Pendiam

68 5 1
                                    

Kuperhatikan 39 orang temanku masih sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Padahal, ketua kelas harian sudah berdiri tepat di depan papan tulis.
Aulia yang bertugas hari ini.
Tatapan matanya tajam menyapu seisi kelas.
Saling mengingatkan satu sama lain. Tidak ingin omelan Aulia merusak hari yang cerah ini. Senyap. Tersisa suara deru pendingin ruangan.
Aulia membuka suara,
"Ada tugas dari Bu guru, bagi orang-orang yang pendiam akan masuk kelompok pembicara, sisanya masuk kelompok pencatat."
Pelajaran Bahasa Indonesia, merangkum berita yang dibacakan.
Aulia menunjuk memilih orang.
Tentu saja aku masuk kelompok pendiam, khayalku.
Selesai pembagian kelompok, kelas kembali berisik seperti sedia kala.
Aku bertanya kepada Aulia yang ingin mengambil posisi duduk di belakangku.
"Lah ul kok, Laili ga masuk kelompok pembicara?"
Aulia mengerutkan alis, merubah raut muka.
"Yee, lu mah bukan pendiam li, ada juga rusuh ya. Benar kan zi?"
Mencari tambahan suara dari teman sebangkunya.
"Nah! Betul itu, Laili udah gak pendiam lagi sekarang mah"
Aziziah menyahut dengan logat khas sundanya.
"Ada juga Aul yang pendiam, mereka aja salah menilai. Yakan?"
Sangat percaya diri. Haha. Mana mungkin.
"Iya ul iya, sangat sangat pendiam."
Jawabku.
"Terserah Aul deh"
Aziziah menimpali sambil membuang muka.
"Okey!"
Aulia menyahut.
Kami pun tertawa.
Kemudian, kami berganti topik membahas bagaimana mengerjakan tugas sebagai kelompok pencatat.
...
Sifat seseorang, dapat berubah dari satu waktu ke waktu.
Namun, setiap orang pasti memiliki sifat asli. Yang terus ada dan tidak pernah hilang.
Tidak ada yang tahu persis sifat asli seseorang, kecuali memang dia memberitahumu dengan jujur.
Semua itu, tergantung bagaimana orang itu memperlihatkan sikapnya kepadamu.
Seiring waktu, ia membentuk persepsi kamu,  sebagaimana yang kamu lihat dan dengar darinya.
Akhirnya, pandangan kamu tentang dia, tak akan sama dengan yang sebenarnya.
Kau terlanjur percaya.
Kasihan, dibohongi penglihatan dan pendengaran sendiri.
Aku tahu, kalian semua tidak suka ditipu.
Tetapi, kalian bahkan menerimanya setiap hari.
Bukan hanya dariku, mungkin dari orang sekitar, bahkan orang terdekat.
Atau mungkin, kalian yang melakukannya?
Tidak masalah. Itu pilihanmu.
Asalkan, jangan sampai bermuka dua. Yang membedakannya dengan membentuk persepsi, adalah niat dan tujuannya.
...

PilihankuWhere stories live. Discover now