Chapter 1

1.2K 49 1
                                    


Seorang namja keluar dari ruangannya dengan wajah kelegaan setelah berhasil melakukan operasi kepada pasiennya. Namun, raut wajahnya berubah setelah melihat temannya yang sudah ia anggap sebagai hyung di rumah sakit menghampirinya dengan terburu-buru.

"Suho hyung, wae?" Tanya jongin yang terlihat bingung.

"Jongin-ah kita mendapat satu pasien kecelakaan dan keadaannya sangat kritis. Hanya kau yang bisa menanganinya." Ucap suho terengah-engah.

"Apakah ada walinya?" Tanya jongin.

"Tidak ada, orang tua atau kekasihnya pun bahkan tidak ada. Ia ditemukan di dekat jurang." Jelas suho.

Jongin dan suho segera menghampiri pasien tersebut. Ekspresi jongin terlihat berubah setelah melihat keadaan wanita itu. Keadaannya sangat memprihatinkan dengan darah yang terlihat ditubuh wanita tersebut. Jongin segera memeriksa wanita tersebut.

"Siapkan ruang operasi sekarang juga hyung. Jika terlambat ia tidak akan bisa diselamatkan." Ucap jongin tegas.

"Arrasseo." Patuh suho.

Operasi berjalan hampir tiga jam. Setelah melakukan operasi, jongin melihat kondisi wanita tersebut di ruang rawat. Entah mengapa hatinya terasa aneh melihat kondisi wanita tersebut. Hatinya seperti tergores tapi mana mungkin, ia bahkan tidak mengenal wanita itu.

***

Sudah seminggu wanita itu berada di rumah sakit milik jongin dan menjadi pasien yang dirawat oleh jongin. Jongin secara rutin mengecek keadaannya, ia bingung mengapa tidak ada satupun keluarga ataupun teman yang mencari wanita tersebut.

"Jongin-ah bagaimana keadaan pasienmu?" Tanya suho.

"Dia juga pasienmu hyung dan aku hanya secara rutin mengeceknya. Gundae.... Aku merasakan keanehan, mengapa anggota keluarganya tidak ada yang mencarinya?" Ucap jongin.

"Mungkin keluarganya tidak tahu. Kau tahukan ia saja ditemukan di dekat jurang dan tidak ada kendaraan disekitar ia kecelakaan. Saat di cek oleh polisi ia juga tidak membawa identitas." Jawab suho.

Jongin terlihat berpikir setelah mendengar penjelasan suho. Apa mungkin ada seseorang yang ingin mencoba membunuh wanita tersebut tapi ini seperti sudah direncanakan pikirnya.

Suho menepuk bahu jongin pelan dan tersenyum.

"Jangan dipikirkan, tapi aku ingin mengingatkanmu jika saat ia sadar kemudian tidak mengingat apapun mungkin ia akan menjadi tanggung jawabmu. Aku sudah membaca scan kepalany, kau pasti juga sudah membacanya. Kemungkinanna untuk mengalami amnesia adalah 80%." Ucap suho.

***

Hari demi hari berlalu. Begitupun keadaan wanita tersebut yang tetap sama. Setelah seharian mengurus pasien lainnya di rumah sakit, jongin segera menuju ruang rawat pasien terakhirnya. Saat sudah masuk ia melihat wanita tersebut sudah duduk di ranjang sambil melamun.

"Kau sudah sadar? Apa ada keluhan yang kau rasakan?" Tanya jongin yang mendekati wanita tersebut.

Wanita tersebut menoleh, kemudian tersenyum kecil.

"Gwaenchana, tapi aku tidak bisa mengingat apapun." Ucap wanita itu.

Jongin terdiam, ia jadi ingat dengan ucapan suho tempo hari.

"Namamu soojung." Ucap jongin.

"Soojung? Dari mana kau tahu? Kau mengenalku?" Tanya wanita itu.

Jongin tertawa kecil kemudian ia menunjuk kalung yang wanita itu gunakan.

"Ah ini..... Bahkan aku tidak sadar. Mian." Ucap soojung.

Precious LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang