Aku masih terus berpikir tentang mawar putih kemarin. Siapa dia?. Jujur, seperti ada yang mengganjal di hatiku. Lamunanku terbuyar saat mendengar Abygail berteriak kesal.
"Li, Eliana!" begitu teriakannya yang membuatku terkaget
"Ih apaan sih tereak tereak kayak mak lampir tau nggak. Biasa aja kali" responku refleks
"biasa aja gimana. Dari tadi gue manggil dikacangin melulu, sebel tau. Lo ngelamun apaan sih?" katanya
"ah masa sih. Perasaan gue tadi nggak ngelamun kok"
"halah, perasaan lo aja, gue yang dikacangin. Jawab dulu kali yang tadi gue tanyaain!" tanyanya lagi
"Oh hehe, maaf deh.. Eh Bi, lo tau nggak. Kemarin pas gue ke makam nyokap, ada bunga mawar putih yang masih segar"
"terus?"
"kayak ada yang aneh deh. Kan lo tau, yang biasanya bawa mawar putih itu cuma gue, bokap, kak Emmy, sama Rey. Nah bokap kan masih di Singapura kemarin, kak Emmy juga masih di Bandung. Lo curiga nggak sih kalo itu Rey? . tapi masa sih dia kembali. Ngapain emangnya. Terus kalo dia ke Indonesia juga ngapain dia ke makam nyokap gue coba"ceritaku panjang lebar membuat Abygail menyimak layaknya seorang anak yang sedang mendengar ibunya mendongeng.
"Ish, jadi itu yang buat lo ngayal dari tadi.. biasa aja kali Li, bisa aja itu orang lain. Atau cuma kebetulan doang. Nggak usah dipikirin kali. Nggak mungkin Rey lah, belum waktunya dia pulang. Terus kalau memang itu Rey emangnya kenapa? Nggak salah kan?" kata Abygail menjelaskan
"tapi nggak ada yang nggak mungkin kan? Mungkin aja memang benar benar ada sesuatu yang salah" kataku
"udah ah.. yang nggak mungkin itu kalau lo belum ngerjain pr fisikanya Pak Widi sementara lima menit lagi si kumis itu akan masuk dan nanti dia nggak bakalan ngehukum lo" Abygail mulai mencairkan suasana dengan mencari topik pembicaraan baru
"eits jangan salah deh By, nih pr fisika lengkap dengan cakarannya. Gue udah ngerjain sendiri tanpa nyontek di lo. Hebat kan gue" kataku sambil menyodorkan pr fisikaku padanya dengan penuh kebanggaan.
"eh tumben lo ngerjain nih pr fisika sebanyak ini dan sesusah ini tanpa nyontek di gue. Abis kesambet apaan lo?. Nggak yakin nih gue" tanggap Abygail dengan dahi berkerut karena keheranannya
"kesambet cintanya Ferrio dong" jawabku frontal sambil tersenyum
"eh, emangnya Ferrio cinta sama lo?" lagi lagi Abygail menanyakan pertanyaan ini yang selalu membuatku down, terdiam dan juga menanyakan hal yang sama di dalam hati 'emangnya Ferrio cinta sama gue?'
"gue kan udah pernah bilang Li. Mencintai orang yang belum tentu cinta sama lo dan sekarang memperlakukan lo 'nggak lebih dari teman' sedangkan lo memperlakukan dia 'lebih dari teman' itu kayak ngegenggam beling Li. Mendingan lo lepas aja deh. Percuma"
"eh eh, bercanda kok Li. Jangan dianggap serius ya, peace deh" mohonnya
"nggak kok By, biasa aja kali" jawabku
"I know you so well Li. Gue tau lo nggak biasa biasa aja. Maaf deh, yang sabar ya. Lupain aja kata kata gue yang ngaco tadi" katanya menenangkan
Tak lama setelah itu, si kumis, Pak Widi pun masuk dan meminta kami semua mengumpulkan pr. Setelah itu ia mulai mengajar dan membuat kami sekelas yang tadinya lemas karena baru selesai mengikuti pelajaran olah raga menjadi semangat empat lima. Tentu karena rotan yang selalu dibawa si kumis itu. Berani lemas, bersiaplah diusir keluar oleh rotan pak Widi.
Walau begitu, otakku masih terus berpikir hal lain. Bukan lagi memikirkan mawar putih itu lagi. Namun pertanyaan yang terus terngiang di telingaku 'emang Ferrio cinta sama gue?'
hey hey gimana part satunya?? sorry kalo absurd dan baru nongol sekarang wkwk. untuk selanjutnya diusahain update dua part per minggu deh (janji deh ✌) 😁. thanks a lot buat yang udah baca terlebih yang udah voment 💕💕 maafkan apabila banyak kekurangan ya :')
luvya, yemimaulia 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen FictionBecause Of You, Karena kamu. Karena kamu Karena kamu, aku merasa dilengkapi Karena kamu, aku percaya apa itu cinta Karena kamu, ku temukan indahnya dunia Karena kamu, perpisahan itu menyakitkan Karena kamu, aku tak lagi percaya janji Karena kamu, ku...