Second.

2.7K 328 51
                                    


Kenapa Gegenya mirip dengan seseorang yang kukenal ya?

Aku masih memperhatikan pria itu. Ya, kurasa aku tak salah lagi. Itu dia.

"DONG SICHENG?!?"

Gegenya Zhenglin pun menoleh. Dia menatapku sebentar, lalu berlari menghampiriku.

"XU MINGHAO! kukira aku tak akan bertemu kau disini"

"Astaga, Zhenglin adikmu??" Ucapku padanya, dia menggeleng pelan

"Dia keponakanku. Anak dari kakakku. Hey.." Sicheng mengernyit, "..bukankah kau tadi bilang ke kantor ayahmu? Kenapa sekarang disini?"

"Kau kira hidupku cuma untuk kuliah dan kantor saja? Aku juga manusia, perlu makan dan waktu untuk keluarga. Haah kau ini, membuatku kesal saja."

Dia tertawa lalu menepuk bahuku "baiklah baiklah tuan Xu~ jangan marah padaku. Ah ya sepertinya nanti aku akan sama sepertimu"

Aku mengernyit "Maksudmu?"

"Yaah, nanti sepupuku dari Korea akan buka cabang disini, jadi aku disuruh mengurusnya, sama seperti kau."

"Woah woah~ Dong Sicheng yang sering dimarahi dosen akan memimpin sebuah perusahaan? Hebat!"

"Hey! Aku ini pintar meski sering melawan dosen'

Kamipun berbincang sebentar sebelum akhirnya Baba memanggilku lagi karena makananku mulai mendingin. Aah rasanya aku lupa waktu jika bersama Sicheng.

"Yasudah Baba sudah meneriakiku daritadi.." ucapku sambil memutar bola mataku yang disambut oleh tawa renyah Sicheng.

"..sampai jumpa lagi, menang kuadrat! Hahahaha" ucapku sambil kembali ke meja  Mama dan Baba

"Yaak! Namaku Winwin! Bye The8!" Lalu ia pergi bersama Zhenglin.

"Siapa yang kau ajak bicara tadi itu, Hao-er?" Tanya Mama padaku.

"Aah, dia itu teman sekelasku. Kami mengambil mata kuliah yang sama, Ma. Jadi kami lumayan akrab" Mama hanya mengangguk mendengar jawabanku

Aku, Mama, dan Baba menikmati makanannya. Tak jarang kami membahas masalah kantor, atau sekedar bercanda ria saja. Jarang sekali rasanya moment seperti ini.

Setelah hampir 2 jam disana, kamipun memutuskan untuk pulang. Awalnya Baba mau menyetir, tapi aku melarangnya.

"Biar aku saja, Hao-er"

"Tidak, Baba. Ini sudah malam, sebaiknya kau duduk dibelakang bersama Mama. Jangan membantahku Baba, kau juga perlu istirahat. Oke?"

Akhirnya Baba menghela nafasnya, "Baiklah, Hao-er. Kau pasti akan berkata begitu jika aku ingin membantah, hahahaha. Hati hati membawa mobilnya oke?" Ucap Baba sambil menepuk pundakku.

Aku mulai menyetir, sesekali kulihat Mama dan Baba membahas sesuatu, lalu sedikit bertengkar. Aku hanya bisa terkekeh melihat tingkah kedua orangtuaku. Astaga, mereka lucu sekali.

- s k i p -

Akhirnya kami pun sampai dirumah. Baba dan Mama sudah masuk lebih dulu. Aku masih berada di luar, tepatnya di balkon kamarku. Memandangi bintang yang tak lelahnya menghiasi langit malam. Hingga aku teringat sesuatu.

"Astaga! Aku lupa harus mengerjakan laporan tugas. Aigoo" aku berlari ke kamar mengambil laptop dan buku referensi yang telah kupinjam. Tiba tiba ponselku berbunyi.

SiChengWin² : hey, kau pasti belum mengerjakan laporan kan?

Bagaimana dia tau? Aku baru saja ingin mengerjakannya, winwin. Aku tengah mengetik balasan saat hpku berbunyi lagi

Promise [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang