perlahan menghancurkanku

102 10 5
                                    

Bukan tanpa alasan kamu meninggalkanku , namun dibalik acuhnya sikapmu ada seseorang yang menjadi alasan mengapa kamu terlihat sangat membenciku , yaitu dia. Aku membencinya , bukan dendam , benci yang kurasa ini amat dalam setelah aku mengetahui bahwa kamu memang penggoda yang tak pantas untuk dikasihani. Setelah salah satu temanku bercerita bahwa kamu telah berhubungan dengannya melalui 'chattingan sederhana tapi penuh maknamu' itu, oh damn! Cukup membuatku hancur

"Kudengar bahwa D akan menembak perempuan itu," kata salah satu temanku

"Ha?serius kamu?jangan bermain main dengan kata katamu! Jaga perkataanmu ,D bukan orang seperti yang kamu bicarakan , dia hanya butuh waktu untuk sendiri!"

"YaAmpun , yaudahlah cari tau sendiri Ajalah.."

Setelah aku mengetahui kebenarannya , aku pun menanyakan langsung pada wanita yg telah disebut sebut oleh temanku

"Kamu chatting lebih sm D?" tanyaku padanya
"Iya" jawabnya-polos 
"Oh ya sudah" timpalku sembari menahan air mata yang cepat atau lambat akan menetes dipipiku

Aku hanya berfikir bahwa jika kamu memang mencintainya ya sudahlah , aku akan pergi dan berusaha tidak mengganggumu lagi.

2 hari lamanya ku sudah tidak bersamanya , serasa seminggu bagiku karna sudah 2 hari ku tak saling bertegur sapa padanya tiba tiba..
"Ting"
Ponselku berdering dan oh god! Itu pesan darinya
Aku agak canggung sembari menjaga imagesku agar terlihat tetap tegar saat chatting dengannya , aku bimbang , agak lama aku membalas chattingnya biar dikira aku sudah move on ,hehe
"Hai nov , gimana kabarmu"
"Baik."
"Maaf sudah membuat goresan yg cukup dalam dihatimu"
"Ok , gpp santai "
"Yaudah , km kalo punya pacar lagi cerita ya ke aku"
"Oh , iya"
"Km udah makan blm?"
"Lg males"
"kok gt sih , kan dulu km yg selalu ingetin aku makan biar gak kurus hehe"
ya ampun kata kata itu yang membuatku semakin ingat padanya
Dengan tegas aku menjawab
"Oh , ya gpp lg badmood aja".
"Yaudah maaf ya bikin km badmood"
"Ok" jawabku singkat
Saat kami berpapasan di sekolah , hatiku tak menentu , aku sangat rindu padanya , ingin rasanya diucapkan selamat pagi , memegang tangan mungilku , diberi ucapan semangat untuk menjalani hari , ahh sudahlah pikirku semua sudah percuma, aku mencoba memasang raut muka yang biasa biasa saja , aku hanya akan tertawa dengan temannya , dan melewati semua candaan yang ia buat, aku ingin sekali akrab dan berbincang renyah yang tak memiliki arti namun sudah lebih dari cukup untuk membuat satu sama lain terhibur  , aku ingin itu , aku rapuh , sakit , sangat sangat hancur.

Malam itu aku menatap langit melalui sela sela jendela kacaku , tanpa kusadari air matapun ikut menetes, otakku secara tidak sengaja selalu memikirkannya saat aku memandang langit , hujan , langit penuh bintang pun pernah aku lalui bersamanya , banyak sisa sisa kenangan yang tidak sengaja tertinggal diatas langit dan seolah dibungkus oleh awan  , meskipun berulang kali disapu oleh hujan , kenangan itu akan membentuk sebuah gumpalan yang disebut awan dan begitu seterusnya. Memoriku begitu tajam mengenainya , tak bisa kulupakan tentangnya , aku terlalu bodoh untuk mempelajari bangkit kembali dari keterpurukan, tidak ada semangat dalan hidupku , aku lesu dan letih , pandanganku kosong setiap kali aku melihatnya dengan pacar barunya , bercengkerama , itu yang kulakukan dulu saat bersamanya , aku terus berpikir apakah secepat itu dia melupakanku? Tapi mengapa? Aku terus bersabar walaupun banyak kebohongan kebohongan yang telah kamu sembunyikan , aku tak bisa menahan tangis kali ini.

Hampir sudah seminggu lamanya aku tak bertegur sapa , dan terus mendengarkan lagu lagu kenangan kita , menangis didalam kamar , kamarku seperti sudah diselimuti awan mendung , teman teman dekatku berusaha mendampingiku saat aku sedang susah , dan terus memberikan dorongan agar aku bangkit , dan akhirnya akupun bangkit .

Next? Besok ya cyynnn😘

YAKINLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang