Lomba?

70 12 0
                                    

Aku bukan cewe lemah.
Aku ga takut sama cowo siapapun yang ganggu aku.
Tapi kenapa aku takut sama kamu yang jelas jelas gak pernah ganggu aku? - TalithaAinsley

***

Pagi ini seperti biasa, tidak ada yang special dan istimewa. Setelah bersalaman dengan guru di gerbang utama, ia langsung berjalan ke kelas lewat parkiran siswa. Kenapa? Karena kelasnya berada di bagian pojok sekolahnya dan menyendiri. Dan jalan pintasnya yaitu lewat parkiran ini.
.
.
Devan udah berangkat belum yaa?? Uhmm.. aku cari motornya aja kali yaa - batin Talitha.
Disaat Talitha berjalan menyusuri parkiran sambil mencari motor Devan, ia dikagetkan dengan tepukan seseorang di pundaknya.
"Heii"
Talitha yang kaget langsung berbalik arah.

"Astaghfirullah, Devan! Kamu tuh gada kerjaan lain selain bikin aku jantungan apaa??" Ucapnya kesal, lalu memanyunkan bibirnya seolah ia ingin Devan tau dia sedang marah.

"Ada. Bikin kamu kesel!" Jawabnya sambil berjalan meninggalkan Talitha.

"Ihh.. dasar cowo gak peka!" Ucapnya lirih. Namun Devan masih mendengarnya. Namun ia hanya tersenyum dan melanjutkan jalannya.
.
"Teras kelas sepi? Ahh.. pasti lagi pada ngerjain PR😏 untung aku udah!!" Ucap Talitha girang. Ia melanjutkan jalannya dan masuk ke kelas menuju bangkunya yang berada di barisan belakang.

"Taaa, maaf yahh.. gak ngasih tau lo!! Hari ini ada pr dari guru killer😱" Naura, yang memang selalu mengingatkanku tentang tugas sekolah 'walaupun aku tetep aja ngerjain di sekolah' merasa bersalah. Mukanya memelas seolah olah aku akan memarahinya.

"Ya ampun Nau!! Sahabatku yang tersayanggggg.. B aja mukanya😑 gue udah kali. Santai aja" jawabku tersenyum menyombongkan diri.

"Demi apa lo. Abis ketempelan apa lo, ngerjain pr di rumah??" Ia malah menyentuh jidatku, ingin memastikan aku tidak sakit-_-

"Ketempelan cintanya Devan😍😍"

"Idihh, kumat deh. Iyalah yang taken. Gue jomblo sa apa?!"

"Ntar gue cariin om om deh di perempatan deh" Awww, dorongan yang begitu kuat dari Naura berhasil membuat Talitha terjatuh dari bangkunya.

"Rasain lo😈😈"

"Jahad lo, gue bilang Dave deh kalau lo gamon :v"

"Apa?? Devan! Katanya, Talitha mau nyari om om buat selingkuhannya"

"Eh buset, engga engga.. udah jangan di dengerin.. abis putus jadi gitu deh" devan yang sebenarnya tidak mendengar ucapan Naura karena sibuk melamun merasa bingung dengan omongan Talitha.

"Hah?"

"Haha, gak denger dia. Gagal wleee😜😜" kali ini dia menang melawan Naura.

"Ssttt, udah ada guru tuh!" Ucap Sonia yang mendengarkan pertengkaran Nau-Tha.
.
.
"Baik, sampai disini materi kita hari, selamat siang :)" ucap Bu Sonya seraya meninggalkan kelas.

"Siang bu.."

"Tha, gue duluan dulu ya" Naura membereskan barang barangnya dan bergegas pergi.

"Eh, mau kemana?? tungguin!!" Talitha pun mempercepat membereskan barang - barangnya.

"Udah, lo disini aja! Nanti di rumah lo hutang cerita ya sama gue!" Ia mengedipkan matanya sebelum benar benar keluar dari kelas.

"Hah? Cerita apa? Bodo amat lah" Talitha pun melanjutkan membereskan buku - buku yang ia keluarkan semuanya sejak pelajaran pertama. Katanya, biar bukunya bisa bernapas menghirup udara segar😪 Setelah semuanya sudah terpastikan masuk ke tasnya. Ia melangkah keluar kelas. Namun, sebuah panggilan membuatnya berhenti dan membalikkan badan.

"Tha," ucap seseorang cowo.

"Eh, iyyaa? Kenapa?" Talitha lebih memilih menundukkan kepalanya. Ia tak sanggup menatap mata cowo yang di depannya.

"Kamu kenapa sih? Kaya liat preman aja. Nunduk gitu" Ledeknya, sambil terkekeh.

Talitha mendongakkan wajahnya, lalu memukul pelan lengan cowo tadi. "Ih, kamu tuh! Iyya, kamu tuh kaya preman yang bisa bikin aku diem ketakutan kaya gini!-,"

"Udah ah, sinih duduk. Kita kan lama gak ngobrol berdua"
Ajak Devan. Iya, dia Devan.

"Emang kita pernah ngobrol berdua? Kan seringnya bertiga😋 atau berempat. Ehh, ngomong ngomong mana setannya ko kali ini gak ada :v " setan yang ia maksud adalah Hans dan Dylan. Mereka setan yang setia menemani Devan dan Talitha ngobrol. Katanya sih, dari pada setan beneran yang muncul😈

"Mereka di kantin. Bentar lagi juga balik gangguin kita" lagi lagi Devan hanya tersenyum. Berbeda dengan Talitha yang tertawa.

"Oh ya, tadi pas istirahat suruh ke perpus kan? Ngapain??" Istirahat pertama, Devan memang mendapat panggilan agar ia pergi ke perpus menemui bu Tesa--guru musik di SMA Teladan 2.

"Oh, itu. Hmm, aku disuruh ikut lomba. Ikut bagian grup musik, disuruh main gitar sih.." ucapnya ragu.

Talitha terlihat antusias. "Wah, bagus dong!! Tapi ko gak semangat gitu? Kenapa??"

"Gak yakin aja.."

"Harus yakin dong.. ini kesempatan kamu buat nunjukkin bakat gitar kamu yang bisa bikin cewe luluh, kaya aku ini"

"Kamu ini.. bikin gemes tau gak!!"

"Kapan mulai latihan??" Tanya Talitha.

"Besok. Yah, kamu gak bisa lagi merhatiin Devan diem diem😋" Devan meledek Talitha yang membuat pipi Talitha memerah.

"Ih.. kata siapa?? Engga pernah ko'!!"

"Mata aku ada dimana mana loh.."

"Terserah deh. Ayo pulang.." Talitha berdiri dari tempat duduknya dan melangkah keluar.

"Eh.. dua anak itu mana ya.." Devan mencari Hans dan dylan yang ternyata ada di pojok kelas.

"Heh, dari tadi kita disini-__- lo nya aja yang keasikan ngobrol" ucap Hans dengan nada kesal.

"Lo jomblo terus sih" Devan malah meledeknya.

"Mending sih tadi gue pulang duluan. Dylan, ayo kita tinggalin aja si Devan" Hans melangkah keluar kelas diikuti dylan yang lebih memilih diam.

"Yah. Marah dia," Devan berlari mengejar Hans dan mengalungkan tangannya di leher Hans.

"Apaan lo!"

"Kalem bro"

"Udah udah. Kalian berdua! Kaya anak kecil aja." Kali ini dylan angkat bicara.

"Hans, lo itu gak pantes marah!! Jadi jangan pasang muka marah deh" Dylan kembali bicara.

"Iya, gue gak marah. Asal gue pulangnya nebeng lo!" Ucapannya terarah kepada Devan.

"Iya iya. Biasanya juga nebeng lo-_"

Talitha? Hha.. dia sudah pulang semenjak mengakhiri pembicaraannya dengan Devan.

Haiii, gimana? Ceritanya tambah gak jelas ya??😂 maafkan.. aku emang newbie.. hhe😅😅
Jangan lupa vommant ya!! Luv u💕💕

TalithaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang