Sekejap inginku berhentikan waktu, berdiam sejenak tanpa harus kembali melihat hari esok. Sebab esokku yang indah penuh dengan impian telah terempas jurang tanpa tepi, kini ia hanya angan semu yang selamanya tak akan terjadi. Karena sosok yang memberiku bahagia semakin menjauh dan kemudian dibungkus kabut masa lalu, ia dibawa pergi paksa.
Ia menghilang tanpa bisa ditemukan. Waktu seolah tuli, ia tak mendengarkan rintihan kesakitan yang harus kualami. Siapa yang ingin terluka? Tak ada. Namun aku tak bisa mengeyahkannya begitu saja. Ia terlalu menancap sempurna dalam setiap langkah dan memori yang kujajaki.
Hey.. untukmu, dimana kamu sekarang? sudahkah kamu bahagia dengan hati lain hingga enggan untuk menengokku ke belakang meski hanya sebentar?
Teruntuk kamu disana..
Kamu sempurna untukku, kamu segalanya bagiku, kamu yang sudah lama terimpikan dalam semuku. Mungkin caraku sangatlah salah telah menghempaskanmu pada jurang yang begitu dalam. Aku tahu pasti membenciku. Namun, tak ada cara lain, hanya dengan menyakitimu itu cara satu-satu nya. Sebab bila aku teruskan lebih jauh akan membuatmu sakit hati.
Dalam benakku sosok masa lalu masih terbayang dan tak bisa menghilang begitu saja dalam pikiran ini.
