MLPL ♡Rumah Atau Istana?♡

150 8 1
                                    

Cello Side

Hari ini aku sangat bahagia. Bagaimana tidak bahagia?gadis yg ku sukai meminta maaf padaku meski dengan terpaksa. Tapi bukan Arcello Leonard Agraha namanya jika tidak memanfaatkan keadaan. Gadis ku itu meminta maaf karena perkataan nya kepadaku dia meninta maaf juga karena takut aku memecat kakaknya itu. Astaga bagaimana bisa aku memecat kakak nya yg memiliki kinerja kerja bagus? Yang ada aku rugi jadinya. Ternyata dia memang bodoh aslinya. Maka dari itu aku memanfaatkan keadaan. Aku menyuruhnya agar tinggal berdua bersama ku di rumah baruku. Meski dia menerima nya dengan sangat terpaksa. Kan sudah ku bilang dia akaj menjadi milikku

Apa pun itu akan aku lakukan supaya dia menjadi milikku. Aku tau aku egois , tapi mengertilah! Aku tidak pernah merasakan jatuh cinta pada seorang gadis. Etts bukan berarti aku gay ya. Aku masih sangat normal. Tapi hanya sja aku terlalu sibuk pada kerjaan jadi tidak pernah memikirkan soal wanita. Lagipula aku juga tidak terlalu percaya dengan wajah cantik wanita diluaran sna. Hanya Gadisku saja lah yg tidak seperti itu. Karena ku yakin orang tuanya dan Rio tidak akan pernah mengajarkan seperti itu pada gadisku.

Aku menyukai gadisku sejak kedatangan Rio di Amerika. Setiap saat aku pernah melihat Rio bervideo callan dengan seorang gadis. Dan ternyata itu adalah gadisku. Semenjak itulah aku mulai tertarik pada gadis cuek nan dingin itu. Entah kenapa Adira selalu bersikap dingin dan acuh padaku. Bahkan perkataan nya selalu membuatku kesal.

Rio juga sudah tau bahwa aku menyukai adiknya. Namu saja Rio hanya menanggapi 'jika kau menyukai adikku. Maka ku mohon jangan pernah menyakitti dia. Dan bersabarlah karena sikapnya yg berbeda dengan gadis seumuran dia diluaran sana' ya hanya itu. Perkataan rio semakin membuatku bingung. Terlebih lagi Rio mengatakan agar aku tidak menyakitti Adira. Tapi apakah Adira pernah tersakitti? Sudahlah memikirkan itu membuatku pusing

Dan sekarang aku akan pindah ke rumah baruku. Aku banyak berterima kasih pada keluarga Rio karena sudah membolehkan aku menginap di rumah mereka. Kalau saja aku tidak mengenal Rio maka aku akan kebingungan harus bagaimana. Oh ya soal kepindahanku , aku akan membawa Adira. Adira juga beralasan akan menginap di rumah temannya untuk beberapa hari. Mungkin hanya itu alasan yg tepat untuknya. Biarlah yg terpenting aku bisa tinggal seatap dengan gadis ku.

*****

Author Side

"Saya pindah dulu ya tante. Terima kasih karena telah memperbolehkan saya menginap disini"ujar Cello sopan kepada mommy Adira. Sedangkan daddy Adira sedang keluar kota untuk beberapa hari

"Iya , hati hati ya! Jangan lupa main kesini lagi"balas mommy Adira lembut seraya tersenyum pada Cello.

"Of course"balas Cello santai. Cello pun menggeret koper besarnya itu menuju mobil Nissan Hitamnya dibantu oleh Rio beserta beberapa pelayan di rumah Adira.

"Gue antar ya loh"tawar Rio pada Cello , sedangkan Cello langsung menggelengkan kepalanya

"Gk usah io. Gue biar sendiri aja. Thank you ya rio. Loh benar benar sahabat terbaik"balas Cello gelagapan. Sedangkan Rio hanya mengangguk saja

"Mom , aku berangkat kerumah teman aku dulu ya"pamit Adira bgitu keluar dari rumahnya

"Lah emang sekarang kamu nginep di rumah teman kamu Ra"balas mommy adira sedikit curiga

"Ih mommy mah curigaan sama anak sendiri. Gini ya mom , Kesya udh nyuruh aku buat nginep di rumahnya sekarang. Soalnya bokap nyokapnya lagi gk ada. Mommy kan tau kesya anak satu satunya. Jadi dia sendiri deh"ucap Adira tentunya berbohon , Mommynya hanya mengangguk mengerti saja. Sedangkan cello tersenyum mendengar perkataan adira

"Ternyata dia bisa berbohong juga toh" batin Cello seraya terkekeh kecil

"Yaudah bareng aja sama nak Cello. Nak cello mau kan bareng sama Adira"ucap mommy adira seraya beralih pada Cello yg membalas nya dengan mengangguk setuju

"Sebenarnya sih malas ya. Tapi yaudah deh gak papa"balas Adira sedikit jual mahal. Adira pun membuka pintu mobil cello bagian depan yakni disamping cello yg mengemudi

Mobil itu pun perlahan bergerak meninggalkan perkarangan rumah Adira. Adira hanya bisa terdiam menatap mommy dan kakaknya itu. Baru pertama kali ini dia berbohong cuma karena pria yg sangat ia benci

****

Selama diperjalanan hanya ada keheningan saja. Sampai mobil Cello berhenti tepat di perkarang rumah bak istana itu. Adira yg melihatnya sampai menganga , bukan nya dia tidak pernah melihat rumah sebesar itu. Hanya saja dia bingung. Rumah yg hanya di tempati dirinya dan pria itu sebesar istana. Apa pria itu gila? Lagipula adira juga gk akan lama lama tinggal bersamanya. Jadi rumah sebesar istana itu hanya ditempati satu orang saja. Terlebih lagi bukankah pria itu hanya sementara tinggal di indonesia. Lalu kenapa harus membangun rumah sebesar itu? Dasar aneh

"Loh yakin om bakal tinggal dirumah sgede ini. Ini mah bukan rumah namanya tapi istana. Gede banget. Rumah gue aja kalah"ujar Adira memecah kan kecanggungan saat keluar dri mobil Nissan hitam milik cello

"Tidak. Memangnya kenapa? Lagipula ini hanya rumah. Sudahlah cepat masuk"balas cello santai seraya menarik lengan hitam manis milik Adira

"Ih apaan sih trik tarik. Gk sopan banget sih loh"bantah Adira seraya menarik lengannya dari pegangan lengan Cello

"Masih baik saya hanya menarik mu saja. Bagaimana jika saya mengendongmu sampai kamar saya"balas Cello seraya tersenyum evil. Adira hanya menatap ngeri Cello

"Ih ogah ya! Udh ah lagipula gue juga masih punya kaki"balas Adira Kesal lalu melangkahkan kakinya memasuki rumah Cello dengan menghentakkan kakinya. Cello hanya terkekeh melihat tingkah lucu Adira

"Dia benar benar lucu"gumam Cello seraya menyusul Adira dari belakang. Sedangkan koper koper Adira dan Cello sudah dibawakan oleh pelayan rumah Cello

****























Maaf ya bagian ini hanya sedikit!

Jangan lupa vote nya ya!

Semoga suka dengan ceritanya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Princess LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang