MLPL ♡Demi Kak Rio♡

73 8 0
                                    

Author Side

"Adira pulang..."teriak Adira keras sontak mommynya yg tengah membuat teh didapur menoleh ke arah pintu lalu menggelengkan kepalanya begitu pun dengan Rio dan Cello yg tengah duduk bersantai di ruang tamu ditemanni film action di televisi juga menoleh ke pintu

"Àdira , bisa gk loh gk pakek teriak. Berisik tau"kesal Rio pada adira yg hanya cemberut saja

"Yeayy adik paling cantik sedunia loh udh pulang juga. Yaudah deh mangap"balas Adira sedikit lelucon. Sontak Rio terkekeh mendengarnya sedangkan Cello hanya menggelengkan kepalanya kecil

"Loh kenapa dah gelengin kepala. Emang ini lagi di Club"ujar Adira starkistik sontak Cello menatapnya tajam

"ih ngeri gue ditatap kayak gitu. Cabut ah..."seru Adira lalu pergi ngacir begitu saja.

"Hahahaha..."tawa Rio pecah membuat seluruh suara di ruang tamu bergema

"Sialan"umpat Cello pelan

****

Adira Side

Di dalam kamar aku selalu saja mondar mandir kayak setrikaan rusak. Pikiran aku kalut saat ini , entah kenapa aku merasa bersalah soal tadi pagi dan tadi barusan. Aku merasa tidak sopan saja pada bos kakak ku itu

Seketika pertanyaan Kesya tadi di sekolah kembali terbayang di otakku. Aku kembali memikirkan itu. Apa aku harus meminta maaf padanya? Atau biarkan saja seperti air mengalir? Hah semuanya bertambah rumit karena kedatangannya

Okay. Aku memutuskan untuk meminta maaf saja padanya. Karena ini demi kak Rio. Aku gk mau kak Rio di pecat karena ulahku.

Langsung aja aku menuju ke bawah guna menghampiri bos kak Rio itu. Tapi begitu dibawah hasilnya nihil. Aku tidak melihat batang hidung orang yg aku cari. Karena merasa tidak ada dibawah aku pun memilih ke kamar pria itu.

Sesampainya didepan pintu kamar pria itu. Entah mengapa aku merasa gugup. Tanganku bergetar hebat saat ingin membuka gangang pintu itu

Astaga bego banget sih loh Adira. Udh tau mau minta maaf malah bersikap gk sopan kayak gitu. Yg ada gk dimaafin sama dia nanti

Okay sementara waktu aku harus bersikap baik kepadanya supaya bisa ngambil hatinya. Eh enggak deng , emang aku bisa ya ngambil hatinya? Ya gk bisalah. Kecuali dokter. Mungkin dokter bisa

"Ngapain kau ada didepan kamarku?"

Deg.

Oh ya aku kan sedari tadi di depan kamar Cello

"Enggak mau ketemu sih cowok belagu itu aja"jawabku santai , mungkin kan Rio yg nanya. Tapi tunggu deh! Sejak kapan kak Rio manggil aku pakek bahasa 'Kau' dan sejak kapan kak Rio bicara dengan logat inggria gitu. Siapa lagi kalau bukan bos nya kak Rio kan-Astaga bos nya Kak Rio? Mati aku

Aku pun perlahan menoleh kesamping dan langsung menyengir kuda tanpa dosa. Sedangkan pria itu hanya menatapku datar tanpa ekspresi

"Hehehe gue kira kak Rio. Sorry ya om , gue cuma ada urusan sebentar sama loh"ucap ku sesopan mungkin

"Maaf , saya lagi sibuk" cih belagu banget sih nih orang. Kalau enggak karena kak rio udh aku maki maki dah dia.

"Please Om...sebentar aja"mohon aku dengan wajah di melas melaskan. Sedangkan dia hanya menaiki sebelah alisnya

"Om?"tanyanya , lah trus dari setadi dia gk nyadar kalau aku panggil dia 'Om' tapi itu cocok kok buat dia. Dia kan emang udh tua. Tapi gk tau juga sih udh tua apa belum

"Kau bilang saya 'om'? Dengar ya! Umur saya masih 25. Saya belum tua"balasnya kesal sedangkan aku hanya menghendikkan bahuku acuh

"Lah emangnya gue nanya ya umur loh berapa om? Yaudah kalau loh lagi sibuk om"tanyaku yg terkesan merajuk. Aku pun ingin meninggalkan pria itu , tapi dia malahan mencegah tangan kananku

"Saya juga ada urusan denganmu. Jadi kira urusi semua nya sekarang"ujarnya dingin , aku hanya mengangguk saja. Kami berdua pun memilih untuk mengobrol berdua di taman Komplek

****

"Om mau bicara apa?"tanya ku to the point seraya menatap langit biru diatas

"Kau duluan yg bicara. Bukankah kau yg ingin terlebih dahulu bicara denganku"balas om cello sedikit lembut. Ya HANYA SEDIKIT

"Okay. Gue....gue minta maaf atas perilaku dan ucapan gue yg kelewat batas-"ucapku terpotong

"Sudah ku pastikan kau akan meminta maaf padaku. Lebih cepat lebih baik"sambung om Cello Kepedean. Enak aja kalau bukan demi kak Rio gk bakal sudi gue minta maaf sama loh om

"Enak aja. Jangan kepedean dulu loh om. Dengar ya! Gue minta maaf demi kak Rio. Gue gk mau kak Rio dipecat sama loh gara gara sikap gue yg gk sopan ke loh"ucapku penuh penekanan sontak ku lihat om Cello menoleh ke arahku

"Kenapa? Terkejut ya. Ya bisa dibilang gue emang agak terpaksa minta maaf sama loh"lanjutku terkesan menggoda nya

"Oh begitu. Kalau begitu saya benar akan memecat kakakmu itu. Saya paling tidak suka seseorang meminta maaf pada saya dengan sangat terpaksa"balas om cello spontan gue menoleh kearahnya dan terkejut

"Yah jangan gitu dong om. Serius dah gue gk mau kak Rio dipecat. Ta...tadi gue cuma salah ngomong"bantahku cepat seraya memohon kepadanya. Sedangkan dia pura pura tidak dengar

"Om , please ya jangan pecat kak rio. Seterah deh loh bilang minta apa aja ke gue!"ucapku lagi dengan memegang lengan kekernya spontan. Setelah sadar apa yg aku lakukan. Aku pun menarik lenganku dari lengannya

"Baiklah. Saya tidak akan memecat kakakmu. Tapi ada syaratnya!"ucap om Cello dan aku udh nyium baubau yg gk enak nih

"Saya mau kau menjadi milikku. Dan harus tinggal bareng di rumah baruku" Dan Whatttt? Apa aku gk salah denger? Dia mau aku tinggal bareng plus jadi miliknya. benar henar gile nih cowok. Udh tua juga masih aja mata keranjang

"Gk mau. Emang loh kira gue cewek apaan? Kalau mommy tau gue tinggal bareng sama loh bisa barabe urusannya"tolak ku mantap. Sedangkan dia hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh

"Itu sih seterah kau saja. Setelah ini aku akan memecat Rio secepat mungkin. Dan Rio mungkin akan kesal kepadamu , karena telah membuat dirinya kehilangan pekerjaaan nya"balas om cello santai. Sial gue harus gimana?

"Yaudah gue mau. Tapi jangan sanpai mommy , daddy , dan kak Rio tau ya"ucapku akhirnya toh percuma juga aku nolak. Yang ada nanti kak Rio beneran di pecat.

"Oke bagus. Nanti besok kita pindah"

Shit. Lihat dia! Nunjukin smirknya dibibirnya. Awas aja loh!

My Little Princess LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang