Ulah mamat 2 : Pesawat alien

26 4 0
                                    

Adi : "Buk... Adi main ke rumah mamat ya."

Ibuk : "Ati- ati lho di."

Adi pergi kerumah teman barunya dengan semangat, "mulai sekarang kita tim." Kalimat yang diucap mamat masih terpikir di kepala Adi.

Adi : "Asalamallaikum.. mat.. mamat!"

Bu yana : "eh Adi.. barusan mamat ke lapangan kompleks katanya kamu disuruh nyusul kesana."

Adi : "iya udah deh.. terima kasih tante."

Adi berlari menuju lapangan kompleks menyusul mamat, dan masih tetap penuh semangat. Dari jauh sudah terlihat titik hitam dan itu lubang hidung si mamat, terlihat dari kejauhan mamat sedang ngobrol sama seorang anak.

Mamat : "bagus deh lo datang, gue abis ambil senjata buat lo.. nih.." (sebuah ketapel ditaruh ditangan Adi)

Adi : "ini buat apa?"

Mamat : "husst.. udah lu diem aja ini yang namanya penyelundupan senjata" (dengan muka sok kejam)

Adi dan mamat pun berjalan ke sebuah tanah kosong yang mau dibangun rumah.

Adi : "kita mau ngapain?"

Mamat : "lu liat ke atas sana.. ada apa?"

Adi : "layangan?"

Mamat : "bukan, itu pesawat alien yang sedang membuat kerusuhan. Kita harus selamatkam bumi dari mereka."

Adi : "baiklah, mari kita hancurkan mereka." (Seolah terhipnotis oleh mamat)

Adi dan Mamat menembaki layangan dengan ketapelnya masing-masing entah itu layangan milik siapa, satu layangan berlubang dan akhirnya jatuh, satu layangan besar berlubang cukup banyak dan akhirnya jatuh juga.

Mamat : "kerja bagus mitra."

Dari kejauhan terlihat ada dua anak dengan muka murka, satu diantara anak itu membawa gulungan benang. Sudah pasti merekalah alien yang pesawatnya dirusakan oleh dua manusia bodoh, tanpa basa basi dua anak itu berlari menuju Adi dan Mamat dengan mata melotot.

Mamat : "Lari di.. lari..!!" (Mamat lari terlebih dulu)

Adi : "Tunggu mat...!!" (Menyusul mamat berlari)

Usaha meloloskan diri yang dilakukan Mamat dan Adi berakhir sia- sia, mereka terjebak karena ada dua anak lagi yang sudah menunggu mereka. Sekarang posisi mereka terkepung di antara
Empat anak.

Adi : "Mat, gimana nih?"

Mamat : "tenang, kita pakai rencana B."

Adi : "rencana B?"

Salah satu anak dari empat anak mulai membuka mulut.

Anak 1 : "woi!! Anak mana lu?"

Anak 2 : "kau yang buat lubang di layanganku?!!" (Orang medan, paling galak)

Mamat : "eh mending kalian mundur, bokap gue polisi mau lu ditembak satu persatu?" (Bokap mamat pegawai bank)

Adi : "iya... mau lu." (Ikut"an)

Anak 3 : "papahku dukun, biar di santet kalian berdua."

Mamat : "lu gak tau kan? Kenalin ini temen baru gue.. bokapnya udah bunuh 10 orang dan udah sering keluar masuk penjara.. udah gitu kebal santet" (bapaknya Adi gak pernah berantem satu kalipun dalam hidupnya)

Adi : "kok bapakku dibawa-bawa mat?"

Mamat : "udah diem, nah tuh bokap lu bro!!.. pak ini kami di kepung!!"

Kebetulan ada bapak" lewat, empat anak itu akhirnya lari dengan secepat mungkin karena takut di bunuh. Dan lagi dua anak ini lolos dari kepungan, Adi dan Mamat segera jalan pulang tapi Adi masih terlihat gelisah.

Mamat : "Kenapa si di?"

Adi : "nanti kalau anak tadi papahnya beneran dukun gimana mat?"

Mamat : "gak mungkin, emang kenapa si?"

Adi : "aku gak mau di santet!!! Nanti kalau aku jadi cicak gimana!!! Mat... gimana mat!!

Mamat : "apaan si.. aneh lu di. Udah ayok pulang."

Meskipun Adi takut disantet dan disihir jadi cicak tapi Adi tetap senang, ulah si mamat membuat hari- hari Adi lebih berwarna. Adi pun pulang kerumah sambil berfikir "gimana cara dia berkomunikasi dengan keluarganya kalau dia beneran jadi cicak."

Si Kumis HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang