1) bertemu

324 8 0
                                    

Halo semuanya yang baca cerita aku, jangan pernah bosen ya!

Maaf kalo ada typo bertebaran

Happy reading!

"Pertemuan adalah awal dari perpisahan"

(BSML)

🙈🙉🙊

"Assalamualaikum ayah ibu, Chaca berangkat dulu ya, doain Chaca dapet kerja" ucap Chaca ke orangtuanya.

"Wa alaikum salam" jawab orang tua Chaca berbarengan.

"Sayang beneran kamu mau cari kerja?" Tanya ibu

"Chaca kamu mendingan ngga usah kerja ayah sam ibu masih sanggup biayain kamu" ucap ayah Chaca yang hanya bisa berbaring di kasurnya. Rumah Chaca memang sangat kecil, hanya terdapat satu kamar dan itupun yang menempati orang tuanya. Chaca tidur di ruang tamu yang sudah di sediakan kasur. Tapi saat siang biasanya ayah Chaca akan pindah ke kasur di ruang tamu.

Chaca yang ditanyaapun berhenti melangkah.

"Chaca beneran bu, habisnya Chaca ngga mau ngerepotin Ibu sama ayah terus" jawab Chaca.

Chaca memang anak tunggal, ayahnya sering sakit-sakitan dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, jadi ibunya lah yang bekerja memenuhi kebutuhan hidup, dan Chaca tidak tega melihat keadaan keluarganya yang serba kekurangan, ibunya yang susah payah mencari kerja demi keluarga dan pendidikanya, apalagi dia sangat ingin membantu berobat ayahnya. Ia ingin ayahnya sembuh seperti dulu dan bisa berjalan-jalan bersama dirinya dan ibunya lagi.

"Maafin ayah, Ayah hanya bisa merepotkan kallian berdua,maafkan ayah Chaca" ayah Chaca berucap sambil menangis. Chaca yang melihatpun ikut menitiskan air mata, ia menghampiri ayahnya dan memeluknya, ibunya pun melakukan hal yang sama.

"Ayah ngga ngerepotin kok, ayah dulukan juga yang udah ngerawat Chaca, sekarang Chaca yang gantian ngerawat ayah sama ibu.

Udah ayah jangan nangis lagi, Chaca sama ibu jadi Sedih nih" ucap Chaca menenangkan ayahnya.

Ibu Chaca hanya dapat terdiam memeluk suami dan anaknya, sungguh ia dan suaminya tidak ingin hidup dalam kekurangan dan menyebabkan anak satu-satunya mendapat imbasnya.

Chaca melepaskan pelukanya dan mengusap air matanya kasar.
"Udah ya acara peluk-pelukanya kaya teletubies aja..hehe..". tawa palsu Chaca. "Chaca berangkat dadah"

Orang tuanya menanggapinya dengan senyuman, sungguh mereka sangat bersyukur mempunyai buah hati seperti Chaca, di usianya yang masih remaja, dia rela membuang masa terindah bersama teman-temannya, hanya untuk membantu kedua orangtuanya.

Chaca memang baru berusia 15 tahun, tapi perilakunya sangat dewasa dan mandiri.

memasuki libur panjang kenaikan kelas, Chaca sekarang sudah mulai memasuki masa SMA. Dan disaat libur seperti ini, hal yang paling ia inginkan adalah bekerja membantu kedua orangtuanya. Chaca memang belum mencari sekolah SMA, karena ia ingin masuk sekolah dengan beasiswa, bagus atau tidak sekolahnya, ia tidak mempermasalahkanya yang penting dia masih bisa mengenyam pendidikan sampai tamat SMA.

Chaca berjalan mengelilingi Jakarta untuk mencari kerja, kulit putihnya mengeluarkan keringat yang membasahi kemeja merah lusuhnya. Sepatu lusuhnya pun terkena debu jalanan, topi hitam ia gunakan untuk melindungi rambut hitam panjangnya dari panasn matahari dan jangan lupakan celana jeans panjang robek- robeknya, mungkin orang mengira celana itu memang murni di beli dengan keadaan robek, padahal celana itu robek karena termakan usia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Sitter My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang