17. Thank Me Later -TY

735 97 3
                                    

Di hari festival sekolah yang meriah ini, Lami tidak bisa bersenang-senang dengan bebas. Kepalanya dipenuhi rasa cemas pada Samuel.

"Mi kok lo banyak bengong sih?" Tanya Jisung.

"Mikirin Samuel ya?" Lanjutnya. Lami menggelengkan kepala dan tertawa kecil untuk meyakinkan Jisung bahwa ia baik-baik saja.

Lami sibuk mencari kakaknya untuk mengambil kamera. Kemarin Taeyong menyuruh Lami untuk memotretnya saat berada di atas panggung. Tapi, ia malah mendapat berita kalau kakaknya itu jatuh dari motor dan terluka di bagian kepala dan lutut.

Kalo gak nyusahin bukan kak Taeyong namanya.

"Kak Jennie?"

"Lami? Kok kamu disini dek?"

Lami menangkap basah Jennie yang berusaha mengintip kedalam ruangan para penyanyi yang akan tampil hari ini. (Ada Taeyong di dalem dong. Hhe)

"Kak Jennie mau kemana bawa kotak obat?"

"Ta--tadi aku denger kakak kamu jatoh dari motor pas berangkat kesini. Taeyong kan anti banget sama uks.."

Lami tersenyum. Bersyukur ada orang yang sangat peduli dan sayang pada kakaknya yang menyedihkan itu.

Jennie menyerahkan kotak obatnya pada Lami dan menyuruhnya mengobati kakaknya. Meskipun merasa tidak enak, Lami menuruti Jennie.

"Mi! Lama banget anjir. Liat nih abang lo terluka"

"Ya terus kalo lo terluka itu salah gue? Makanya naik motor tuh bismillah dulu kak biar di mudahkan.."

"Ceramahnya nanti aja Mi. Lo mending obatin gue"

Lami menyimpan kotak obat di depan Taeyong.

"Bersyukur kak. Tadi kak Jennie khawatir banget sama lo dan ngasih gue kotak obat ini karena lo gak mau ke uks. Heran gue kenapa lo mutusin cewek kaya kak Jennie--"

Lami mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut ruangan. Ia melihat sebuah gitar yang tidak asing.

"Kak, itu kaya gitarnya Samuel deh"

"Lo kangen sama Samuel gak usah halusinasi gitu. Jangan-jangan lo mikir Samuel ada disini terus dia bakal nyanyi buat lo gitu? Lo udah berkali-kali jatoh karena harapan palsu. Sekarang gak usah berharap terlalu tinggi"

"Lebay lo. Sebaper-bapernya gue gak akan ngebayangin Samuel kaya gitu elah. Doi mana mau nyanyi sambil main gitar buat gue"

"Yaudah sana lo balik ke habitat lo. Berdoa yang baik-baik semoga operasi Samuel lancar"

***

Lami selalu melampiaskan semua perasaan buruknya pada makanan. Truk makanan yang berderet membuat dompetnya menipis. Kenapa tidak selama ia menikmatinya? Lami kali ini berjalan menuju tukang sosis bakar yang ketiga kalinya.

Lami menatap sosis yang sedang dimasak. Ia melamun. Apa sesuatu terjadi pada Samuel? Lami mengirimnya pesan berkali-kali tetapi tidak ada jawaban apa-apa, dibaca pun tidak.

Tiba-tiba pendengarannya menangkap suara indah dari atas panggung. Lami hafal lagu ini. Lami yakin ini lagu Call You Mine dari Jeff Bernat. Ini lagu kesukaannya!

Lami meninggalkan sosis bakarnya dan segera menghampiri Herin dan Jisung yang tengah membeli jus.

"Apasi lo Mi?"

"Ini lagu kesukaan gue. Lo tau kan?"

Herin dan Jisung mendengarkan dengan seksama.

"Oh iya bener. Ini lagu yang sering lo dengerin Mi"

Mereka bertiga berjalan mendekat pada penonton dan terkejut melihat si penyanyi











"SAMUEL?? KAK TAEYONG?!"

Pisces [SAMUEL KIM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang