39 -hujan-

89 1 0
                                    

Hari ini aku memandang langit lagi.
Langit malam yang sangat cerah.
Bulan sabit sebagai penyinar utama malam ini, dengan biru dongker sebagai latarnya.
Bintang bintang seakan menemani,
Menghiasi malam yang indah saat ini.

Awan berwana abu abu atau bahkan hitam itu, perlahan lahan menutupi langit kali ini beserta bulan nan indah ini.
Bintang bintang yang menghiasi langit itu, kini satu persatu mulai menghilang dari pandangan.

Pemandangan indah sedetik yang lalu, kini mulai tergantikan dengan pemandangan yang terlihat menyeramkan, ditambah dengan suara petir yang menunjukan bahwa malam ini akan menjadi malam yang sangat menyeramkan.

Tetapi aku tetap harus menikmati suasana kali ini.

Mereka bilang awan gelap itu menyeramkan.
Tapi menurutku,
Awan gelap itu menenangkan juga menyejukan.
Mengapa? Karena setelahnya akan hadir kebahagiaanku. Ya. Hujan.

Mereka bilang suara dan kilat petir itu menakutkan.
Tapi aku menikmatinya,
Karena aku yakin, setelahnya akan hadir pemelukku. Ya. Hujan.

Mereka bilang mereka tidak suka angin yang bertiup kencang itu.
Namun aku memejamkan mataku, menikmati setiap hembusan angin yang berhembus kencang itu.
Dengan tetap menanti penghiburku. Ya. Hujan.

Mereka bilang hujan mengganggu aktifitas mereka, menghalangi segalanya.
Tapi tentu tidak denganku.

Dengan hujan aku merasa lebih baik.
Dengan hujan aku merasa ada yang memelukku dengan tulusnya.
Aku merasa, aku bisa menjadi diriku sendiri dengan hujan sebagai alasannya.

Hujan itu sangat menyenangkan.


Sunday, 30 - April - 2017

QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang