Dara dan Sena mengibaskan tangan mereka di depan wajah. Ruang osis hari ini panas sekali, ditambah listrik sekolah yang kebetulan tiba-tiba padam tadi.
"Alig nih, kak Setyo. Kenapa ga dibuka aja sih almet nya," gerutu Dara menggebu-gebu.
Sera mengangguk setuju, setelah itu, ia kembali memperhatikan sang ketua OSIS yang sedang membahas rencana menggelar pentas seni besar-besaran.
Dara melirik ke arah jam tangannya. "Dikit lagi istirahat." Bisik gadis itu kepada Sera.
Sera tersenyum miring. "Bagus deh, gue gasabar buka almet ini. Walopun entar dipake lagi, hm." Balasnya.
Tepat sekali saat Sera menutup mulutnya, kak Setyo memperbolehkan rekan-rekan kerjanya itu untuk beristirahat.
"Akhirnya!" Dara melepas almet hitam yang dikenakannya.
Sera ikut melepas almet dan merehatkan kepalanya di atas meja. "Ini si Dani mana edon, katanya mau ngasih naspad."
Dara mengangkat kedua bahunya. "Aku juga gatau, boongan paling dah. Ayok, kita beli naspad sendiri aja." Ia menarik tangan Sera.
Baru saja kedua sobat itu ingin keluar dari ruang OSIS, lelaki jangkung dengan keringat bercucuran di pelipisnya menghadang mereka.
"Nih, naspad lu." Kata Dani, menyodorkan plastik bening berisikan dua bungkus nasi padang.
Dara mengernyit heran. "Gua ga makan dua porsi juga kali," celetuknya asal.
Dani menggeleng. "Satu lagi buat Sera."
"Hah?" Sera menaikkan kedua alisnya. "Lu beliin gua gitu?" Ia melempar pertanyaan.
Dani menggeleng. "Itu lu dibeliin sama--"
"PRIIIIIIIT!" Ucapan Dani terpotong oleh teriakan peluit pelatih futsal sekolah.
"Entar aja gua kasih tau, intinya itu dari teman gua." Lalu ia berlari ke ujung lapangan.
Sera dan Dara saling bertatapan, keduanya melempar pandangan heran sebelum akhirnya menyantap nasi padang yang entah salah satunya dari siapa.
***
Sera: hai gais bek egen wit mi sera
Dara: en mi dara
Dani: maap gaada receh sayang
Karin: receh mhanx ku punya banyak
Sera: dan td siapa bego yang ngasi gua naspad
Kenan: hai dani
Dani: heheheh lupa daku heheehe
Sera: tampol lu
Dara: tampol ego mantep enak mancai
Ghina: eh gerri gerri
Gerri: eh ghina ghina
Ghina: itu yg lomba o2sn lu ikut cabang apa?
Ara: pacaran jgn di sini :(
Ghina: apaan sih
Gerri: bultang, lu juga kan?
Ghina: kata bu iis pulang sekolah latihan trs sampe o2sn
Gerri: iyakah?
Ghina: iya
Dara: ahemmm bisa berdua tuh
Alisa: hai
Varo: alisa maaf
Varo: alisaaaa :(
Alisa: bye semuanyaaaaaaaaa
Sera: bye semut
Dara: HAHAHAHAHHA
Ara: aku apa
Bayu: gajah
Sera: aku apa
Dara: km babi
Sera: km anjink
Kenan: km belahan jiwa q
Kenan: salkir sori
Kenan: bye
Dani: mati l mati l
Sera: eh masa ya mau ada pensi
Dara: iya eh mau ada pensi
Kenan: ah gua ngisi acara ah
Sera: bakat lu apaan anjir
Kenan: mencintai tulus
Dani: HEK AAAA
Karin: masih kecil gabole :(
Adi: lah elu juga masi kecil edon
Karin: oiya :(
Adi: gua juga masih kecil ya :(
Karin: ya :(
Adi: ya :(
Sera: o o ya o ya o ya bongkar
Sera: heheheh
Dara: yauda yg mau ngisi pensi pendaftaran pulsek di aula tengkyu bai
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderlust; A Group Chat
Teen FictionGroup chat dua belas pelajar SMA yang katanya sengklek semua, hehe.