Park Family

2.2K 155 30
                                    

Park Family

Park Jihoon adalah gambaran adik yang sangat posesif pada Kakak-nya, Roseanne Park. Sementara Rose sangat membenci sikap adiknya yang terkadang tak masuk akal itu.

***

Pandangan Jihoon menyipit saat tanpa sengaja melihat Kakak-nya bersama seorang pemuda berambut pirang, ia mendesis kesal kemudian keluar dari dalam mobil yang ia kendarai. Semenjak Kakaknya itu -yaitu Rose- pulang dari Australia, ia memang sengaja meminta tugas itu pada orangtuanya karena bagaimanapun Rose itu masih sangat polos -menurutnya.

"Noona kkajja." Jihoon menarik tangan Rose yang masih mengobrol dengan pemuda tampan itu.

"Jihoon-ah... ya...." Rose mengalihkan pandangannya pada pemuda itu. "Mark maaf, aku pulang sekarang. Aku berjanji kita pulang bersama besok."

"Andwae! Kau akan pulang denganku." Potong Jihoon sebelum pemuda yang bersama Rose -Mark- menjawabnya. Ia mengalihkan pandangannya pada Mark. "Jangan coba-coba mempengaruhi Kakakku!." Setelah mengatakan itu, ia menarik Rose tanpa ampun. Ia membuka pintu penumpang, setelah Rose masuk ia menutupnya sedikit kasar. Sekali lagi, Jihoon melirik tajam pada Mark yang malah memberinya senyuman. Ia mendesis. "Sok tampan." Ujarnya.

"Aku sudah bilang, jangan sembarangan dekat dengan pria! Jauhi bule itu!."

Rose memutar bola matanya, ia menyandarkan punggung sambil menatap keluar jendela. Ia terkadang lupa jika pemuda disampingnya ini adalah adiknya. Dalam situasi ini dia lebih cocok menjadi Kakaknya.

"Kau tak mendengarkan aku Roseanne?."

Rose mendelik. "Ya! Siapa yang kau panggil Roseanne? Noona! Aku Noona-mu. Park Jihoon!."

Jihoon melirik Rose sekilas, "Siapa yang kau sebut Kakak? Aku tak akan membiarkan kau bersama bule nyasar itu!."

"Dia Mark, aku sudah bilang dia memiliki nama, dia Mark."

"Aku tak peduli. Kau tak mengenalnya. Aku tak mau tau lagi, kau harus menjauhinya. Aku tak mau melihat kau bersamanya lagi besok, Noona."

Rose mendengus kesal. Begitu mobil berhenti di depan rumah, ia segera keluar meninggalkan adiknya yang masih bersiap mengomelinya.

"Ya!!! Park Chaeyoung!!!." Teriak Jihoon, saat ia menyebutkan nama asli Rose, tandanya ia sangat kesal, dan itu bukan pertanda baik.

"Wae wae wae?." Seorang wanita dewasa yang cukup mungil, menyambut keduanya di pintu masuk, dia adalah Ibu dari Rose dan Jihoon, Park Boyoung.

"Eomma." Rajuk Rose pada Boyoung, ia memeluknya manja. "Jihoon terus saja mengomeliku."

"Jihoon-ie. Wae?." Tanya Boyoung pada putera tampannya yang baru saja memasuki rumah.

Jihoon mendelik pada Rose, ia mendesis sesaat. "Tukang lapor." Bisiknya. Ia mengalihkan pandangan pada Boyoung. "Eomma, Noona-ga... dekat dengan bule... hbmmm...."

Rose membulatkan matanya, ia segera membekap mulut adiknya itu sebelum membeberkan semuanya. Dia benar-benar ember.

"Mwo?."

"Igo... aniyo Eomma... Jihoon hanya berbicara omong kosong." Ucap Rose pada Boyoung, kemudian melirik tajam pada Jihoon yang mulutnya masih ia bekap dengan tangan kanan.

Boyoung mengangguk-anggukan kepalanya, "Ah begitu. Yasudah, segeralah mandi, jangan bertengkar lagi."

Rose mengangguk, "Ye Eomma." Ia tersenyum canggung, setelah itu ia mengalihkan padangan pada Jihoon yang terus saja bergerak dan berteriak tak jelas. Akhirnya Rose pun melepaskannya.

Park FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang