Introduction

480 12 3
                                    

diatas cast oh yeon seon as Han Mi Ho

hari yang sangat melelahkan setelah melewati hari panjangku yang kusibukan dengan latihan taekwondo dan ku lanjutkan dengan latihan juijitsu. memang kesaharianku sangatlah melelahkan tapi aku merasa senang karena itu hobiku sejak kakekku memperkenalkanya saat aku masih diusia 5th sampai aku melupakan kewajibanku sebagai mahasiswi s1 walaupun sebentar lagi aku akan diwisudah.

aku masuk kekamar dan kurebahkan tubuh lemasku di kasur empuk berukuran king size.
"haa leganya bisa membaringkan tubuhku.latihan hari ini cukup menguras tenaga ku."
gumamku sendiri.

#flasback...#
oh ya aku hampir lupa introduction my self
Namaku Han Miho aku terlahir dikorea tepatnya dipulau jeju. aku seorang anak piatu sejak aku berumur 12thn, ayahku pergi meninggalkan kami semua karena kecelakaan saat dia pergi berlayar yah!! karena ayahku seorang pelaut. dan kini aku tinggal dengan ibu dan kakekku karena aku anak tunggal. setelah aku tumbuh dewasa tepatnya di usia 18thn dilingkungan yang sangat sederhana setelah ditinggal ayahku kami semua hidup dengan usaha yang dijalankan kakekku dan ibu ku yaitu memiliki kedai makan dan cafe. aku sering membantu mereka saat pulang kuliah dan latihan taekwondo. awalnya ibuku sangat tidak setuju tentang kegiatanku yang membahayakan ini tapi kakekku meyakinkan ibuku tentang kegiatanku, karena yang aku lakukan dengan belajar taekwondo dan juijitsu akan melindungi diriku dari marabahaya dan juga beberapa penghargaan yang aku dapat membuat ibu bangga dan akhirnya dia merestui kegiatanku.

2 thn kemudian saat aku berada di usia 20thn kakek kesayanganku meninggalkanku dan ibuku selamanya dan memilih tinggal bersama ayahku di surga. tapi aku rela kakek ku pergi dari pada aku harus melihat kakek terus-terusan sakit. kakekku mengidap kelainan jantung sehingga dia sering batuk-batuk bahkan sempat batuknya mengeluarkan darah.

setelah kedua orang yang kusayangi meninggalkanku, kini hidupku hanya tinggal berdua dengan ibuku yang sangat ku sayang. tapi belakangan ini ibu ku sering keluar tanpa minta izin padaku.
saat aku pulang dari kuliahku aku memergoki ibuku yang sedang jalan berdua dengan seorang pria. aku langsung mendekat dan menyapa ibuku yang membelakangiku.
"ibu!!".panggilku.
ibukku menoleh kearah suaraku.
"miho, apa yang kau lakukan disini nak?". tanyanya penuh curiga. kenapa dia harus curiga padaku harusnya aku yang curiga padanya. bukanya menjawab pertanyaanya aku langsung balik bertanya pada ibu. intinya to the point karena aku sangat penasaran pada namja yang ada didekat ibuku.
"siapa namja yang bersama ibu itu ?" tanyaku sinis sambil menunjuk pria itu dengan daguku.
"oh ini..dia adalah-"ucapan ibuku terpotong karena pria itu menyautiku.
"perkenalkan aku adalah calon ayah tirimu nak".ucapnya sambil mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan denganku.
aku langsung membulatkan mataku karena kaget mendengar ucapan pria setengah tua ini yang kutaksir usianya sama dengan ayahku yaitu 40thn.
aku langsung menepis dengan kasar uluran tangannya.
"ibu apa yang dia maksut??, dia akan menjadi ayah tiriku??". tanyaku sedikit membentak dengan rahangku yang mengeras.
tapi ibuku hanya diam saja dan pria itu menatap ibuku dengan tatapan untuk menjawab dengan sejujurnya. tapi ibu tetap diam tk menjawab pertanyaanku, aku mulai geram tentang sikap ibu yang pembohong dan diam tidak menjawab pertanyaanku.
aku langsung lari meninggalkan mereka berdua dan ada suara dari jauh yang kuyakini itu suara ibuku mencoba untuk menghentikanku. tapi aku tidak menggubrisnya aku terus lari dan sampai rumah.

sampai di rumah aku langsung membuka kasar pintu kamarku dan kututup dengan kasar juga,pintu kamarku yang tak berdosa menjadi pelampiasan kemarahanku. aku langsung duduk meringkuk didepan kasurku  dan menangis sejadi-jadinya dengan posisi kepala yang kutenggelamkan diantara 2 lutut yang kutekuk.
aku merasa dunia ini tidak adil bagiku, tuhan telah mengambil orang-orang yang aku sayang. dan sekarang aku dibuat kecewa dengan sikap ibuku yang akan menikah diam-diam dengan pria yang tidak sama sekali dia perkenalkan padaku. dulu dia berjanji padaku tidak akan menggantikan posisi ayahku dihatinya tapi sekarang apa!!dia menghianatiku. aku memang sempat berfikir kalau ibuku butuh teman pendamping lagi saat aku sudah tidak bisa menemaninya karena suatu saat nanti aku juga akan menikah. tapi aku membuang fikiranku dengan jauh karena aku tidak bisa meninggalkanya dengan orang lain walaupun saat aku menikah nanti ibuku akan tetap bersama ku dan tinggal bersamaku. tapi tuhan menakdirkan lain kini hati ibu ku tergoyah karena pria tadi.
saat aku terus menangis dengan posisi yang sama sedari tadi, aku mendengar suara pintu kamarku terbuka pertanda ada orang yang ingin masuk. tapi aku tidak ingin melihatnya karena itu pasti ibuku.
dia mengelus lembut rambutku yang tergerai panjang.
"miho, ibu tau ibu salah sayang, maafkan ibu nak. pasti sekarang kau berfikir kalau ibumu ini penghianat karena melanggar janji padamu. ibu minta maaf sayang, tapi pria itu sangat baik pada kita-"ucapannya kupotong.aku mendongakkan kepalaku dan menghadap ibu dengan wajahku yang sembab karena menangis.
"kita??ibu bilang kita, memangnya dia pernah membantuku apa? bahkan kau tidak pernah memperkenalkanku padanya!!". kataku dengan nada sedikit menyentak. aku lihat ibuku mulai meneteskan air matanya, sungguh aku tidak tega melihat orang yang kucintai menangis didepanku.
"aku memang tidak pernah memperkenalkannya padamu miho, karena kau selalu sibuk saat ibu ingin memperkenalkanmu padanya kau seakan tidak ada waktu untuk ibu". jawabnya sedikit bergetar karena suara isak tangisnya.
"kenapa ibu tidak pernah membicarakan ini padaku dari awal. jika ibu jujur padaku aku akan ada untuk bertemu denganya, dan ini tidak akan terjadi." jawabku sedikit tenang.
"ibu tau ini salah ibu, ibu yang terlalu takut membicarakan hal ini padamu. ibu takut kau tidak akan setuju dan akan pergi meninggalkan ibu sayang. ibu menyimpanya sampai waktu yang pas untuk membicarakan tentang ini padamu."ucapnya.
"tapi sampai kapan ibu akan menutupinya dari ku. apa sampai kau sudah menikah denganya lalu kau bicarakan padaku,itu akan membuatku meninggalkan ibu." aku berdiri dan berjalan menuju balkon kamarku.
"aku memang tidak ingin kau menikah lagi dengan pria lain karena aku tidak ingin ayahku digantikan dihatimu. tapi jika pria itu membuat kau nyaman, mungkin aku akan berusaha menerimanya sebagai ayah tiriku". ucapku sambil menatap pemandangan dari atas balkon yang dibatasi dengan pagar putih.
ibuku beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiriku.
"ibu tau kau sudah dewasa dan bisa menempatkan mana yang salah dan yang benar, ibu hanya meyakinkan saja padamu tentang pria itu. apa kau masih ingat tentang hutang kita pada renternir itu?. kita tidak bisa membayarnya walaupun berusaha bagaimanapun. tapi untungnya tuan Kim datang dan menolong kita dari hutang-hutang kita yang mengunung jika tidak ada tuan kim mungkin sekarang kita tidak akan ada lagi disini. mungkin sekarang kita sudah jatuh miskin. Dan kau tau  kenapa ibu sangat nyaman denganya karena dia sangat baik pada kita, dia selalu menolong saat ibu membutuhkan pertolongan seperti waktu kau membutuhkan uang untuk membayar semester kuliahmu dia selalu memberikan uangnya untuk kita dan-"ucapnya terpotong karena aku menyelahnya.
"apa ibu hanya suka uangnya?". tanyaku sedikit ragu.
ibuku tersenyum mendengar pertanyaanku.
"memang dia selalu membatu kita dengan memberi kita uang, tapi ibu menganggapnya sebagai hutang. walaupun dia tidak meminta uangnya kembali. tapi ibu akan mengembalikanya segera jika ibu punya."jawab ibuku.
aku merasa legah dengan jawaban ibuku, aku kira ibuku akan menjadi wanita jalang yang hanya suka uangnya.
"apa dia tidak memiliki istri?, apa ibu tidak pernah berfikir akan dijadikan selingkuhanya?." tanyaku dengan nada dingin.
"dia sama seperti ibu sayang dia sendiri, istrinya meninggal karena penyakit tumor otak. dan dia adalah duda beranak 1. anaknya perempuan tapi dia tinggal di thailand karena sekolahnya disana dia lebih tua darimu 3 thn. mangkanya tuan kim sangat kesepian dia selalu datang ke cafe kita untuk cerita pada ibu."
aku mengehela nafas panjang dan mengeluarkan secara perlahan. ku tarik kudua tangan ibuku dan mengecup punggung tangan ibuku.
"kapan aku bisa bertemu dengan tuan kim??". tanyaku dengan lembut masih memegang kedua telapak tangan ibu.
"kau ingin bertemu dengannya??."tanya ibu sangat antusias
a

Jika ini takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang