Second

41 4 7
                                    

“Ya !!”

“Kau” Sambil menunjuk kearah pria bersurai coklat itu

Yang ditunjuk hanya menatap Taehyung datar

Pria itu



Dia
 




“Park Jimin” suara Taehyung tertahan
“Kau mandilah ! Nafasmu bau tercium sampai kehidungku, aku ingin tidur jangan ganggu aku atau ku patahkan tanganmu” ucap Taehyung datar kemudian mengambil langkah pergi meninggalkan Hyura dan Jimin disana

“Hah bisa-bisanya ia bermesraan seperti itu, menyebalkan!!” gumam Taehyung dalam hati, yang tidak terdengar oleh siapapun kecuali dirinya sendiri

Jimin yang mendengar perkataan Taehyung hanya tertawa pelan dan kembali mencium kening calon istrinya –Hyura-

“Aku akan mandi”
“Kau duduklah dengan tenang dan tunggu aku disini, aku akan mengantar mu pulang oke ??” ucap Jimin sambil mengusap lembut puncak kepala Hyura

“Eoh.. aku menunggumu Jimin-ie” Hyura menganggukan kepalanya dan melepas pelukannya pada Jimin. Sesaat kemudian Jimin melangkahkan kakinya menjauh menuju kamarnya.

Hyura duduk ketempat semula dan memainkan handphone nya, tidak berselang lama Taehyung kembali dengan membawa bantal dan duduk disebelah Hyura.

Ia meletakan bantalnya dibahu Hyura kemudian meletakan kepalanya dengan nyaman dibantal itu, dengan posisi duduk melipat kedua tangannya, kakinya dibiarkan terbentang naik keatas meja.

Jika kalian mengira Park Jimin akan cemburu melihat ini maka itu semua salah besar, Park Jimin –calon suami- Hyura itu tidak sedikitpun cemburu terhadap Taehyung, karena ia tahu betul hati Hyura hanya untuknya dan mereka berdua –Hyura dan Taehyung- sudah berteman sejak kecil Jimin tahu betul akan hal itu, mereka lebih dari sahabat, mereka seperti keluarga.

 
Ya walaupun Park Jimin tidak lebih lama mengenal Taehyung, karena mereka baru bertemu saat di bangku SMA, tapi Jimin sangat mengetahui jika Hyura hanya mengganggap Tehyung seperti Oppa nya setidaknya itulah yang dikatakan Hyura pada Jimin, kadang Hyura bisa bersikap manja pada Taehyung layaknya adik perempuan yang ingin minta perhatian pada kakak laki-lakinya.

Tapi itulah mereka, selalu lucu menurut Jimin.

Keheningan terjadi sampai Hyura membuka suara

“Tadi kau bilang ingin tidur” ucap Hyura sambil tetap memainkan handphone nya

“Aku ingin menonton tv setelah itu tidur” jawab Taehyung yang kemudian hanya mendapat jawaban oh dari mulut Hyura.

 
“Jimin ku selalu lambat” sambung Hyura yang entah sudah berapa lama menunggu Jimin selesai mandi

“Eoh.. Itulah calon mu, orang yang akan menjadi suamimu, orang yang sangat sangat sangat kau sayangi iyakan ?? Cintailah silambat itu sepenuh hatimu” kata Taehyung penuh penekanan.

Hyura terkekeh mendengar celotehan Taehyung, kemudian membuka suaranya “Aku mencintainya Tae. Lebih dari apapun aku mencintai nya"

Hyura mengambil jeda sesaat sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Dan kau pasti tau itu. Aku juga yakin menikah dengannya, bagaimana mungkin aku tidak pernah yakin dengan Jimin sedangkan kami sudah bersama lebih dari 3 tahun. Hey kau tau itu, kau tau segalanya, kau lebih dari sahabat ku Tae-ah, kau kuanggap seperti Oppa ku, kau tau cerita kami, tentunya kau juga tau seberapa dalam cintaku pada Jimin” seolah Hyura menjawab semua pertanyaan Taehyung yang tergantung beberapa saat lalu

DEG

Detak jantung Taehyung seolah berdetak tidak teratur setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan Hyura, seakan ada ribuan batu besar yang menindih tubuhnya, seakan samurai telah menusuk kedalam jantungnya, entah kenapa mendengar kata-kata Hyura rasanya sangat perih, entah kenapa rasa sakit itu muncul lagi.

Taehyung menahan sakit di dadanya rasanya ia ingin menangis saat ini juga. Tapi sebisa mungkin ia tahan amarah nya, ia tahan emosi nya, karena tidak mungkin ia menangis di depan Hyura dan mencurahkan segala isi hatinya. Ia sadar bahwa sedari tadi ia cemburu.

Sebisa mungkin ia membendung air mata yang telah tertahan sedari tadi.

Sesaat kemudian Taehyung membuka suara
“Eoh cintai lah si pendek itu, cintai lah dia sepenuh hatimu, karena kalian memang pantas bersama, dan bahagia lah bersama”

“Kau memang tidak pernah bisa memilih pasangan, bagaimana mungkin kau bisa begitu mencintai pria seperti Park Jimin,  bahkan pria seperti ku pun tahu Park Jimin bukanlah tipe pria ideal yang di inginkan wanita” di akhir kata Taehyung menyisipkan senyum nya dan melirik sejenak pada Hyura.

Sedangkan orang yang di sebelahnya -Hyura- hanya terkekeh pelan mendengar Taehyung terus mengomel sedari tadi, seolah tidak mengikhlaskan jika ia akan hidup bersama pria lain.

“Aigoo apa kalian membicarakan ku?? Aku merasa seperti sedang di gosipkan” ucap Jimin yang datang dengan membawa senyum lebarnya membuat mata itu tertarik dan menghilang.

“Jangan terlalu percaya diri Jimin-ah” jawab Hyura tertawa kecil
 

“Jimin memang selalu percaya diri kan ? Jimin-ah cepat antarkan Hyura pulang sebelum larut, sebelum pulang makanlah dulu dia belum makan karena menunggu mu terlalu lama, jaga pengantin mu, sebentar lagi hari pernikahan kalian, jangan sampai kau atau Hyura sakit” tegas Taehyung yang kemudian mendapat jawaban acungan jempol dari Jimin

Hyura tersenyum manis mendengar kata-kata Taehyung yang begitu perhatian padanya, dalam hatinya berkata tidak salah menganggap Taehyung sebagai Oppa nya.

Hyura mendekatkan dirinya pada Taehyung kemudian menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah Taehyung dan memainkan pipinya sesekali ia memencet hidung Taehyung gemas. Jimin yang melihat hal itu hanya tertawa geli,

 
“Aigo Taetae ku perhatian sekali, gomawo Tae-ah setelah ini aku akan makan yang banyak, minum vitamin, dan tidur yang cukup, juga-“ kalimat Hyura terpotong saat tangan Taehyung menurunkan tangan Hyura secara paksa

“Berhenti merusak wajah ku !!” Decak Taehyung sebal

Hyura mengubah ekspresinya dengan wajah sedih dan berpura-pura ingin menangis  “Jimin-ah lihatlah Taetae membentak ku” tegas Hyura sambil menunjuk kearah wajah Taehyung. Yang ditunjuk hanya mendengus sebal

“Ayolah jangan menggoda Taetae mu sayang, kajja kita pulang. Oh sebelum itu ayo makan diluar, Tae-ah apa kau mau ikut ??” Tanya Jimin memastikan

“Anni. Aku dirumah saja, aku lelah” jawab Taehyung sambil menggelengkan kepalanya dan beranjak dari duduk nya “jangan lupa mengunci rumah Jimin-ah dan hati-hati diperjalanan” sambung Taehyung sambil menyunggingkan senyumnya

“Araso. Aku pergi. Kajja kita pulang Hyura-ya” ucap Jimin sembari mencium pipi calon istrinya itu

“Bye Taetae” ucap Hyura sembari melambaikan tangannya pada Taehyung dan melangkahkan kakinya keluar rumah kediaman Jimin dan Taehyung


DEG


Taehyung kembali merasa sakit.

Perih

“Ciuman itu lagi” gumamnya pelan.

Am I Wrong ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang