3. Ini waktunya

27 5 10
                                    


Pagi ini Alvian akan pergi ke Yogyakarta untuk mendaftarkan dirinya di universitas. Perlengkapan yang dibawanya sudah tertata rapi di tasnya. Alvian berangkat pada pagi hari, ia diantarkan oleh Ayahnya ke stasiun. Kereta Alvian berangkat pada pukul 07.00 otomatis sampai ke Yogya pada pagi hari.

"Alvian, hati-hati ya. Pokoknya kamu selalu berdoa dan berharap kepada-Nya. Mama yakin kamu bisa masuk ke universitas yang kamu inginkan"

Ibu yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak nya. Ia yang selalu khawatir dan cemas dengan keadaan anak-anak nya. Ibu yang selalu sabar dalam mendidik dan membimbing anak-anak nya supaya menjadi anak yang baik.

"Iya Ma. Aku akan selalu berdoa. Tidak hanya berdoa saja, aku akan terus berusaha. Aku minta doa dari kalian semua Ma, Pa, Lena, dan Abi, semoga aku bisa masuk ke universitas yang terbaik" tutur Alvian, lalu menyalami seluruh anggota keluarganya.

"Aminnn.. Kak jangan lupa bakpia nya , yang banyak ya, satu lusin ya kak. Oo iya beliin gue baju batik ya Kak. Satu lagi, jangan lupa fotoin universitas kakak ya!!" Pinta Lena.

Sudah menjadi kebiasaan Lena, kalau kakak nya pergi ia selalu meminta oleh-oleh yang banyak.

"Hmm,, terserah lo deh minta apa aja. Gak bakal gue turutin" ucap Alvian sambil tersenyum.

Lena menampilkan wajah cemberut nya "Ahh kakak.."

"Iya iya , gue bakal beliin kok. Jangan cemberut lagi. Aku pergi dulu ya"
Seluruh keluarga melambaikan tangan ke Alvian.
Lena, Abi, kemudian berangkat ke sekolah bersama. Abi bersekolah di SMP Tunas Bangsa. Setiap hari ia berjalan kaki untuk menuju ke sekolahnya, karena jarak dari rumah sampai ke sekolahnya hanya 150 meter.
Abi di sekolah termasuk anak yang pintar dan disiplin. Yang namanya lupa ngerjain pr sama terlambat sekolah tidak pernah terjadi pada Abi.

                            ☆☆☆

Kegiatan di sekolah Lena hari ini sudah mulai KBM, paling cuma penjelasan dari bapak ibu guru. Hari ini Lena mendapat giliran tugas piket, jadi Lena berangkat pagi-pagi. Sampai di kelasnya masih sepi, cuma ia yang baru datang. Diambil nya lah sapu untuk menyapu lantai kelas, merapikan meja guru, membuang sampah yang ada di laci.

15 menit berlalu....

Siswa-siswa sudah banyak yang datang. Begitu juga dengan Mira, Tasya, dan Vani. Bel tanda masuk telah berbunyi, waktunya untuk jam pelajaran pertama. Jam pertama untuk kelas X-1 adalah IPA yang diajar oleh Ibu Tina.

"Selamat pagi anak-anak" Bu Tina mengucapkan salam ke murid-murid kelas X-1. Ia lalu duduk.

"Selamat pagi,Bu" Seluruh siswa serentak membalas salam Bu Tina.

Murid-murid sibuk mendengarkan penjelasan dari Bu Tina. Hari ini mereka belajar Biologi.

Mira membisikan sesuatu ke Lena.
"Lena!! Heyy!! Len lo dari tadi gak sadar apa, dari tadi kita diliatin sama Bryan"

"Lo nya aja mungkin yang ke GR-an"
Pandangan Lena tetap memperhatikan Bu Tina yang sedang menerangkan.

"Beneran gue Len. Sumpah. Gue gak bohong" Jari Mira membentuk angka dua.

Lena lalu mengalihkan pandangan nya ke Bryan. Ia melihat Bryan sedang memperhatikan Bu Tina. Lena terus memandangi lelaki itu, sampai- sampai Bryan menengok ke arah Lena. Lena lalu kembali memperhatikan Bu Tina, bisa gawat kalau ia ketahuan ngliatin Bryan.
Bryan menengok ke arah Lena lagi, Mira yang tahu akan hal itu berkata kepada Lena

"Len, Lena cepet, Bryan ngliatin lo lagi tuh" kata Mira sambil menepuk-nepuk pundak Lena.

"Hmm,, gue ngerti Mir. Tadi gue juga udah liat sendiri kok kalau Bryan ngliatin kita"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All Will HappenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang