- 07:30 AM-
Sudah 1 bulan semenjak aku, Mama, dan Baba makan malam bersama. Semenjak itu pula perusahaanku makin sibuk. Tak jarang aku absen dari kampus, ini semua karna perusahaan Baba tertipu oleh orang yang berkedok jika Baba membuka saham di perusahaan mereka, maka hasilnya lebih menguntungkan. Namun naas, ternyata perusahaan itu tak ada, dan orang tersebut melarikan diri
Sekarang, Baba jadi sakit-sakitan dan gampang emosi karna memikirkan perusahaan, Mama juga ikutan stress melihat Baba yang seperti itu.
"Ba.., ayo makan dulu. Mama enggak mau Baba makin sakit.."
"BIAR SAJA! AKU SUDAH CAPEK DENGAN SEMUANYA, BIAR SAJA AKU MATI SEKALIAN"
"BA! KAMU NGOMONG APA SIH? KAMU GA SAYANG LAGI SAMA KELUARGA? SEBEGITU INGINNYA KAMU MATI?!"
"AH! DIAM KAMU! KAMU ITU GA TAU APA-APA SOAL PERUSAHAANKU! BAGAIMANA STRESSNYA AKU MELIHAT PERUSAHAANKU YANG HAMPIR BANGKRUT!"
Dan tak jarang mereka akhirnya bertengkar seperti itu. Haah.. kenapa ini terjadi pada keluargaku? Aku yang tengah berbaring dikasurku pun segera mengambil jaketku yang tersampir di balik pintu kamarku, membawa barang-barang yang mungkin kubutuhkan lalu segera pergi, tanpa pamit pada mereka. Aku membanting pintu dengan keras, meluapkan semua kekesalan yang ada lalu masuk ke mobil, pergi ke tempat yang sesuai dengan kata hati.
ponselku tiba-tiba bergetar, aku menatap id caller dengan malas, lalu memasang headset yang sudah tersambung ke hpku sejak tadi.
"..hallo?"
'halo, mr.Xu! dimana kau? aku tak melihatmu dikampus ataupun di perusahaanmu'
"aku tak akan ada disana, aku sedang menuju cafe biasa. kau mau ikut Winwin?"
'ah begitu.., sedang ada masalah kah? tentu. aku akan menyusulmu beberapa saat lagi, Tunggu aku hao, jangan melakukan hal aneh disana'
"kau kira aku bayi apa? hm aku akan menunggu. bye"
tanpa menunggu balasan dari Winwin aku langsung mematikan telepon. dengan kecepatan tinggi aku memacu mobilku menuju cafe yang merupakan basecamp aku dan Winwin.
- S K I P -
Sudah 15 menit aku sampai dan aku sibuk menatap ponselku. Entah kenapa, Jun Ge menghilang begitu saja selama sebulan ini. dia menjadi begitu sibuk sampai-sampai pesanku tak bisa ia balas. Kesal, aku membanting hpku ke meja cafe.
"Kalau sudah tak mau lagi, buatku saja. Lihat kopimu sudah dingin karena kau cuekin daritadi"
Aku menoleh ke sumber suara, oh, ternyata si tuan menang kuadrat sudah disini.
"yo."
"astaga, kau ini kenapa? pms? dingin sekali"
Aku hanya menatapnya sinis, oh tolonglah aku sedang tak ingin bercanda. aku hanya diam sambil terus mengaduk kopi dinginku itu tanpa menatap Sicheng yang sudah duduk di depanku.
"Baba dan Mamamu bertengkar lagi?.."
Kalimatnya sukses membuatku berhenti mengaduk kopiku. Aku hanya diam menatap kopi, berusaha menahan air mata yang sudah membuat mataku panas daritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Junhao FF]
Fanfiction➖PART 2 OF BULLY CHANGE EVERYTHING.➖ if you haven't read it. Check my works!✨