Tembus Tembok Berlin diri, Mein Kampf jadi jampi
Ubermencht Melayu, ku Nietzsche dari Taiping
Lafal rapal ekonomi, aku Karl Marx, baby!
Aku itu, aku ini, aku menjadi-jadi,
Numero eka uno, kubaru dengar Flizzow
Gomo R.A.P Gomo, kini ber-Malique sokmo
Kali ini aku janji gerila gila babi
Aku itu, aku ini, akal menjadi-jadiTanpa pakai tangkal, kusantau "yaw aw aw!", presiden kasi sasau
Amal tanpa amal, lirik dah bikin mual, Jong Un jangan kau kacau,
Kacau reaktor akal, pena Taepodong, awas! aku Korea Utara
Atomkan selebriti juga emcee industri, Perang Dunia ke-3Tulangkata lapar, eh! cempedak luar pagar,
Ambil galah joloklah mulut emcee celupar,
Dalam kelas sastera, ku budak baru belajar,
Akui salah silap dan cuba tak kurang ajar,Nanti akukan tiba,
Entri 95,
Kertas & pena saja,
Aku penyajak muda,
Lambo tiada Lambo,
Imperial tanpa Ringgit,
Nego tanpa nego,
Gerila tanpa duit,Untai kata dan masa,
Aku press-en-dent kata
Aku presiden kita
mata, hati, telinga
Aku wakil suara
Aku press-en-dent kata
Bulat semua suara
Aku presiden kitaChorus
Ekalingua, bahasa dan peta,
politik pisah kita,
bahasa rojak cicah, tumpang jajah, campur kuah,
ini bahasa kita.Ekalingua, nasionalisme,
mahupun tanpa bendera,
peta dilukiskan, cik dari Nusantara, kan?
ini negara kita.Untuk peta, bahasa terpeta,
Akulah tukang tanah
Aku satukan semua
Aku padamkan peta
Aku satu suaraPeta-peta buku teks sejarah
Edukasi bersekutu, budak-budak betah
Citra celup cicah,
Alpa sudah lama, kita ditipu mentah,
Hari dah menyala, kita bangkit bantah!Tulangkata sejak mimpi pujangga, benci sama sekolah, benci sama sekolah!
Egoku egomania, biarpun masih budak, aku cikgu sekolah, murid emcee semua!Materi kapitalis, derita paling manis, "ekstasi! ekstasi!"
Bateri sosialistis, Duracell lemah sakit, "ice, ice, baby!"Efektif dari kecil, salahkan ibu hamil, ibuku nama Lina,
Literal sejak baligh, sejak Islam diversi, Tuhanku masih sama.
Ada liberal, plural, singular, sekular, fikirku semua sama,
Nasionalis dari sekolah dek ibu ajarkan,
Gagasan masih sama!Chorus
Ekalingua, bahasa dan peta,
politik pisah kita
bahasa rojak cicah, tumpang jajah, campur kuah
ini bahasa kitaEkalingua, nasionalisme
mahupun tanpa bendera
peta dilukiskan, cik dari Nusantara, kan?
ini negara kitaApril 2017
tastasmedia(posted by Boi Tasik #tastasmedia)