Dunia Tak Adil

81 4 0
                                    

Apakah kamu suka dengan bunga sakura, aku sangat menyukainya. Bunga sakura itu tumbuh di musim semi, dan musim semi adalah musim cinta. Aku sekolah di tempat yang seperti istana, namun juga bisa di dibilang neraka. Namun itu jika orang mendapatkan lambang terlarang.

Namaku Chinen Yuri, aku bekerja di cafe temanku yang bernama Inoo kei. Dan tahun ini aku kelas 2 SMA, tepatnya di JUMP Highschool. Aku langsung berangkat ke sekolah pukul 7 dengan berjalan kaki. Aku bisa masuk sekolah itu karena beasiswa, dan di sana semua orang itu naik mobil, maklum orang kaya semua.

“Kyaaaa… Takaki-sama” “kyaaaa… Yaotome-sama” “kyaaaa… Yabu-sama” “kyaaaa… Nakajima sama” “kyaaaa… kyaaa… tampannya Yamada-sama” itu adalah hal yang biasa, mereka itu di sebut HSJ. Orang terkaya di dunia dan orang yang paling kejam sedunia. Menurutku, mereka itu agak menyebalkan, apalagi yang namanya Yamada. “Sekarang siapa yang ingin melawanku?” semua orang terdiam, sok jagoan. “hmm tidak menyenangkan, Yuya tunjuk satu orang” Takaki Yuya, ya dia yang di suruh oleh Yamada itu menunjuk cowok culun, lalu dia di tarik oleh wanita yang katanya memuji dia. ‘bhuk’ aku membelalakan mataku. Benar-benar gila, dia menendang cowok itu. Ke lima cowok itu pergi, dan semua siswa bubar.

“kamu tidak apa-apa?” aku pun membantunya berdiri “tidak apa-apa, terima kasih ya” dia tersenyum kepadaku, manisnya. Dia wanita mungkin aku menyukainya, sayang saja dia laki-laki “siapa namamu, sepertinya aku baru melihatmu?” cowok semanis dia di tendang oleh orang yang tidak berperasaan, sungguh kejam “Arioka daiki desu, kalau kamu?” nama yang indah “Chinen Yuri” “namamu dan mukamu sama-sama manis” kenapa dia bilang aku manis, seharusnya kata-kata itu untuk wajahnya “aku tampan tau, kau yang manis” aku memajukan bibirku dan dia hanya ketawa.

Bell berbunyi, aku langsung masuk kelasku. Membosankan kalau kau mendengar teman sekelasmu saling memamerkan barang mewahnya, dan itu membuatku ingin menonjok semua orang. Tapi tidak wanita. Akhirnya waktu pulang, aku langsung ke toko temanku untuk bekerja.

“hah kau sudah datang Chii, ayo bantu aku” Kei dan Matsumoto-kun menyambutku “maafkan aku matsumoto-kun, Kei. Aku terlambat” “kau masih saja memanggil nama depanku, panggil Jun saja” Matsumoto-kun sedikit kesal “sudah-sudah, ayo kita kerja” aku pun bekerja menjadi pelayan bersama Kei. Jika aku sudah berdua bersama Kei, pasti aku dan dia selalu bertukar cerita. Karena kita itu sudah bersahabat sejak SD. “aku sebal sama kamu Chii” kenapa dia jadi sebal denganku “apa salahku Kei?” Kei merengut “kemana Chinen Yuri yang ku kenal, yang menonjok preman sekolah di saat temannya ini di bully” kaya Kei sedikit berteriak. Aku langsung membayangkan jadian waktu aku dan Kei SMP “seharusnya kamu membelanya, menurutku kamu ini pahlawan Chii. Maka jadilah Chii yang menjadi pahlawan” Kei memang temanku, sepertinya memang benar kata Kei. Aku hanya mengangguk dan tersenyum “hai, ayo kita kerja lagi”

Besoknya seperti biasa, ke empat cowok itu datang dengan di sambut oleh semua penghuni sekolah, kecuali guru. Tunggu, dimana yang satunya. Bodo lah, apa perduliku. Tiba-tiba seorang wanita menjatuhkan minum ke sepatunya, jelas saja sepatunya kotor. Dia langsung suruh membersihkan sepatunya menggunakan mulut cewek itu, keterlaluan.

“OI YAMADA RYOSUKE, KEJAM SEKALI KAU, DIA ITU WANITA. APA KAU GILA YA?” sial tubuhku bergerah sendirinya “siapa kau, kau mau jadi pangeran berkuda putih, atau pahlawan. Hmm pahlawan kesianganmu sudah datang tuh” sial menyebalkan sekali orang ini “ kalau kau mau menyelamatkannya, kau boleh menggantikannya untuk menjilat sepatuku” semakin lama, semakin aku membencinya dan itu menyebalkan “baiklah, akan ku bersihkan sepatumu” dia langsung menampilkan senyum miringnya. Aku menatap sepatunya itu, semakin mendekat. Dan aku menginjak sepatunya, rasakan itu. “Maaf ya Yamada sama, saya tidak akan takut dengan anda” aku langsung pergi ke atap sekolah untuk menenang diri.

“DASAR BAKA, YAMADA BAKA, BAKA BAKA BAKA. SOK JAGOAN SEKALI KAMU, DASAR BAKA. Hufftt” akhirnya lega juga, menyebalkan sekali orang itu “urusai yo, kau ini kalau ingin menghina orang jangan di sini” siapa itu, ah Yuri baka. Seharusnya kau perihsa dulu ada orang atau tidak. “lagi pula ini tempat umum” dia datang ke sini, ah ternyata dia.

Pink FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang