BAB 2

1.3K 23 0
                                    

Ckckckck,,,bbrreeuummmmm
Yudha menyalakan motornya sambil celingukan mencari Surya.
"ayo cuk,,, jadi berangkat sekolah nggak nih??"

Surya berlari memburu jok belakang motor Yudha.

"nihh...." Surya menyodorkan linting rokok yang dibuat untuk sahabatnya itu, sementara mulutnya monyong monyong masih berusaha menyalakan linting rokok miliknya.

"ini rokok, apa kukusan bambu cuk?? Bantet begini" sindir Yudha sambil menyalakannya dengan nikmat.

"cerewet,,, ayo jalan" ketus Surya sambil menjitak kepala Yudha.

======================

Jalanan agak sepi pagi itu tidak seperti biasanya. Biasanya memang sepi tapi kali ini beda.

"kendaraan dari lawan arah kok dikit amat, gak kaya biasanya" gumam Yudha dalam hati, matanya menyelidik keadaan jalan yang dia lewati.

Ckiittttt..... Gruduk gruduk gruduk.
Yudha membelokkan motornya tiba - tiba masuk kedalam gang sambil menggerutu,,,
"uuaaffuuuuuuuuu"

"does,,, lapo cuk??" Surya yang kaget, bingung dengan tingkah laku Yudha.

"kamperet,,, razia cuk. Lu gak liat???"

"ohh,,, harusnya lewat aja tadi. Tenang bro,, kan ada gua hahahaaa"

"haiyah..."

Yudha mengarahkan motornya menuju stasiun radio, tampak disitu sudah banyak motor terparkir. Nongkrong di warung belakang stasiun Radio Semangat Muda adalah jadwal wajib mereka berdua. Setelah berpacu menghindari razia, segelas es kopi sepertinya nikmat sekali. Begitulah yang terlintas difikiran Yudha.

"Makk... Es kopimik..." Yudha langsung memesan apa yang ada di fikirannya saat itu.
"Buat dia,, es kobokan aja hahahaaa" tambahnya sambil menunjuk Surya kemudian menghampiri Angga.

"digilmu,,," Surya menyahut dari belakang.

"ehh,, Dha,,, Sur,, siang amat?? Sampe semutan gue nungguin" seru Angga menyambut kedatangan 2 sahabatnya itu.

"sori ngga,, ada razia tadi, jadi muter muter deh lewat jalan tikus" jawab Yudha

"iya,, lu tikusnya hahahaa" Surya menyela, menyusul duduk di samping Angga.

Ketiganya tertawa, kemudian segera terdiam ketika Angga membuka pembicaraan agak serius.
"Gimana Sur,, abangmu ada perkembangan??"

"Alhamdulillah, agak mendingan. kenapa ngga??"

"hhmmm,, ini agak aneh, sepertinya ada yang nempel sama abangmu Sur."

"Soalnya semalem mbah Dhanu nyamperin gue trus ngomong sesuatu"

Ketiganya nampak serius membicarakan Udin, kakak dari Surya yang sakit mendadak setelah kepulangannya dari bekerja disalah satu perusahaan pelayaran swasta di kotanya.
Udin demam tinggi & lemas, namun ketika diperiksa oleh pihak medis. Dokter hanya memberinya beberapa obat suplemen & perangsang nafsu makan, dengan alasan udin hanya kelelahan & kurang nutrisi.

Oleh karena kejanggalan itu, Surya meminta pertolongan kepada Angga untuk Ngerogo, untuk bertanya kepada salah satu Pepundhen bernama mbah dhanu.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Angga adalah seorang indigo yang kemampuannya terbilang luar biasa untuk ukuran pemuda seumurannya. Namun kemampuannya berkurang, bahkan hampir hilang oleh karena kenekadannya ketika melakukan ngrogo sukmo kemudian mencoba mencabut salah satu pusaka keramat yang konon tertanam di sebelah makam tua desa nya. Beruntung sukma Angga masih bisa kembali keraganya setelah dibantu oleh eyang dhanu. Hal ini diketahui Yudha & Surya dari cerita Bima, setelah Bima memamerkan beberapa batu akik & keris cundrik miliknya.

"Sepertinya memang harus kita mulai malam ini Sur,, dirumah lu"

"APAA,, dirumah gue??" Surya agak terkejut dengan keputusan Angga

"iya,, dirumahmu. Seperti pembicaraan kita kemarin, Gua gak akan kuat kalo disuruh ngerogo & melawan jin itu sendirian. Gua butuh paling tidak 1 raga lagi, makanya gua minta lu berdua mulai berlatih malam ini" Angga menjelaskan kepada 2 kawannya yang tampak masih bingung dengan keputusan Angga.

Awalnya mereka tidak benar benar menawarkan diri kepada Angga untuk membantu menjadi mediator, tapi sepertinya Angga memang sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

######################

Ngerogo ; kegiatan ritual mediasi dengan dunia astral, disini ada beberapa orang yang menjadi wadah / mediator untuk dirasuki khodam orang2 dari masa lampau. Kondisinya hampir mirip mediator dalam acara uji nyali 2 dunia di televisi, hanya saja disini mediator dikhususkan untuk 1 orang pepundhen saja.

Pepundhen ; Seseorang atau tokoh masyarakat yang mempunyai kemampuan spiritual tinggi yang konon adalah perintis atau cikal bakal suatu tempat, kampung atau sebuah desa pada jaman dulu.

Pesugihan Bunga PandanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang