Hay readers selamat membaca, silahkan kritik dan sarannya di komentar.
Maafkan typo bertebaran dan jangan lupa voment ya, thanks readers :-)
Ketika Tuhan sudah berkehendak
Author POV
Sebuah mobil sport merah melaju kencang membelah padatnya ibukota menerobos lampu merah dan sesekali suara decitan ban mobil terdengar. Adipati lagi-lagi mengerutkan dahinya mengingat nama wanita yang akan dijodohkannya bibirnya mengulas senyuman yang me perlihatkan dekik miliknya matanya masih fokus kedepan.
Atrika Putri Maseir akhirnya aku menemukanmu -gumamnya sendiri
Adipati melangkah masuk ke kantornya melewati ruang lobby dan sesekali tersenyum kepada karyawan yang menyapanya, Adipati memang pria yang dikenal baik,ramah dan bertanggung jawab terhadap bawahannya.
Adipati melangkah masuk lift dan memencet angka 30 menuju ruang kantornya "Thinnggg" pintu lift terbuka memperlihatkan meja sekertaris disamping ruang kantor Adipati, Prisillia membungkukan badannya dan tersenyum kearah adipati.
"Tolong bacakan jadwal hari ini" Adipati bersandar pada meja sekertarisnya itu dan tersenyum membalas sapaan Prisillia.
"Untuk jadwal hari ini pukul 9 ada rapat dengan Dewan-group membicarakan tentang proyek kerjasama di bandung lalu setelah makan siang pak maesir dari Maseir-group ingin bertemu dengan anda" Jelas Prisil sambil tangannya membolak balikan kertas yang berada dimap.
Adipati hanya tersenyum dan melangkah masuk keruang kerjanya, ruang yang didesain dengan gaya klasik membuat siapapun yang masuk dibuatnya kagum.
Lukisan sepasang kuda yang tengah berlari di padang pasir menjadi pemandangan pertama yang dilihat saat memasuki ruang kerja Adipati.
---------------------------****---------------------------
Atrika Putri Maseir POV
Aku masih memikiran tentang perjodohan ini dan perasaanku, apa mungkin aku bisa mencintai seseorang lagi setelah masa laluku yang membuat hatiku tertutup dan bersikap dingin kepada siapapun.
Sedari tadi aku hanya membolak-balikan berkas didepanku pikiranku tidak fokus untuk saat ini, aku berdiri membalikkan tubuh dan menatap gedung yang menjulang tinggi. mengambil iphone dan menelpon sarah sahabatku,
tutt tuttt tuttt
"Sarah kekantorku sekarang" Aku langsung memutuskan sambungan telepon dan meletakkan benda pipih itu diatas meja.
Sarah adalah sahabat sekaligus sekertaris dikantorku hanya Sarah yang mengetahui masalaluku setelah kedua orang tuaku.
Suara hentakan high heels dari luar ruangan terdengar menuju kearah pintu, aku tau itu pasti Sarah dan tubuh mungil itu masuk dengan tergesa-gesa. Menatapku dengan tatapan intimidasi sepertinya dia kesal aku memanggilnya.
"Iihh, mata lo mau gue colok pakek bolpen ha?"
"Salah lo sih, emang gak bisa bedain kantor sama rumah Ka? lo tau gue tadi masih ngrekap data penting" Gerutu Sarah dengan memajukan bibirnya kedepan dan tangan melipat didada
"Lo mau gue cium lagi bibir lo itu ?" Godaku sebenarnya aku tak pernah serius dengan ucapannku hanya ingin menakut-nakuti sarah dan benar bibir Sarah mengulas senyum indahnya.
"Berhenti buat gue jijik sama lo Ka, emang kenapa sih lo panggil gue ?ada masalah mmmm...?" Tanya Sarah dengan nada lembut, aku melangkah duduk didepanya memikirkan sesuatu dan tanganku masih memainkan kertas dimeja kerjaku.
"Gue mau dijodohin Ra, orang tua gue maksa banget. Katanya demi kebahagiaan gue" Jawabku kini aku bisa melhat raut wajah Sarah yang tak percaya lalu tersenyum kearahku.
"Itu bagus dong ka dan gue setuju sama orang tua lo, setidaknya kan lo bisa buktiin kalau lo selama ini gak lesbi Ka. Siapa tau lo suka beneran sama tuh cowok" Memang benar apa yang dikatakan Sarah ini demi nama baik dan perusaahanya, sedangkan untuk suka sama tuh cowok aku rasa enggak akan terjadi.
"Siapa sih pria yang dijodohin buat lo Ra?", tanya sarah sambil terus memajukan wajahnya.
"Adipati Seno Warjaya seorang direktur dari Warjaya-group kata mami orangnya baik sih" Jawabku ragu karena aku juga tak pernah bertemu dengan Adipati tapi wajahnya tampak tak asing bagiku.
Sarah tersenyum dan tertawa puas didepanku lalu meraih tanganku yang sedari tadi hanya memainkan kertas.
"Pilihan orang tua lo pas banget gue kenal baik sama adipati karna gue temen waktu SMAnya, lo tau adipati tuh orangnya sabar ,baik,ganteng dan ramah banget sama karyawannya. Gue yakin lo bahagia sama dia dan bisa lupain mantan lo" Sarah meyakinkanku berdiri lalu menghampiriku memelukku erat.
Entahlah aku sendiri gak tau apa masih ada perasaan yang tersisa setelah dulu, aku membenamkan wajahku di bahu Sarah dan membalas pelukannya.
"Gue yakin lo bisa ka" Kata Sarah mengusap puncak rambutku.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Twilight
RomanceSeorang pria yang selalu menunggu cintanya yang ia percayai adalah cinta sejatinya, selama 3 tahun selalu setia menunggu meski tak pernah bertemu setelah pertemuan pertamanya. Aku tak mengerti mengapa semua ini terjadi , sesuatu yang telah lama tak...