16. Trust

154 23 2
                                    

Vote, Comment and happy Reading 😊
_____

CHANYEOL POV.

Aku tidak bisa berhenti membuang nafas kasar saat lagi-lagi ponsel milik Alta tidak bisa di hubungi. Aku tidak tau sudah berapa kali aku berusaha menelpon dan mengirimkan pesan, tapi tetap saja tidak ada jawaban.

Aku benar-benar takut saat melihatnya yang menghindariku dan pergi begitu saja. Aku ingin bertemu dengannya dan menjelaskan semuanya. Menjelaskan kalau yang dia lihat hanyalah salah paham.

Ini semua gara-gara wanita itu, Wanita berkedok Seorang Manager. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sudah So Hee lakukan. Kurasa dia sudah gila.

Aku sangat marah saat mengingat dia yang seenaknya mencium bibirku. Entah sudah berapa kali aku menggosok dan mencuci bibirku selama tiga jam terakhir ini sampai aku merasa bibirku bisa saja terluka. Lihat saja sekarang, bibirku sampai memerah akibat aku yang terus menggosoknya menggunakan handuk kecil.

"Chanyeol-ah." Aku menoleh kearah tangga dimana Jongkook Hyung baru saja datang. Saat ini memang aku sedang duduk di ruang bersantai.

"Hyung, kau pulang?" Tanyaku tanpa bisa menghilangkan ekspresi gelisah yang sudah menempel sejak tadi di wajahku.

Jongkook Hyung duduk tepat di sebelahku."Eoh, aku tidak tega kalau harus membiarkanmu sendirian di Dorm." Aku tidak menjawab, hanya tersenyum kecil seraya kembali sibuk dengan ponselku.

Kali ini aku berusaha menghubungi Sehun yang sialnya sama saja tidak bisa di hubungi. Kemana mereka sebenarnya.

"Chanyeol-ah." Panggilan Jongkook Hyung kembali membuat aku mengalihkan perhatianku dari ponsel.

"Ya Hyung?"

"Kau tidak mendengarkan aku ya?"

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Maaf Hyung, memang tadi kau bilang apa?" Tanyaku sedikit merasa tidak enak. Aku benar-benar tidak sadar dengan apa yang Jongkook hyung ucapkan.

"Aku tanya, apa kau sudah makan atau belum. Ada apa denganmu? Kau terlihat gelisah."

Aku tersenyum masam.
Haruskah aku menceritakannya pada Jongkook Hyung? Kurasa dia bisa membantuku. Tapi..
"Aku ada masalah dengan Alta, Hyung," ucapku akhirnya.

Aku bisa melihat Jongkook Hyung mengerutkan keningnya, bingung. "Masalah?" Tanyanya.

Aku mengangguk.

"Masalah apa?"
Dan akhirnya aku menceritakan semuanya. Selama aku bercerita aku bisa melihat Ekspresi, bingung, terkejut, tidak percaya, marah dari wajah Managerku yang suka sekali olahraga ini. Aku tau dia pasti kecewa saat tau aku sudah menyakiti keponakan tercintanya. Tapi ini semua hanya salah paham, dan dari pada Jongkook Hyung mendengar ini dari orang lain, lebih baik aku yang memberitahunya duluan.

"So Hee benar-benar melakukan itu?" Tanya Jongkook hyung, dia terlihat masih tidak percaya.

"Iya Hyung. Dan karena itulah aku gelisah sekarang. Alta tidak mengangkat telponku sama sekali. Sehun pun sama saja. Kemana mereka sebenarnya."

Jongkook Hyung menghela nafas berat, dia terlihat berpikir. "Mungkin Alta ada di rumahnya."

Aku menggeleng lemah, "Aku sudah menelpon rumah keluarga Lee dan pelayan disana bilang Alta belum pulang kerumah."

"Kau sudah bertanya pada Jonathan?"

"Belum hyung, lagipula Nathan hyung sedang berada di China untuk urusan bisnis bukan? Dia tidak mungkin tau Alta dimana. Dan aku takut kalau aku menanyakan Alta padanya, dia akan curiga lalu malah membuatnya khawatir."

MY HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang