ONI-CHAN TIBA-TIBA BERUBAH

30 3 0
                                    

"Oni-chan, nanti aku mau beli takoyaki boleh?" tanya seorang anak perempuan pada kakak laki-lakinya

"Iya, nanti oni-chan belikan yang banyak." Kata kakaknya

"Hore" anak perempuan itu terlihat sangat senang. Wajahnya menggambarkan betapa bahagianya dia.

Tapi bagiku... ini seperti sebuah kesedihan. Hatiku selalu tersayat dengan percakapan seperti itu. Tapi, aku tidak ingin jadi anak yang terus menangis karena menyesali sikap kakakku.

"One-chan, tunggu aku" kata seorang anak perempuan sambil mengejar anak perempuan yang lebih besar dengan menaiki sepeda

"Coba kejar aku" kata anak itu

"Ini apa ya? apa ada hari kakak?" kataku

"Oni-chan..." "One-chan" disana-sini banyak yang mengucapkan kata itu

Kadang, aku ingin merasakan seperti mereka. Banyak yang bilang, aku anak tunggal. Itu karena aku tidak pernah membicarakan kakakku. Kalau aku bicarakan, mereka akan bilang aku nakal, atau kalau tidak kakakku terlalu keras padaku. Kami tidak pernah berdamai. Dia selalu mulai duluan. Dia berangkat pagi sekali dan pulang malam sekali. Aku jarang bertemu dengannya. Walaupun kami satu rumah. Hahaha... lucunya aku ya? Lupakan.

Hari yang cukup dingin di musim gugur. Musim yang sangat aku suka. Karena dedaunan berwarna-warni gugur diterpa angin musim gugur. Haah... indahnya.

Aku berjalan senang sambil berputar-putar di jalan perumahan. Kini, pulang sekolah adalah waktuku bermain-main. Daripada di rumah, aku lebih suka berkeliling sambil memfoto pemandangan. Sangat menarik. Aku sangat suka...

"Akina-chan?" tanya seseorang

Aku menoleh dan mendapati seorang laki-laki berambut cokelat sedang tersenyum kepadaku.

"Siapa ya?" tanyaku bingung

"Masa kamu lupa! Aku Kaze Hoshi. Teman oni-chanmu" kata orang itu

"Kaze senpai? Kenapa aku bisa lupa? Gomen na sai, Kaze senpai" kataku

"Tak apa. Kamu sudah besar ya? terakhir kali kita bertemu saat kamu berumur 10 tahun" kata Kaze senpai

Yup. Kaze senpai adalah kakak kelasku waktu SD sekaligus teman kakakku di SD dan SMP. Sekarang dia sekolah di SMA Korea. Tepatnya di Seoul. Mungkin dia datang untuk berlibur. Atau... dia pindah ke Jepang? Wah, kalau iya. Itu berita bagus untuk oni-chan.

"Hah itu lama sekali. Sekarang aku sudah kelas 2 SMP, senpai. Oh iya. Aku baru tahu Kaze senpai disini, apa senpai pindah kesini?" tanyaku

"Tidak, aku hanya sedang berlibur. Setelah lulus kuliah nanti aku baru akan pulang ke Jepang." Jelasnya

"O, begitu" aku hanya berkata singkat

"Bagaimana kabarmu dan Hideo-kun?" tanya Kaze senpai

"Seperti dulu, tak begitu menarik." Jawabku datar

Hanya dengan membicarakan oni-chan, aku sudah cukup mules dan tidak selera makan. Mungkin, dia memberikan dampak buruk saat aku membicarakannya.

"Dia memang tidak peduli pada perempuan. Tapi, sebenarnya dia sangat menyayangimu. Walau dia tidak pernah bicara padamu. Hideo-kun memang aneh. Ya, sudah sejak dulu. Kadang aku kasihan padamu yang sering tersakiti oleh sikap oni-chanmu. Suatu hari nanti dia akan mengerti bagaimana bersikap yang baik pada adiknya. Kamu Cuma perlu sabar saja menghadapi Hideo. Dia adalah penyakit bagi para perempuan. Itu julukannya dulu, lucunya lagi yang membuatnya adalah para anak perempuan yang sempat ingin mendekatinya dan mengalami penolakan tegas dari dia." Kata Kaze senpai sambil tertawa

GOMEN NA SAIWhere stories live. Discover now