one (awal )

6 2 0
                                    

~pict of agatha~

karena yang ku tahu mencintaimu adalah kesakitan yang kurasakan
dan berhenti mencintaimu adalah kematian untukku..
~ Agatha Dwina ~

__________________________________

~few years later~

hiruk pikuk kota jakarta lagi-lagi membuatku menghela nafas pelan

pikiran ku seakan menerawang dan berlalu lalang kemanapun

yang membuatku merasa sesak lagi-lagi sesak itu yang menghantuiku

memikirkan laki-laki itu yang entah kemana, menghilang bersamaan kabar yang membahagiakan dan sekaligus menyedihkan untukku

aku sempat berfikir bagimanakah dia sekarang? bahagiakah dia? atau menyesalkah dia?
  ah kurasa untuk yang satu itu tidak mungkin, dia sudah bahagia dengan wanita yang di pilihnya itu .

wanita yang selalu dipuja oleh siapapun
wanita impiannya tidak seperti diriku yang hanya seorang itik buruk rupa ,
miris sekali bukan?

  aku bahagia ya sangat bahagia walau tersimpan rasa sakit yang mendalam dan tidak akan ada yang bisa mengobatinya  kecuali si pembuat lukalah yang menjadi penawar lukaku .

" woi tha lo kenapa sih di ajakin ngomong dari tadi diam mulu, berasa kambing congek tau enggak gue tuh kalo ngomong sama lo " tegur orang yang berada di depan ku dengan melipatkan tangannya di depan dada .

" sorry fa gue lagi enggak fokus, lo tau sendirikan gue lagi di kejar deadline buat awal penutupan tahun ini " jawabku pada safa,  ya orang yang berada di depanku ini bernama safa, safa ardila

" ya elah lo mah bawaan nya serius mulu sih, santai dikit napa sih tha "? ucapnya padaku sambil mencomot kentang goreng yang ada di piringku

" kebiasan banget sih lo ambil punya orang, enggak sopan tau "
balasku mendengus .

ya begitulah aku dan safa selalu beradu argumen atau berbeda pendapat namun kami saling mengerti dan saling menghormati

dia satu-satunya sahabat yang saat ini selalu aku percayai melebihi apapun

kesakitan yang ku lalui beberapa tahun lalu membuatku tidak lagi percaya pada kasih sayang dan sebuah kepercayaan

  rasa sakit itu seakan merongrong rasa kemanusian ku menjadi sesuatu yang bernama kegelepan fikiranku selalu percaya bahwa orang yang mendekatiku hanya akan menyakitiku
    dan hanya safa yang mampu bertahan dan membuatku percaya kasih sayang dan kepercayaan itu lagi

  ah! bukan hanya safa namun juga seorang laki-laki yang beberapa tahun ini mengisi hariku walau bukan hatiku karena hatiku masih menjadi milik nya .

" yaelah agatha dwina kayak ama siapa aja sih, lagian kan ini punya lo, kalo punya lo mah gue santai kayak di pantai "
ucapnya santai dengan cengiran lebarnya .

" tau ah ngomong ama lo bikin gue capek, gue balik duluan mau ngerjain proposal " ujarku lalu beranjak meninggalkan  starsbuck

baikalah sebalumnya namaku Agatha, Agatha Dwina orang yang mengenalku dekat akan memanggilku Dwina tapi itu dulu sebelum sang luka datang padaku , karena luka itulah aku membuang jauh-jauh nama panggilan itu

bahkan sahabatku safa ku larang memanggilku dengan nama lamaku, yah kurasa dia cukup mengerti tanpa melakukan protesan apapun padaku.
 
usiaku sudah mencapai umur 27 tahun aku bekerja disalah satu perusahaan swasta di ibu kota dengan gaji yang cukup menggiurkan untuk wanita lajang sepertiku , setidaknya dapat mencukupi kebutuhanku .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Wound Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang