Hijrah

bab 1

Namaku fatimah azzahra salsabilla, kalian bisa memanggilku salsa atau caca. Aku adalah salah satu murid di smk kesehatan karya husada kelas 11. Banyak yang bilang parasku manis dan TOMBOY, entahlah. Aku juga tidak tau mengapa mereka mencapku sebagai gadis tomboy. Mungkin karna aku tidak terlalu suka pakaian perempuan, penampilan dan tutur bahasaku yang terkesan urak-urakan, dan yang terpenting adalah AKU TIDAK BISA DANDAN.

Aku tidak terlalu punya banyak teman, karna mungkin sikapku yang terlampau cuek jadi mereka terkesan tidak tertarik untuk berteman denganku. Aku hanya memiliki 2 teman karib. Dia bernama elliana putri fasya, temanku ini terkesan seperti anak TK, tingkahnya yang seperti cacing kepanasan selalu bisa membuat hari-hari ku menjadi lebih berwarna. Dan yang satu lagi bernama aidha hayyu daratista. Dia berwibawa, tegas dalam memimpin, dewasa, dan dia adalah orang yang selalu aku jadikan tempat bersandar ketika aku dilanda masalah.

----------------------------------------------------------------------

Pagi itu seperti biasa alarmku menyala tepat pukul 05.00. Tapi perasaanku tidak sebaik pagi pagi yang lalu, aku sedang ada masalah dengan rama. Rama adalah pacarku, sudah dua bulan kami menjalin hubungan. Dan sekarang dia menghilang, entahlah.

Setelah terbangun, aku langsung bergegas mandi, lalu memakai baju dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah saat waktu menunjukkan pukul 05.30.
Sebelum berangkat, aku sempatkan untuk pamit dengan mamah meskipun saat itu aku sedang perang dingin dengannya.

"Mah? Kakak berangkat yaa. Assalamualaikum" kataku. Tapi tidak dijawab sepatahpun oleh mamah. Aku menghela napas panjang, rasanya hari ini akan menjadi hari yang berat untukku.

Setibanya disekolah, aku langsung duduk dibangku ku. Aku selalu datang paling pagi, karna rumahku sangat jauh dari sekolah, walaupun aku bukan murid teladan, tapi aku paling disiplin dalam hal waktu.

Akhirnya seperti biasa aku memutuskan untuk tidur, dengan posisi bangku yang aku rapatkan, aku tidur dengan posisi terlentang dan tangan menutupi mata. Itu posisi favoritku jika tidur dikelas.

Tibatiba elliana, teman sebangku ku menepuk pundakku perlahan.

"Caa? Bangun caa. Udah mau tadarussan, ntar diomelin sama bu iis lho kalo lu ga bangun". Elliana mencoba membangunkanku. Akhirnya, akupun berusaha membuka kedua mataku.

"Tidur mulu lu caa, dasar pelor, nemplok dikit molor. Kurang tidur lu? Apa lagi ada masalah?". Aidha memang sangat hafal dengan semua gerak gerik ku. Lalu, aku coba ceritakan kepada kedua sahabatku itu.

"Masih masalah rama nih. Gue bingung harus nyari dia kemana. Gue udah nanya sama temen2 bahkan sampe sepupu-sepupunya, tapi kayanya mereka ngumpetin rama dari gue. Ditambah lagi gue semalem berantem sama nyokap gue, garagara gue ketemu bokap gue. Emang salah yaa kalo gue ketemu bokap gue walaupun nyokap bokap udah pisah?". Jelasku panjang lebar. Airmataku sudah mulai menggenang dipelupuk, tapi aku mencoba menahannya agar tidak jatuh. Aku tidak mau terlihat cengeng didepan sahabat-sahabatku ini. Yaa beginilah nasib anak broken home, harus bersikap sok kuat padahal mah hati berkata lain.

"Udah lah caa, cowo begitumah gausah dipikirin. Kalo dia emang cinta sama lu, pasti dia bakal balik lagi. Selow aja sii". Kali ini elliana yang angkat bicara.

"Bener banget tuh caa. Dan masalah nyokap, kalo bisa lu ngomong pelan-pelan sama dia. Mau gimanapun juga kan dia bokap lu, ada hubungan darah sama lu. Ga mungkin kalo lu harus mutusin hubungan sama dia". Ujar aidha.

Aku berusaha mencerna apa yang dikatakan teman-temanku. Ahh, memang cuma mereka yang paling mengerti apa yang aku rasakan sekarang.

"Iyyaa gengs, gue ngerti, thanks banget yaa kalian udah mau dengerin gue, ngasih gue saran juga lagi. Lope lope deh buat kalian". Kataku sambil memeluk mereka berdua.

"Ahh njirr kecekek gue gilaaaa". Elliana berteriak tepat didepan telingaku.

"Berisik ett kutuu. Udah deh diem aja, kan jarang-jarang lu dipeluk. Lu kan jomblo" kataku sambil menjulurkan lidah kearah elliana.

"Wah bocah ngajak perang. Sini lu bantem sama gue" elliana mulai mengejarku. Aidha yang hanya melihat  tingkah kami pun hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum.

☆

☆

☆

☆ maaf yaa kalo perkenalannya segitu aja. Soalnya ini cerita pertama gue. Semoga suka. Pliss tinggalkan jejak buat para readers. See youuuuu😘😘😘