1회

22 2 0
                                    

Suara nyaring namun merdu menjadi penutup lagu bergenre ballad itu, teriakan para penggemar yang menyerukan fanchant ikut bergema. Ke enam perempuan berparas sempurna itu, menghembus napas mereka yang putus putus dikarenakan lelah.

"Annyeonghaseyo!!" Seru perempuan bersurai merah tua, wajahnya berseri.

'Kya!! Ippi!! Eonni!!'

Mereka tertawa saat melihat maknae mereka menggembungkan pipi, setelah dipanggil eonni oleh penggemar mereka. Sosok happy virus mereka mengejek maknae itu.

Tiba tiba suara nyanyian merdu terdengar di telinga mereka. Sosok yang menggunakan pakaian paling tertutup, dan menggunakan topi hitam yang menutupi sebagian rambutnya tertawa pelan.

'Saengil chukhae hamnida!! Saranganeul uri Bi Ahn!! Saengil chukhae hamnida!!'

Perempuan bersurai silver pekat itu tertawa terbahak saat melihat leader mereka membawa kue dengan sangat banyak buah strawberry di permukaannya. Melihatnya perempuan itu segera mengambil miknya dan berdehem.

"Apakah Bang Il Gyung, yang membuatnya?"

"Ne, ada apa?" Jawab Eun Byul yang kebetulan tidak mengerjakan apa apa.

"Woah, aku kecewa. Apa satu loyang chiffon cake, tampak sulit? Tidak sesuai dengan pastry chef bintang lima." Ejeknya.

Mendengarnya, membuat maknae yang disebut sebutkan menatap saudara kandungnya itu nyalang. Dia mengambil alih kue dari genggaman Cheon Gug, sambil berjalan ke arah kakaknya.

Tidak menyadari akan hal itu, Il Jeon memalingkan wajahnya ke arah backstage. Saat dia menoleh, kumpulan strawberry dan juga krim manis memenuhi rongga mulutnya.

Saking terkejutnya, ia tak menyadari jika saudara saudaranya sudah terbahak bersama. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit, Il Gyung dan Ara sudah terbahak. Begitu pula sahabatnya Eunbi.

Heol, Bang Il Jeon? Dipermalukan? Di hadapan umum? Ugh, bukan gayanya.

Seorang staff memberikan air juga lap untuk membersihkan wajahnya dari krim krim lengket itu. Bersamaan pula, suara nyanyian selamat ulang tahun kembali terdengar, penyanyinya sekumpulan pria.

Hanya dia seorang perempuan di sana yang mampu menyamai suara berat tersebut. Dia membuka wajahnya dan melihat sang penyanyi, dia menatap sekeliling dan tertawa pelan.

"Mwoya ige? Apa pd-nim, menyuruh kalian merayakan ulang tahunku, saking tidak ada temannya diriku?" Tanyanya. (What's this?)

Ketujuh pria tampan itu tertawa, seakan tidak peduli dengan jeritan histeris yang sudah memenuhi seisi tempat dilangsungkannya konser tersebut.

"Actually, not pd-nim but your samchon." Ujar pria bersurai golden brown, dengan lesung di pipi kirinya. (Uncle)

"Ah, keurae? Paman yang mana? Si Hyuk-ie? Son Bi? Eun Cho?" (Like that?)

"Tentu saja, Si Hyuk dasar bodoh. Dimana otak mu itu?" Tanya pria bersurai merah sarkasme.

"Park Jimin, jangan marah kepadaku. Toh, bukannya dahulu dirimu yang takut dengan ketinggian?" Ujar perempuan itu mengungkit masa lalu mereka.

'Aigoo, nappeun neon!' Umpat pria bernama Jimin itu tanpa mik. (Oh god, mean you!)

Hal itu membuat tawaan Il Jeon terkesan aneh, saudara dan sahabat sahabatnya menatap perempuan itu ngeri. Sedangkan seorang pria lain berdiri di sebelah kue bertingkat 3 yang diletakkan di meja.

The Story BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang