BNB - 9

2.9K 103 13
                                    

"Dinda? Kayak pernah dengar" ujar Ali

Dicel cs memberitahu kejadian tadi, tante aneh yang sok akrab sama dia itu, sampai sedetail-detail nya.

Tiba-tiba Prilly berdiri, dan menuju kotak yang tiba-tiba datang tadi pagi.

Mengambil sebuah kertas yang ada disana, lalu membawa nya ketempat yang lain.

"Li, disini nama nya Dinda, apa jangan-jangan orang yang datang kerumah kita waktu itu yang kayak orang gak waras itu, dia?"

"Ahh iya Prill!" Sahut Ali membalas perkataan Prilly

"Lo pada masih ingatkan? Mantan gue yang memanfaatkan harta gue itu?"

Lansung saja saudara Ali teringat akan hal itu, Lia bertanya kepada Ali

"Maksud lo, yang membawa kotak besar itu, terus yang datang ke rumah ini seperti orang gak waras itu yang namanya Dinda?"

Ali dan Prilly mengangguk

"Tante aktris itu memanfaatkan harta apa?"

Tiba-tiba saja Ken menyahut ke Ichelle yang membuat mereka tersadar, ada anak-anak disana.

"Eh!"

***

Ceklek

Pintu sebuah ruangan dibuka oleh seorang wanita, wanita itu masuk menghapiri laki-laki yang sedang kerja disana, wanita itu duduk di sofa yang ada disana.

"Christ..."

Wanita itu memanggil laki-laki bernama Chris itu, dan Chris hanya mendehem

"Hm?"

Christ hanya fokus pada laptop didepannya

"Gue, minta akhiri hubungan ini ya"

"Oke"

Wanita itu melotot pada Christ, ini seriusan? Pikir wanita itu

"Lo sehat? Serius lo?"

Christ menatap wanita itu lalu membuka kacamata yang sedari tadi bertengger di hidung nya.

"Gue mau akhiri soalnya gue mau ngejar seseorang yang berharga menurut gue"

"Sama"

Christ hanya memutar balikkan bola matanya, jika bukan karena wanita di depannya ini adalah istri nya, sudah di pastikan ia akan menembak wanita ini, karna sanking kesalnya Christ.

"Lo mau ngejar siapa, Dinda?"

Wanita bernama Dinda itu mengalihkan pandangannya dari handpone nya ke Christ

"Seseorang yang berharga sama kayak lo"

"Siapa namanya?"

Dinda menatap tajam kearah Christ, dia merasa curiga

"Lo sendiri siapa?"

"Gue? Gue sih Michelle, lo?"

"Ali"

***

"Udah dapat apa belum Li?"

Mila daritadi menanyai hal yang sama, jika bukan Mila ini saudara istrinya, ia akan lansung mencekik wanita didepannya itu.

"Lo! Lo bisa diam gak sih?! Berisik tau gak!"

Dan sekarang Kevin dan Prilly menatap tajam kearah Ali, "lo jaga mulut lo pada istri gue, Li. Atau gue..." Kevin mengangkat jari telunjuknya dan memiringkannya, lalu di arah kan pada lehernya sendiri, melewati lehernya itu (yang gak ngerti abaikan aja), seakan-akan memberi tahu, bahwa ia akan bahaya nantiknya bersangkutan pada istrinya itu.

"Li! Kamu mau apa tidur diluar? Kalau mau tidur diluar malam nantik!"

Ali hanya menghela nafas nya, ia selalu serba salah.

Sedangkan Mila hanya terkekeh geli, mampus lo Li! Kata hati Mila

***

"Prilly? Prilly Latuconsina?"

Dinda hanya menganggukkan kepala nya, "Yaa, gue mau memisahkan mereka berdua!"

"Prilly punya saudara Michelle kan?"

Dinda berpikir sebentar lalu menganggukkan kepala nya lagi, tiba-tiba dia melebarkan matanya, "Jangan bilang, Michelle yang lo maksud itu di--"

"Yap Michelle yang gue maksud saudara nya Prilly"

Dinda menatap Christ dengan tatapan tidak percaya, memang benar, dunia ini memang sempit.

*****

Haloo,

Sekarang aku update lagi, dan ini sama seperti sebelum dan sebelumnya.

Serius deh, ide tentang cerita ini sangat buntu. Ada gak yang mau memberikan saran untuk cerita ini? Gak ada ya gak apa sih, tapi, aku benar-benar minta maaf jika update nya itu lama banget, ya gimana lagi coba?

Maaf kan aku sekali lagi,

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa Vomment

Thanks :)

-Rahma

Bersaudara Nikah Bareng Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang