✖ONE✖

297 56 12
                                    

Tiinnnn....Tiinnnn.....

Suara klakson motor berbunyi cukup keras tepat di depan rumah. Hal itu sontak membuat Aeri kesal sambil ngedumel.

"Berisik banget si elah, bentar lagi juga gue keluar." Aeri menyenderkan sling bagnya di pundaknya dan langsung berlari membuka pintu.

Benar, saat ia membuka pintu, salah satu driver gojek sudah ada di depan pagar rumahnya. Berhubung si driver lagi memainkan handphonenya, dengan santai Aeri memakai sepatu slopnya dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri si driver.

"Mas, gojek buat ke XXI Cinema yang di PIM, kan?"

Sedikit kaget, si driver menoleh ke asal suara. "Eh iya nih mba, mba Eri kan?" katanya tanpa membuka maskernya.

"Aeri mas bukan Eri," kata Aeri membenarkan.

Si driver nyengir dibalik maskernya. "abis namanya susah banget sih mba, saya kan maunya cepet aja."

'ya salahin aja emak bapak gue kenapa dia harus kasih nama itu ke gue' Aeri mendumel dalam hatinya.

Terpaksa Aeri menampakkan senyumnya pada si driver yang sedari tadi bukannya nyuruh naik ke motor malah ngebahas namanya.

"Eh yaampun sampe lupa, si mba mau pake masker gak? saya ambil dulu ya di bawah jok," tawar si driver.

"Nggak usah, saya punya masker sendiri. Bisa jalan sekarang gak?"

"Ya bisa dong mba, masa nggak bisa. Ada-ada aja si mbanya, yaudah naik sini mba," katanya seakan-akan siap membawa Aeri pergi.

Tanpa babibu, Aeri naik ke motor, dan ia merasa ada yang kurang darinya. Belum dikasih helm.

Sebelum si driver menarik gas motornya, Aeri segera menepuk pundaknya. "mas nggak punya helm?"

"Yaallah mba, maaf kelupaan. Ini helm dari tadi ada di tangan saya," katanya seraya menepuk jidatnya.

Astagfirullah, ini mah harus ekstra sabar dapet driver yang kaya gini. Cukup sekali aja ya mas.

Si driver akhirnya ngasih helm ke Aeri dengan wajah bersalahnya. "maaf ya mba."

"Hehe iya gapapa kok," kata Aeri dan memakai helm yang barusan dikasih sama si driver.

Nggak ivan, nggak tukang gojek, semua sama aja. Bikin gue kesel.

🚲🚲🚲

Drrttt...

Hp Aeri bergetar sekali, tanda pesan masuk dari seseorang. Ia membuka sling bagnya dan melihat layar hpnya yang menyala.

Ivan : km dimana? lama bgt sih, aku udh beli tiketnya, 20 menit lagi mulai.

Aeri berdecak dan mengetik pesan balasan untuk pacarnya—Ivan.

Aeri : Iya, aku lagi di |

Belum selesai Aeri mengetik, ia harus membiarkan kepalanya terbentur dengan helm driver gojek karena si driver yang tiba-tiba menarik remnya.

"Kenapa sih mas? Pelan-pelan aja nggak usah ngebut," omel Aeri kesal.

"Maaf mba, ini ada polisi tidur saya nggak ngeliat, dari pada mental," katanya merasa bersalah.

Aeri diam dan lanjut mengetik pesannya.

Aeri : iya, aku lagi di jalan, sabar
send.

"Maaf ya mba, gara-gara saya kayanya si mba jadi bete," kata si driver merasa bersalah.

"Gapapa kok mas, nanti di depan kiri ya. Nggak usah masuk, saya jalan aja," kata Aeri menunjukkan jalannya.

"Iya mba, kirain mau masuk." Si driver akhirnya menepikan motornya sesuai permintaan Aeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOJEK ✖ CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang