Tantangan

41 5 0
                                    

Ternyata dia, anggota HSJ yang satu lagi. Yang orang sebut Nakajima Yuto itu. “Kau ini mengganggu tidurku, berisik sekali kamu” menyebalkan orang ini.

“JANGAN KAMU FIKIR INI SEKOLAH PUNYAMU, JADI KAMU BISA SEENAKNYA YA” menyebalkan “bukankah kamu hanya marah kepada ryosuke, memang wanita itu menyebalkan” apa dia bilang, aku wanita.

Apa matanya buta, tidak bisa melihat aku mengenakan celana “KAU BUTA, AKU LAKI-LAKI BAKA” dari pada tambah emosi, lebih baik aku pergi saja lah.

Aduh aku lapar, untung otou-chan membawakanku bekal. Kalau aku tidak bawa bekal, aku bisa mati kelaparan di sini, karena makanan disini itu sangat mahal.

Aku ke kantin ah. Wah menu kali ini spesial, ini makanan kesukaanku. “oi Chii!” siapa yang memanggilku, aku pun menoleh ke arah suara tersebut. “oh kamu Daiki, sini ayo makan bareng aku” dia langsung berjalan ke arah mejaku “wah kamu membawa bekal ya” ah senyumnya manis sekali “ya nih, kau mau” aku memberinya sedikit makananku, dan kami pun saling bertukar makanan “Chii menurutku kamu itu berani sekali, bahkan keren. Bisa melawan HSJ dengan lantang” ah aku jadi malu di puji seperti itu “ah kamu bisa saja”

“HSJ datang” hufffttt mereka lagi, menyebalkan sekali. Mana mereka ke arahku lagi “hei anak miskin, kau ini tidak pantas disini. Bahkan kau tidak mampu membeli makan di sini” tidak makananku di buang olehnya, padahal itu makan siangku. Aku baru memakannya sedikit, apa mau si baka ini sih.

“hahahahaah” kenapa semua orang tertawa, ini tidak lucu tau “baiklah, jika kau ingin selamat. Kau harus bersujut di bawah kakiku” menyebalkan, aku tidak akan sudi bersujud di bawah orang yang membuang-buang makanan dengan seenaknya. Apalagi itu makananku.

“ASAL KAU TAU YA BAKA RYOSUKE, AKU TIDAK TAKUT DENGAN KAU, KAU TIDAK TAHU BUKAN SUSAHNYA MENCARI MAKAN SENDIRI. AKU AKAN MENERIMA TANTANGANMU” hufftt aku langsung pergi begitu saja, dari pada tambah emosi disini. Nafsu makanku hilang seketika, dan itu sangat menjengkelkan. Enak saja dia bilang jelek, dia tuh yang jelek.

Bell langsung berbunyi, semoga saja aku tidak dapat kartu itu. Kalau aku dapat kartu terlarang itu, mati saja aku sekarang. Aku langsung mengecek lokerku, semoga hal yang ku takutkan tidak terjadi. ‘hufffttt’ ternyata tidak ada.

Aku pun menuju kelasku, dan berdoa semoga saja aku tidak mendapat hal yang tidak menyenangkan. Tujuanku ke sekolah itu untuk belajar, jadi sudah cukup aku mencari masalah. Otochan pasti akan sedih jika aku menjadi badboy, maka dari itu aku lebih baik cukupkan aksi gilaku selama ini.

Untung saja hal-hal buruk tidak terjadi sampai aku pulang. Seperti biasa, aku akan pergi ke toko kue matsumoto kun untuk bekerja membantu Kei. Ya pastilah aku selalu bercerita apapun kejadian di sekolah kepada Kei, Kei pun demikian. “Itu baru Yuriku, Yuri yang sangat pemberani” Kei memelukku “Kei lepaskan, aku sesak. Lagi pula kita di lihat orang Kei, tidak wajar dua orang pria berpelukan” lucu sekali Kei, jika sudah ngambek pasti dia akan mengembungkan pipinya itu, dan pasti aku akan menusuk pipinya dengan jariku “ lagi pula kita sahabat Yuri, kamu sudah ku anggap seperti adikku” tiba-tiba Matsumoto kun datang “sudah-sudah kerja lagi sanah” kami pun membungkuk dan melanjutkan pekerjaan kami yang belum tuntas.

“Yuri sepertinya kamu pucat, apa kamu baik-baik saja?” benarkah wajahku pucat “daijoubu desu” kataku mengangguk ke arah Kei “aku antar pulang ya Yuri” aku pun menggeleng, aku tidak ingin di repotkan orang. “Yasudah lah Yuri, aku tidak ingin memaksamu” aku langsung berjalan kaki dengan gontai, kepalaku memang sedikit pusing. Ini pasti karena siang tadi aku belum makan. Itu karena si baka yamada itu, menyebalkan.

Pink FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang