan tiba-tiba dia kaget dengan jumlah Followers yang Revan miliki

"Waw! Ini akun Ig-nya Revan? Gila!! Followersnya bejibun, cewek cantik semua lagi. Kalo diliat liat emang ganteng si ini orang tapi... Ahhh udahlah ya kali gue suka sama orang yang baru gue kenal."

Tanpa Deandra sadari, ditempat jauh lainnya ada seorang cowok yang juga sedang mengestalk akun sosmed miliknya. Ya cowok itu adalah Revan, diam diam Revan mulai mengagumi Deandra, selain cantik Deandra juga baik dan rajin info tersebut Revan dapatkan dari aktivitas Deandra di sosmed nya.

"Ohh jadi ini fb-nya Dean, sedikit alay sii tapi cakep juga." Ujar Revan sambil men-scrolldown akun fb tersebut "mmm kayaknya gue mulai suka deh sama Dean, tapi apa Dean juga suka sama gue?" Gumamnya di dalam hati "ahh tenangin dirilu van, Jangan suka sama orang yang baru lo kenal, lagian Deandra juga gabakalan ngerespon lo" gumamnya lagi

Malam pun datang, mereka mulai menyiapkan kamar tidurnya masing-masing dan segera beristirahat untuk aktivitas esok di pagi hari. Revan yang masih membayangkan wajah Deandra pun menjadi susah tidur, ia terus bertanya tanya apakah Deandra memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya.

Pada keesokan harinya, Revan yang telah menunggu Deandra datang akhirnya bertemu dengan cewek itu, walaupun tadinya dihantui rasa cemas takut Deandra dihukum karena sudah hampir jam 7 Deandra belum datang, tapi semua itu telah sirna.

"Kemana aja Lo mba Jam segini baru dateng? Abis ngeronda?." Tanya Revan dengan penuh candaan

"Berisik lo! Tadi dijalan tuh macet, udah minggir minggir! Princess Rapunzel mau lewat." Ucap Deandra yang segera bergegas menuju bangkunya sambil mengibaskan ringan rambutnya.

"Idih gue geli" "ewh Rapunzel" "apanya yang mirip coba?" "Lobang idungnya. Hahahaha" Revan dan teman temannya mengejek Deandra. Walaupun mereka baru beberapa hari bersama dan saling kenal, namun rasanya sudah akrab seperti bertahun-tahun mengenal.

Tak lama kemudian bel pelajaran pertama pun berbunyi. Mereka duduk di bangkunya masing-masing, Revan yang duduk di pojok kiri depan sering kali melirik wajah Deandra yang berada di barisan tengah. Namun saat Deandra menatapnya balik Revan langsung mengalihkan tatapannya berpura-pura tidak melihat, Deandra yang mengetahui itu pun lantas tertawa kecil.

Setelah Guru silih berganti memasuki ruangan VII tibalah waktu istirahat. Bel pun berbunyi menunjukkan tanda waktunya mengakhiri pelajaran ke-4. Seperti biasa Revan selalu menyempatkan dirinya untuk sholat Dzuhur berjama'ah di mushola, sedangkan Deandra langsung menuju ke kantin. Setelah selesai melakukan kegiatannya masing-masing, mereka pun duduk berhadapan untuk berbincang bincang, saat tengah asik berbincang tiba-tiba Revan menyebutkan sesuatu yang membuat Deandra jengkel

"Kalo diliat liat muka lo mirip koala ya, idung gaada, mata bulet, pipi tembem, badan juga bantet" Ucap Revan

"Iih apaansi lo! Jelas-jelas gue kaya princess gini, dibilang mirip koala" jawab Deandra dengan nada yang kesal

"Apa? Princess? Ga Salah denger? Princess itu pipinya tirus, T I R U S! Emangnya lo gembil hahaha bikin gemes tau ga?" Ujar Revan yang sambil menyubit pipi Deandra

"Ha gagaga, Revan sakit tau lepasin!" Teriak Deandra "Iya emang gue tembem, tapi gini gini juga tinggian gua daripada lo, lucu, imut-imut, ngangenin. Ga kayak lo udah ngeselin, sok ganteng, mirip kambing lagi hahaha" Jawab Deandra yang sambil membalas perkataan Revan tadi

Saat mereka sedang asyik mengejek satu sama lain, tiba-tiba bel masuk berbunyi pertanda akan dimulai nya pelajaran ke-5.

"Awas lo ya, klo Pulang sekolah keluar bareng, gue gigit pipi lu biar makin tembem" Kata Revan dengan penuh ejekan

"Mmm siapa takut, wle. Gua tinggal kabur" jawab Deandra dengan nada yang cemas dan jengkel

Jam pelajaran ke-5 pun dimulai, mereka fokus kepada guru yang sedang menjelaskan sebuah materi. Pelajaran berlangsung sampai bel pulang berbunyi

AntologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang